25. My World

50.5K 4.5K 339
                                    

Brayden mengobati luka kecil di tubuh Rira dengan gerakan yang teramat lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brayden mengobati luka kecil di tubuh Rira dengan gerakan yang teramat lembut.

"kenapa gak bilang kalau ingin pergi?" tanyanya berusaha menahan amarah.

"tadi, kamu keliatan sibuk banget, jadi aku langsung pergi" Rira menunduk merasa takut kepada Brayden.

"lain kali harus bilang kemanapun kamu pergi. Lagi pula kenapa harus kekamar mandi karyawan sih?" tanya Brayden lagi heran. Pria itu meniup luka di tangan Rira yang sedang di obati.

"aku gak tau kalau di ruangan ini ada kamar mandi" cicitnya pelan.

Brayden menghela nafas. Lalu mengusap rambut Rira lembut "aku pengen marah tapi tidak bisa"

"istri cantikku, kalau kamu ingin apapun itu bilang ya?" ucapnya lembut. Rira hanya mengangguk merasa malu.

"jadi sekarang istri cantikku apa kamu menginginkan sesuatu?" tanyanya lagi

Pipi Rira bersemu. Ahh yaampun rasanya sangat aneh mendengar kata istriku yang keluar dari mulut Malaikattt.

"jangan memanggil aku begitu" cicit Rira pelan.

"kenapa?" tanya Brayden tak suka. Brayden memasukkan kepalanya keceruk leher Rira. Menghirup aroma yang menenangkan dari wanitanya.

"malu" cicit Rira lagi.

Brayden terkekeh mendengarnya ia mengangkat wajahnya lalu membingkai wajah cantik milik Rira dengan tangan besarnya "jadi istri cantikku malu hmm?"

"aku baru tau kalau kamu bisa malu" ucapnya lagi.

Rira menunduk semakin malu "diam!   Jangan mengejek!"

"hahahahaha aku tidak mengejek tuh" ucap Brayden sambil tertawa keras.

"suami tampan mu ini ingin bertanya, apa kau mencintaiku?" tanya Brayden lembut. Berharap bahwa kata ya yang akan keluar dari mulut Rira.

Rira mendongak menatap mata tajam Brayden yang kini menatapnya lembut. Ia tidak tau mengenai perasaannya sekarang, hanya saja ia merasa lebih senang saat dekat dengan pria itu.

"apa kau mencintaiku?" tanya Rira balik. Pasalnya ia sendiri tidak mengetahui perasaan Brayden kepadanya.

Brayden tersenyum kecut beberapa detik lalu tersenyum dengan manis "aku sangat mencintaimu, bahkan sangat, sangat, sangat, sangat, sangat. bahkan kata-kata saja tidak akan bisa mendeskripsikannya"

Rira menatap netra hitam itu. Sama sekali tidak ada kebohongan didalam matanya "kenapa kamu bisa mencintaiku?" tanyanya pelan

"cinta tumbuh begitu saja sayang. Aku tidak bisa menjelaskannya " Brayden mengelus puncak kepala Rira "aku mencintaimu. bukan hanya mencintaimu, tapi juga menyayangimu"

"kau belum mencintaiku kan?" tanya Brayden menatap sendu dunianya. Rira mengangguk pelan Sebagai jawaban.

"bagaimana jika kubuat kau mencintaiku?"

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang