Untuk melatih kekebalan Nathan, biar siap diajak eron de wot alias keliling dunia, Bisma berencana mengajak keluarga kecilnya berlayar kecil-kecilan. (Ya Allah gue nulis apa? Nggak jelas banget)
Kali ini Gendis diajak. Kalau cuma ke pulau seribu, sih, nggak sampai jual ginjal budgetnya.
"Ke pulau seribu, ke pulau seribu dah." Gendis menggerutu sambil berkemas. Paling tidak ia bisa merasakan nyut-nyutan naik perahu layar, sambil liat bule-bule lokal yang kulitnya eksotis kek Milo.
Hana tidak bisa ikut karena ada arisan sosialita di erte sebelah. Ia tidak bisa mangkir karena menjabat sebagai leader.
"Papapa!" Nathan antusias saat melihat taksi online yang akan membawa mereka ke pantai Ancol.
"Mama udah siap?" Bisma bertanya pada istrinya dengan lembut. Nayla mengangguk pelan.
Ketika sopir taksi ingin melakukan kendaraan, Gendis berteriak-teriak.
"Stop! Bikini gue ketinggalan!"
"Nggak usah diambil. Emang mau lo pakai? Yang ada lo dikira ikan asin yang lagi berjemur."
"Pelampung gue juga ketinggalan."
"Terus yang ada di dada lo itu, apa?" Bisma menunjuk dada Gendis.
Wajah Gendis memerah, ia menutup dadanya menggunakan dua tangannya. Nayla mencubit paha Bisma, kan malu didengar sopir taksi.
"Udah, jalan, Pak. Nggak usah aneh-aneh. Ntar renang di resort aja."
***
Sesampainya di resort ....
"Papapa!" Nathan ingin segera berenang ketika melihat kolam.
"Iya, bentar. Kita istirahat dulu. Lagian pelampungnya belum papa tiup."
"Papapa! Sim! Sim!" (Swimm, renang)
Dengan cepat Bisma segera membongkar muatannya, mencari baju renang dan pelampung Nathan.
Sedang istrinya sibuk foto-foto dengan Gendis sebagai modal aplot di IG. Punya Gendis, karena Nayla tidak main sosmed.
Saat di up load, seketika banyak notif membanjiri. Banyak yang ngasih love dan komen.
Dis, yang samping siapa? Kakak lo? Bagi WA dong .... ( Junaedi_putera_petir)
Yang kanan bening kek beras Thailand, yang atu butek kek beras ketan item. (Topaz_jarank_d'blai)
Kanan Kharisma Kapoor, kiri Kharisma batu apung (leo_sayank_kelen)
Gendis kesal karena sebagaian besar komen (yang 99 persen laki-laki) malah memuji Nayla.
Kalau gue poto sendiri aja, pada sider. Kalau sama Mbak Nayla langsung rame kek Tanah Abang bongkar muat! Dasar kadal!
Dengan kesal Gendis menghapus fotonya. Sekalian dia blok-blokin akun kadal yang meledek dirinya.
Pokoknya habis ini gue harus rajin skinkeran, gue harus lebih rajin malakin mama sama bang Bisma biar bisa ke salon dokter Richard. (Author duta Athena oi😁)
***
Bisma tertawa senang saat mengajari Nathan berenang. Bayi itu sangat lucu kalau sedang berada di dalam air. Sepintas lihat, akan sukar membedakan, mana Nathan mana kantong kresek hanyut.
"Bang, ini gaya apa?" Gendis yang ikut berenang memakai piyama bertanya.
"Gaya kecebong." Bisma menjawab sambil terus memegangi tangan Nathan.
"Mana ada yang namanya gaya cebong, Jamaludin? Adanya 'tuh gaya katak, gaya kumbang, gaya pegas, gaya gravitasi." Gendis memutar mata.
"Kalau orang dewasa ya gaya katak. Kalau bayi ya cebong." Bisma berkata cuek.
"Serah lo dah. Untung cakep, biar sedikit sableng gue maafin. Kalau jelek udah nggak gue akuin sebagai abang."
Gendis melihat beberapa bule lokal aka cabe-cabean (yang tangan ama muka beda skin tone, seperti tapir, setengah putih, setengah hitam) curi-curi pandang ke arah Bisma.
"Wow, hot daddy!" Mereka cekikikan bagai kuntilanak.
"Bibit-bibit pelakor, nih. Gue mencium bau-bau prengus. Gue slepet baru tau rasa!" Gendis memutar mata.
Gendis segera menghentikan kegiatannya berendam, ia segera menghampiri gadis-gadis itu.
"Lo pada liat apa, hah?" Gendis memarahi mereka. Sedang Bisma cuek saja berenang.
"Urusan lo apa, hah? Lo cuma baby sitter anak majikan lo itu 'kan?" Salah satu gadis yang memakai baju renang motif frozen malah balik memarahi Gendis.
Gendis yang tak terima dikatai, langsung saja mendorong gadis itu hingga jatuh ke kolam.
"Tolong! Gue nggak bisa renang."
Bisma yang melihat kejadian itu segera berteriak. "Gendis! Sikopet lo!"
***
Gendis bar-bar juga, ya? Gimana nasib 'tuh cabe-cabean? Pondesen luntur kagak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Sengketa
Romance"Sekarang gue udah pulang, balikin istri gue." Bisma menatap kakaknya datar. Ananta hanya tersenyum pelan, adiknya ini masih saja kekanakan. Kalau dulu ia bisa saja mengalah jika Bisma merebut mainannya. Tapi sekarang ... Tidak lagi. Nayla bukanlah...