"cara kamu berterimakasih cukup selalu di samping aku. Dan jadi istri yang baik untuk aku. Gak perlu gantiin dengan uang, karna dengan kamu bahagia aja udah bikin aku seneng"•
•
•
•
•
Rira membuka tumpukan barang-barang barunya dengan semangat 45.Di dalam paper bag itu terdapat pakaian yang mewah dan bermerek, ada juga sendal dan sepatu berhak, tas mahal dan masih banyak lagi.
Rira membuka paper bag yang terlihat sangat besar dari yang lainnya dan betapa terkejutnya Rira saat melihat satu set penuh makeup dan skincare mahal.
Rira menganga di buat! Ia tidak menyangka peralatan wajah yang harganya sangat mahal bisa berada di hadapannya! Uhh ia harus berterimakasih kepada tuan iblis ah ralat tuan malaikat sekarang!
Dan bukan hanya set makeup dan skincare yang mahal saja. Tapi masih banyak barang yang berharga fantastis yang di berikan Brayden secara cuma-cuma!
Rira merapikan barang-barangnya. Ingin membawa semuanya ke kamar milik Brayden dan menatanya.
Tapi seorang pelayan yang ia kenal berjalan mendekat "saya akan membantu nyonya" ucapnya ramah lalu membantu Rira membawa tumpukan barang-barang barunya.
Rira sedikit mengerutkan alisnya. Kenapa Rossa sekarang memanggilnya nyonya? Bukannya sebelumnya wanita itu hanya memanggilnya nama saja? "kenapa memanggilku Nyonya?" tanyanya
Rossa yang berusia 40 tahun itu tersenyum ramah. "ini perintah dari tuan"
Rira mengangguk mengerti. Ternyata pria itu.
"terimakasih bibi" ucap Rira ramah di sertai senyum manisnya.
Di lain tempat, di sebuah ruangan kerja milik Brayden pria itu sedang berbicara serius dengan Max.
"jangan membuka lowongan pekerja untuk seluruh perususahaan saya di negara ini" ucap Brayden dengan datar.
"memangnya kenapa tuan?"
"saya tidak mau ada hama yang masuk" ucap Brayden lagi. Tangan kekarnya terus mengusap foto Rira yang tersenyum.
"bagaimana jika ada pegawai yang ingin mengeluarkan dirinya? Kita harus mencari pegawai baru bukan?" tanya Max lagi sambil memutar otaknya. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran bosnya ini
"bujuk mereka agar tidak keluar dari perusahaan kita terutama orang-orang penting. Jika mereka tetap keluar, saya akan mencari pegawai dari luar negeri" ucapnya menatap tegas Max yang duduk di depannya "jangan beritahu tentang pencarian pegawai baru dari luar negeri kepada siapapun" ucap Brayden lagi tajam.
"baik tuan" ucap Max mengangguk patuh.
"perbanyak Cctv di rumah ini, dan perketat juga pengamanannya" tentu saja ia harus memperketat pengawasan rumah ini agar tidak ada tikus yang berani masuk ke kediamannya dan mencelakai dunianya.
"siap tuan"
"kau memberikan pelacak di setiap barang-barang tadi kan?" tanya Brayden menatap Max yang tersenyum ramah.
"iya tuan. Saya sudah memberi alat pelacak di sepatu, tas, gelang, anting dan masih banyak lagi"
"bagus" ucap Brayden senang dengan kinerja Max. Kenapa ia lakukan itu? Tentu saja itu semua karna Brayden tidak ingin jika nanti Rira hilang atau di culik oleh tikus-tikus menyebalkan itu. Dengan adanya pelacak ia akan dengan mudah mencari dunianya.
Dan Brayden juga berharap semoga Rira tidak mengalami masalah apapun.
Brayden mengotak atik handphone canggihnya sebentar lalu menatap Max "saya sudah mengtransfer bonusmu bulan ini"
"terimakasih tuan" ucap Max sambil membuka handphonenya dan menganga saat melihat nominal yang diberikan Brayden tidaklah sedikit.
"hmm..." deheman Brayden sambil melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya.
Pria itu berjalan dengan cepat menuju tempat Dunianya sekarang. Ia sudah tidak sabar bertemu lagi.
Senyum Brayden merekah saat melihat kebahagiaan di wajah Rira. Para wanita hanya di beri beberapa pakaian atau make-up mereka sudah sangat senang.
"suka?" tanya Brayden sambil megecup puncak kepala dunianya
Rira langsung mengangguk antusias ia tersenyum manis "suka banget Makasih banyak"
"sama-sama. Aku seneng banget kalau kamu suka sama barang yang aku kasih" Brayden memeluk Rira dari samping sambil mencium pipi Dunianya yang berisi.
~•~•~•~•~
Di sebuah ruangan terdapat 3 orang manusia yang sedang membicarakan sesuatu. Dua dari salah satu mereka adalah seorang wanita dengan pakaian yang minim.
"kalian tau rencana kalian kan?" tanya pria yang sedang duduk di sebuah kursi besar. Sedangkan si wanita dan salah satu pria lainnya hanya berdiri di depan pria itu.
"sudah tuan" ucapnya serempak.
Pria yang duduk di kursi itu menatap tegas bawahannya yang sedang berdiri di depannya "kamu harus bisa masuk ke perusahaan miliknya. Dan ambil hatinya. Bukan cuma kamu saja tapi kau juga" ucapnya sambil melirik wanita yang kekurangan bahan.
Wanita dan pria itu langsung mengangguk patuh.
Mereka akan melancarkan aksinya!
Hahaha tunggu saja nanti!❤❤❤
Huaaaaaaaaaa
Udah di up nihhh.
Votenya mana???
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fantasy[Bagaimana jika seorang pria kembali kemasa lalu? ] Nyatanya semua penyesalan selalu berada di akhir bukan? Dia Brayden seorang pria tampan, kaya raya yang menyesali semuanya, Semua hal yang tidak bisa di ubahnya lagi. Sebuah hal yang membuat dunia...