43

6.3K 758 21
                                    

Akad nikah Bisma dan Nayla dilasanakan secara sederhana. Mereka hanya mengundang keluarga dekat.

Nathan yang baru bangun tidur kaget melihat ada ramai-ramai di rumah mamanya. Maklum Bisma dan Nayla mendapat giliran menikah pagi, sekitar jam delapan.

"Papapa!" Nathan senang karena melihat Bisma.

"Halo, Boy?"

"Tatata!" Nathan meralat namanya, balita itu tampak kesal karena dia selalu dipanggil boy.

"Iya, Papa minta maaf."

"Mas, kamu tadi udah sarapan?" Nayla muncul dari dalam kamar, masih mengenakan kebaya, juga sanggul.

"Belum, sih. Tadi grogi soalnya. Jadi nggak nafsu makan." Bisma senang karena dipanggil 'mas'.

"Makan dulu, ya. Aku ambilkan." Nayla mengajak  Bisma duduk di meja makan.

"Mamama!" Nathan memanggil sang mama.

"Sama Papa dulu, ya." Nayla meninggalkan Nathan dan pergi ke dapur. Membuat balita itu cemberut.

"Anak Papa kok belum mandi? Ih, asem." Bisma pura-pura menutup hidungnya.

"Ani!" (Wangi)

"Asem!"

"Ani!"

"Asem!"

Wajah Nathan seperti akan menangis karena dikatai oleh Bisma. Melihat itu Bisma langsung memangku anaknya.

"Becanda, gitu aja nangis. Papa minta maaf, ya?" Bisma mengulurkan kelingkingnya.

"Nonono!" Nathan berlari mencari mamanya di dapur. Hendak mengadu. Pantatnya yang bahenol karena masih memakai pempers bergoyang-goyang lucu. Bisma hanya tertawa kecil.

Gini rasanya punya anak dan istri ... Senangnya ....

Tak lama kemudian Nayla muncul sambil membawa piring.

"Papa? Anaknya jangan dibikin nangis, dong!" Nayla pura-pura memarahi Bisma.

"Nggak ngapa-ngapain kok, memang dia asem."

"Ani!" Nathan berseru.

"Asem!"

"Udah, anak Mama mandi dulu sama bi Esih, ya. Habis itu sarapan." Nayla mengelus kepala Nathan.

Esih menghampiri Nathan dan menggendong bayi itu untuk dimandikan.

"Makan, Mas." Nayla menyodorkan piring berisi nasi dan lauk pauk. Sisa hajatan tadi.

"Lho? Mau ke mana? Aku nggak ditemenin makan?" Bisma menahan Nayla yang ingin beranjak.

"Mau ganti baju, gerah."

Bisma mengamati kebaya press body yang dikenakan Nayla, memang nampak tak nyaman.

"Cepet balik, ya?" Bisma merajuk, sedang Nayla hanya memutar bola mata malas.

Iya-iya, yang mentang-mentang pengantin baru. Manja bener! Seolah tak mau berpisah sedikitpun. Nempel banget bagaikan upil dan hidung.

***

"Papapa?" Nathan yang sedang dikeloni mamanya heran melihat Bisma yang hendak masuk kamar sambil menggendong bantal.

"Hai, Boy." Bisma cengengesan di depan pintu.

Saat kaki Bisma hendak melangkah masuk, Nathan malah berteriak.

"Papapa! Ot! Ot!" (Papa keluar)

Nathan heran, mengapa Bisma ingin tidur di kamar mamanya, biasanya tidur di kamarnya sendiri.

"Papa nggak boleh tidur sini?" Bisma melengkungkan bibirnya ke bawah.

Istri SengketaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang