41. My World

26.1K 2.6K 85
                                    

Adra menatap tajam James

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adra menatap tajam James. Berani sekali pria itu menjelek-jelekkan kekasihnya! "jangan bermain main! Kau pasti mengucapkan kata-kata palsu!"



"kata-kata palsu kau bilang? Jadi kau sudah sangat mempercayainya. Pintar sekali kekasihku itu" ucap James sambil tersenyum meremehkan.

Karna tidak bisa melukai fisik Adra, maka James akan melukai hati pria itu. Lagi pula dia megatakan ini agar Ferren juga ikut terseret bersamanya.

Dan jangan lupakan juga pria tua yang bekerja sama dengannya. Jika James tertangkap maka mereka semua yang bekerja sama dengannya harus merasakan kesakitan yang dia rasakan.

Ya itulah sikap James.

Adra masih diam dengan pandangan tajamnya. Tentu saja dia tidak akan mempercayai semua ini.

Dia percaya bahwa Ferren kekasihnya tidak akan menghianatinya.

"Asalkan kau tahu, Ferren adalah kekasih ku, dan dia mendekati mu karna suruhanku. Hahaha wanita itu sangat menyukaiku, bahkan dia rela memberikan tubuhnya kepadaku" James tersenyum mengejek kepada Adra.

Adra siap meledak sekarang juga. Dia marah atas ucapan James, tapi Adra tidak ingin terjebak oleh kata-kata pria menyebalkan itu.

Bisa sajakan James berbohong mengatakannya.

"kau tahu pelaku peledakan itu? Bom yang terjadi di mansion harvey, ulah dari dua orang" James mulai mengatakan hal sejujurnya.

James tahu setelah berada di tangan Brayden maka hidupnya sebentar lagi akan berakhir. Maka sebab itu mari kita buat mereka ikut mati bersamanya! Karna James tidak akan membiarkan mereka hidup sedangkan dirinya meninggal.

Adra semakin menatap tajam James. "siapa pelaku peledakan itu?" tanyanya datar tanpa nada.

"seorang pria tua Jacob. Orang yang bekerja sebagai tukang kebun di mansion Brayden, dan kekasih mu itu, ah ralat kekasih ku yang berpura-pura menjadi kekasihmu" ucapnya sembari tersenyum mengejek.

Bugh

Sudah kesal dengan James, Adra memukul pipi pria itu. "JANGAN PERNAH MENJELEK-JELEKKAN KEKASIH KU!" amuknya marah.

James terkekeh melihat Adra yang terlalu bodoh walau sudah dia beritahu "jika kau tidak percaya, kau bisa mengambil handphone di saku celana ku" ucapnya tenang.

Adra mengikuti perintah pria ular itu. Dia mengambil handphone berlogo apel di saku James lalu menyalakan layar yang tidak di kunci.

Nontifikasi dari sebuah kontak dengan nama Ferren memenuhi layar.

Dengan cepat James memencet kontak tersebut dan terpampang jelas hasil chat mereka.

Ferren

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang