//aku minta maaf sebesar-besarnya kepada penikmat cerita"ku yang gaje yang slalu kugantung dan nextnya lama banget maap banget😯👉👈)"Aku tidak ingin pergi--aku ingin menemanimu dirumah. Memangnya kenapa?"
Dipagi yang nyaman disertai udara yang sejuk dan segar memasuki mansion Phantomhive ini seharusnya begitu. Tapi--pagi ini sedikit panas dikarenakan perdebatan yang terjadi di meja makan pada sarapan pagi ini.
Ciel dan Sebastian berdebat, sementara yang Bard, Finny, Meirin dan Tanaka -san hanya menatap satu sama lain bagaimana mereka mencairkan suasana yang mulai tegang ini. Mereka benar-benar bingung, harus melakukan apa kepada tuan-tuannya yang sama keras kepalanya.
"Aku sungguh tidak apa, Sebastian. Bukankah kau ada meet dengan client penting? Oh, ayolah mereka itu penting. Jangan menyia-nyiakan itu." Ciel menaruh kembali sendok ke mangkuk, bahkan sup yang sempat dia sendok kemangkuk belum sempat masuk kedalam mulutnya.
"Apa gunanya, sekretaris ku disana? Dia bisa menggantikanku sementara, dia juga pandai dalam menangani hal semacam ini, Ciel." Jawab Sebastian santai setelah menyuap sarapannya.
Kandungan Ciel sudah beranjak 9 bulan tinggal menunggu kapan dia siap melahirkan. Makanya mulai dari sekarang Sebastian bertekad untuk menemani hari-hari Ciel, sebagai suami yang siap siaga Sebastian harus selalu ada disisi Ciel disaat-saat seperti ini.
"Lalu apa gunanya, para pelayan dimansion kita? Kalaupun aku ingin melahirkan, mereka ada bersamaku dan segera mengabarimu bukan? Jangan khawatir." Ciel memegang tangan Sebastian yang berada di meja makan meyakinkan.
"Tapi--"
"Aku tak apa. Pergi dan segera temui client pentingmu itu." Ciel berkata lembut, menatap Sebastian lalu mengangguk. Sebastian menatap kembali wajah Ciel, Sebastian masih tidak yakin dirinya harus berangkat atau tidak. Sebastian berpikir sejenak, dia mengangguk setelahnya. Selesai sarapan, Sebastian membawa Ciel kekamar mereka.
Keras kepalanya Ciel sungguh sulit dilawan walaupun Sebastian mengatakan untuk diam dan tidak payah membantu Sebastian untuk bersiap berganti pakaian. Namun apa daya melawan keras kepala sang pewaris Phantomhive?
Sementara Sebastian membuka bajunya, Ciel yang mengambil kemeja juga jasnya dari almari dan menaruhnya diranjang, Ciel terbaring sebentar diranjang guna mengistirahatkan tubuhnya. Mengandung memang membuat tubuh cepat penat dengan perut yang melembung besar.
"Ciel." Panggil Sebastian lembut, Ciel bangun dari terbaringnya meregangkan otot-otot tubuhnya.
"Ciel, benarkah aku harus berangkat dan meninggalkanmu dirumah sendirian?" Pertanyaan ini lagi, Ciel menghela nafas dan terkekeh pelan.
"Meirin, Finny, Bard, Tanaka -san? Aku tidak sendiri disini, Sebastian."
Sebastian mengangguk, jika Ciel sudah mengatakan itu Sebastian yakin semua akan baik-baik saja, dia hanya terlalu gelisah dan khawatir. Sebastian sudah selesai berganti pakaian, dia sudah siap untuk berangkat.
"Aku sudah siap, jaga dirimu baik-baik oke." Sebastian menghampiri Ciel yang duduk di tepi ranjang dan berlutut dihadapannya. Sebastian menatap perut Ciel, dan mengelusnya, lalu mengecupnya sedikit lama.
"Jangan menyusahkan mom, Oke." dengan wajah yang sedikit tegas, bercengkrama dengan calon anak mereka yang masih berada didalam perut Ciel. Ciel menggeleng-geleng.
"Dia mendengarkanmu, Sebastian. Ayo--aku akan mengantarmu, cepat--nanti kau terlambat~~" Ciel perlahan berdiri dibantu oleh Sebastian.
Sebastian berkacak pinggang lalu menggeleng,"Cukup diam saja disini, dan melihat kepergianku lewat jendela, sayang."
Kali ini Ciel yang menggeleng, "Aku akan tetap mengantarmu."
Sebastian menghela nafas, dia tak ingin Ciel kelelahan itu saja.
"Baiklah."
Hup.
Ciel sudah berada digendongan Sebastian, "Kau keras kepala sekali, hmm? Kalau memang itu keinginanmu, ayo antar aku sampai depan pintu." Sebastian tersenyum, dan menggendong Ciel dengan hati-hati.
Sesampainya dibawah Ciel menatap kepergian Sebastian sambil melambaikan tangannya kearah Ciel. Setelah Sebastian lenyap dari pandangan, Ciel masuk kedalam mansion dan berjalan ke suatu ruangan.
"Huh..aku harus membereskan ini--" Ciel memijat pelipisnya melihat tumpukan kertas di meja. Dia masih menjadi anjing penjaga Yang Mulia, membantunya menyelesaikan segala permasalahan, namun Yang Mulia cukup pengertian Ciel diberikan tugas ringan sekarang dan tak perlh turun tangan. Seperti mendata kriminal yang masuk, nama korban pelaku dan data-data yang lain.
Ciel mengernyit,"Kalian semakin aktif ya sekarang~~"Ciel mengelus perutnya sambil berjalan kearah meja kerjanya. "Kenapa sakitnya semakin menjadi?"
Ciel berhenti sebentar, menopang sebelah tangannya ke meja lalu tangan satunya lagi memegangi perut.
"Enghh--"
"S-sakit..." nafasnya mulai tidak karuan dan tubuhnya bergetar hebat."Lalala---" Ciel mendengar seseorang bersenandung melewati ruangan kerjanya.
"F-Finny. Tolong.."Sedikit berteriak dan menjulurkan tangan Ciel memanggil Finny yang sekarang terhenti tepat didepan ruangan kerjanya.
"ASTAGA, TUAN MUDA." Finny kalang kabut berlarian masuk kedalam ruangan Ciel.
"T-tuan ada apa? Kau nampak kesakitan." Finny menatap Ciel khawatir, dia juga panik dan tak tahu apa yang harus dia lakukan. Ciel melirik ke kakinya, disana cairan bening mengalir.
"Astaga, Tuan muda, Sebentar." Finny berjalan ke ambang pintu dan berteriak.
"TANAKA SAN, MEIRIN, BARD... Cepat kesini." Lalu Finny kembali kehadapan Ciel.
"Kita harus mengabari, Tuan Sebastian, boochan.. Bisakah aku meminjam handphone mu?"
Ciel mengulurkan ponselnya dengan gemetar, hampir saja terjatuh.
Sementara itu....
Drrt..
Sebastian mengambil handphone di saku nya, dan menatap layar handphone.
My honey, Ciel.
Calling"Ciel?" Sebastian mengangkat sebelah alisnya.
"Halo, Ho--"
"Tuan Sebastian, Tuan muda...Tuan muda.."
Diseberang sana terdengar suara yang tergesa-gesa dan panik.
"Finny? Ada apa, katakan pelan-pelan."
"TUAN MUDA INGIN MELAHIRKAN"
"APA?! Putar balik mobilnya."
Ya itu aja:v mau end malah jadi gajelas gini🐤maybe beberapa chapter lagi dinyatakan lengkap dan entah ada lanjutan atau engga🙈see you story yang lain tunggu yaaa
12-10-2020 : 6.20
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LORD [BL]
RandomATTENTION, PLEASE! DIMOHON UNTUK MEMBACA DESKRIPSI! Judul : My Lord Status : Tamat (Tahap Revisi) Genre : Fanfiction, Fantasy, Mature, Thriller, Omegaverse, Romance, BoyLove. Penulis : Echtellion FIRST WARNING ⚠🔞 Author gamau tanggung jawab l...