47. My World

24.1K 2.1K 60
                                    

Sudah dua minggu setelah kematian para hama, hidup Brayden menjadi lebih tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua minggu setelah kematian para hama, hidup Brayden menjadi lebih tenang. Ya setidaknya tidak ada orang yang akan mencelakai dunianya lagi.

Tapi kembali lagi ke ingatannya yang dulu. Dimana lima orang pria dengan pakaian hitamnya yang menculik Rira.

Siapa mereka? Apa mereka bawahan James atau orang lain?

Tapi jika memang bawahan James, mereka pasti tidak akan datang kembali karna tuan mereka sudah tiada.

"Brayden" sebuah pelukan hangat, Brayden rasakan. Senyum diwajahnya merekah saat Rira memeluknya.

"kenapa?" tanyanya lembut.

"mau cium" ucap dunianya manja.

Brayden mengerutkan alisnya lalu menutup mulutnya rapat dengan kedua tangannya "gak mau!" ucapnya menolak.

Bisa Brayden lihat bahwa wanita itu menatapnya dengan sedih lalu melengkungkan bibir kecilnya.

"ihh jahat banget sih!" marahnya.

"emang kenapa kalau aku jahat?" tanya Brayden

"kenapa sih kamu gak mau aku cium? Jangan-jangan kamu udah punya perempuan lain ya?" ucapnya sedih sekaligus panik. Takut jika Brayden mencintai wanita lain dan akan meninggalkannya.

"aku gak mau cium kamu, gara-gara kamu belum sikat gigi" ucapnya tenang. Berusaha menahan tawa melihat wajah Rira yang menggemaskan.

"waktu bangun tidur aku lagsung sikat gigi kok!" ucapnya langsung. Memang mereka baru bangun tidur beberapa menit yang lalu, dan Rira sudah menyikat giginya.

"bohong masih bau juga"

Rira membulatkan matanya. Dia mengendus endus bau mulutnya yang sama sekali tidak bau dan bau mint yang tercium

"gak bau kok!" sangkalnya cepat. "Brayden aku mau cium!"

"gak kamu bau!" Brayden berdiri dari kasurnya lalu mrnjauh dari Rira sambil menutup hidungnya.

"yaudah kalau kamu gak mau ciuman sama aku! Aku mau cari orang lain aja!" setelah megatakan itu Rira pergi dengan cepat.

Dan setelah kepergian Rira, Brayden tersenyum dan tertawa dengan pelan. Mengerjai istrinya adalah hal yang sangat lucu.

Brayden melangkahkan kakinya keluar dari kamar untuk mencari Rira  dan pandangannya mebulat seketika saat melihat Rira memajukan bibirnya kearah Max.

Brayden pikir apa yang dikatakan Rira tadi hanya ucapan belaka, namun ternyata tidak. Wanita itu benar-benar melakukannya.

Dan tentu saja suami dari Rira yang sangat tampan ini tidak akan membiarkannya.

Brayden membekap mulut Rira dengan cepat sedangkan Max sudah menarik nafas lega saat tidak jadi berciuman dengan Rira.

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang