Sebuah Cafe yang ramai pengunjung membuat Adra menatap sekitarnya mencari tempat duduk. Langkah kakinya mulai berjalan saat dia melihat sebuah kursi kosong di dekat jendela.
Adra mendudukan dirinya. Membenarkan topi hitam yang di kenakan di kepalanya dan sebuah masker putih yang dia temukan di mobil miliknya.
Adra akan memata matai Ferren sekarang.
Seorang wanita berseragam pegawai Cafe berjalan mendekati Adra dan menanyakan pesanan. Setelah Adra mengatakan apa yang di inginkannya pelayan itu langaung berpamit pergi.
Dan saat itulah Netra tajamnya menangkap seseorang yang dia kenal. Wanita yang berdiri di depan pintu cafe tersebut adalah Ferren.
Wanita yang mempermainkan hatinya. Ferren terlihat megotak atik handphonenya dan menelfon seseorang.
Dan ternyata nomer yang di telfon Ferren, adalah nomer milik James. terbukti dari Hp milik pria itu yang bergetar tanpa menimbulkan suara.
Ya sebelumnya Adra telah membisukan volume suara di handphone James.
Adra berdiri meletakkan uang dengan nominal tinggi di meja walau penanannya belum sampai.
Dia berjalan mendekati Ferren yang sama sekali belum menyadari dirinya, lalu dengan cepat menarik pergelangan tangan Ferren dengan cukup keras.
Adra membawa Ferren menuju mobilnya lalu menarik paksa tubuh Ferren agar wanita itu megikutinya.
"loh Adra" ucap Ferren kaget saat melihat orang yang tidak sopannya menarik dirinya keluar dari Cafe dan membawanya masuk ke dalam mobil adalah Adra.
Ferren berkeringat dingin dengan jantung yang berdetak kencang karna takut dengan Adra yang tiba-tiba bersikap menyeramkan.
"untuk apa kamu ke Cafe?" tanya Adra tenang. Pria itu sebisa mungkin menormalkan ekspresinya.
"a-aku" Ferren tidak bisa menjawab. Lidahnya terasa kelu karna saking gugupnya.
"pasti untuk menemui kekasih aslimu kan?" tanya Adra dengan nada dinginnya.
Ferren membukatkan matanya. Dari mana Adra mengetahui semua ini? Apa jangan-jangan dirinya sudah tertangkap basah?!
Adra menyentuh pipi Ferren lalu dengan cepat menampar pipi wanita itu. "kau keterlaluan! Aku kira kau benar-benar mencintaiku. Tapi semuanya hanya kepalsuan!"
Ferren menggeleng sambil menyentuh pipi kanannya yang berdenyut sakit. Air mata sudah mengalir di pipi wanita itu karna merasakan sakit di pipi dan ketakutan saat melihat netra tajam Adra yang memusuk kepadanya.
"kenapa kau melakukan ini Ferren?! SAYA SANGAT MENCINTAI MU! TAPI KENAPA KAMU MALAH MEMPERMAINKAN HATI SAYA?!" Adra berteriak kencang di depan wajah wanita itu.
Bahkan banyak orang-orang yang memperhatikannya dan juga Ferren dari luar mobil. Namun Adra bersikap sama sekali tidak peduli.
"SAYA BODOH! SAYA BODOH KARNA MENCINTAI WANITA SEPERTIMU!" teriaknya marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fantasy[Bagaimana jika seorang pria kembali kemasa lalu? ] Nyatanya semua penyesalan selalu berada di akhir bukan? Dia Brayden seorang pria tampan, kaya raya yang menyesali semuanya, Semua hal yang tidak bisa di ubahnya lagi. Sebuah hal yang membuat dunia...