Di sinilah mereka sekarang, saling terbuai gelora yang kian memuncak. Menghangatkan diri satu sama lain di balik meja makan dengan kain merah darah yang membentang bersih.
"S- Sebastian~ bagaimana kalau ada yang- ahh... datang?" Ciel mencengkram begitu eratnya lengan Sebastian, menyalurkan apapun yang dia rasakan, menjadikan tangan kekar itu sebagai pelampiasan, tangan yang pernah membantu kala masa heat nya datang.
"Memang nya kenapa kalau mereka datang? Haruskah begitu lancang nya mereka menganggu dan menghentikan kegiatan kita, mn?" bisik Sebastian begitu sensual dan menggoda. Bibir yang hanya terpaut beberapa centi dari cuping telinga Ciel. Ciel lekas menoleh, mendelik sebal menatap lelaki menyebalkan di belakangnya.
"Dasar tidak tahu malu- ah! Berhenti! Tidakkah kau berpikir tempat yang lebih layak, Sebastian?" karena kesal, Ciel membuat beberapa memar di lengan yang sekarang dengan lancang nya bergerak memberikan pelayanan pada 'milik' sosok yang terus merintih tertahan.
Sebastian berdiri, Ciel masih terkait pada tubuhnya, dengan Ciel di gendongan nya Sebastian berjalan menuju pintu dapur, menutup kemudian mengunci. Disandarkan nya pula tubuh mungil Ciel ke daun pintu, berulang kali ia menabrakkan punggung Ciel kesana, kembali memompa, mencium begitu gahar nya.
Sementara itu, Ciel membekap kedua mulutnya hati-hati, percuma. Kedua tangan kecil nya tak mampu menahan tubuh yang sudah lemas akibat pergumulan ini.
"Ahh! Ciel ... Entah kenapa kau selalu terlihat menggairahkan di mataku, sihir apa yang kau gunakan agar aku selalu terpikat?" sembari meracau, gigi tajam nya itu juga tak berhenti di satu tempat menandai. Ciel mendesah lembut agak heran, dia mengggeleng tanda ia sendiri juga tidak tahu.
"Emhh... Sebastian~~ aku mohon, selesaikan ini secepatnya. Aku-- ohh!" Ciel tersentak ke atas, Sebastian mengenai bagian sensitif nya, wajah ahegao itu kembali membakar bara nafsu Sebastian. Di tambah suara desahan begitu merdunya mampu meningkatkan stamina Alpha itu.
"Ciel!! Argh-- kau mencengkram milikku, begitu berdenyut memijat di dalam san-ah~" hawa makin panas, mereka saling beradu nafas. Saling menatap lekat di tengah kenikmatan, terbuai dengan setiap hentakan dan suara lenguhan yang tercampur.
"Sebas-- lebih cepat! Nghh..."
"Ciel... Ciel!"
Saling memanggil, menyebut dan menyaut.
"Aku ingin! Keluarhhh... Hh..."
Sebastian mengangguk, dia merasa Ciel sudah memeluknya sangat erat, Sebastian yang dipeluk menekan tubuh itu dan melebarkan kedua pahanya. Beberapa kali hentakan, mereka berdua akhirnya mencapai titik puncak masing-masing.
"Ohh! Ahhh! "
Desah mereka secara bersamaan, seolah tak peduli jika diluar sana ada yang mendengar, mengatur nafas sampai normal dan masih menatap satu sama lain.
"Sialan kau!" kutuk Ciel pada Sebastian sembari menampar nya agak kasar, Sebastian terkekeh menenangkan Ciel yaitu mengecup bibirnya sekilas.
"Ya, orang sialan ini mencintaimu, terima kasih."
.
.
.
.
.
.*End!! Makasih banyak untuk pembaca>∆< aku belum ada rencana buat ff anak mereka, aku harus revisi semua ceritaku yang udah end.*
02-02-2022
13.16 pm
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LORD [BL]
RandomATTENTION, PLEASE! DIMOHON UNTUK MEMBACA DESKRIPSI! Judul : My Lord Status : Tamat (Tahap Revisi) Genre : Fanfiction, Fantasy, Mature, Thriller, Omegaverse, Romance, BoyLove. Penulis : Echtellion FIRST WARNING ⚠🔞 Author gamau tanggung jawab l...