Rira tersenyum saat melihat mobil milik Brayden sudah mulai meninggalkan pekarangan rumah.
Mobil itu pergi membawa sang tuannya untuk berangkat menuju kantor.
Biasanya hampir setiap hari ia akan ikut ke perusahaan Brayden, namun sekarang ia sedang malas dan memilih untuk tetap berada di rumah.
Tentu saja Brayden terus merengek agar dirinya ikut. Namun Rira tetaplah menolak. Wanita cantik yang sudah memiliki suami itu mengatakan kalau dirinya sedang kelelahan. Dan Brayden yang tak tegapun akhirnya menyetujui.
Sayangnya bukan hanya di situ drama terjadi. Brayden malah sempat menyuruh Max untuk membawa seluruh berkas kerumahnya dan akan menyelesaikannya di ruangan kerja miliknya.
Bahkan Brayden juga membatalkan beberapa pertemuan penting dengan para klien nya.
Saat itu dengan cepat Rira langsung menyuruh Brayden agar tetap berangkat menuju kantor, dan bertemu dengan klien-klien penting.
Yah kalian tahu namanya Brayden, dia adalah pria yang sangat keras kepala. Dan dia menolak perkataan Rira.
Namun bukan Rira namanya jika tidak mengancam. Wanita cantik itu mengancam tidak akan memberikan Brayden jatah selama 2 bulan.
Dan akhirnya Drama di menangkan oleh Rira dengan Brayden yang tidak rela berangkat menuju kantornya.
~•~•~
Rira meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku sehabis menonton sebuah drama di televisi.
"aku ngapain ya?" monolognya.
Pandangan mata Rira tertuju kepada jarum jam yang menunjukkan pukul 4 sore. Pada waktu seperti ini, para maid akan mulai menyiapkan bahan masakan untuk makan malam.
Dan karna dirinya sedang gabut, mengapa tidak untuk membantu mereka saja? Pasti seru bukan?
Dengan gerakan cepat Rira bangun dari duduknya dan turun menuju dapur.
"ada yang perlu aku bantu?" tanya Rira kepada para maid.
Mereka semua yang tadinya sedang melaksanakan pekerjaan masing-masing berhenti lalu menatap Rira sambil menunduk.
"ti-tidak ada Nyonya. A-apa nyonya butuh bantuan?" tanya salah satu dari mereka.
Rira memperhatikan pelayan yang tadi berbicara. Hembusan nafas kecil keluar dari bibir ranumnya "beri aku pekerjaan, aku bosan" keluhnya sedih.
"bagaimana jika nyonya mencari kegiatan lain. Seperti menonton televisi?" usul bi Wulan sambil berjalan mendekati nyonya mudanya.
"tadi aku melakukan itu bibi"
Bi Wulan menggaruk keningnya yang tidak gatal "bagaimana dengan memakan cemilan? Atau apapun yang nyonya mau?"
"aku masih kenyang" Rira mengelus perut ratanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fantasy[Bagaimana jika seorang pria kembali kemasa lalu? ] Nyatanya semua penyesalan selalu berada di akhir bukan? Dia Brayden seorang pria tampan, kaya raya yang menyesali semuanya, Semua hal yang tidak bisa di ubahnya lagi. Sebuah hal yang membuat dunia...