Chapter 19

3.3K 321 3
                                    

Haik..Haik..Hello Readers, how are you? Okey, Happy Reading👉👈

Sebastian melangkahkan kakinya tergesa-gesa entah karena apa, ia sangat terburu-buru sekali segera keruangan Ciel.

"Kak Sebastian." Suara serak milik Meirin menghentikan Sebastian, sebastian membalikkan badan dan menatap Meirin.

"Ada apa?" Sebastian melihat Meirin yang membawa amplop kecil. Meirin menyodorkan amplop itu kepada Sebastian.

"Apa ini?" Tanya Sebastian sambil menerima amplop pemberian dari Meirin. Meirin mengangkat kedua bahunya.

"Kalau aku membukanya akan terkesan lancang, tapi kalau bukan untuk tuan muda... Siapa lagi?" Sebastian berpikir, dia membuka amplop itu dan membacanya.

Sebastian mengangguk, lalu memasukkan nya kembali dalam amplop. "Benar, ini untuk Tuan Muda. Terima kasih, Meirin." Sebastian mengulas senyum lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar Ciel sekaligus memberi surat ditangannya.

Tok..tok..tok.

"Masuk saja." Terdengar sahutan singkat dan sendu dari dalam, dibukanya pintu dan terlihat seorang remaja yang tengah duduk santai menyilangkan kakinya keatas sambil menyesap sesuatu dari cangkirnya.

"S-Sebastian?" Ciel sedikit terkejut, seketika dia bangkit dari sofa dan menaruh cangkirnya. Sebastian sedikit membungkuk memperlihatkan kehormatan sebagai seorang shitsuji.

"Ada apa?" Ciel berjalan kearah jendela, berhenti dan menatap pemandangan diluar sana sambil menyilangkan kedua tangannya didada. Sebastian maju melangkah dan membuat jarak diantara mereka.

"Meirin, memberikan ini padaku." Sebastian menatap surat yang ada padanya saat ini, Ciel menoleh sekilas melihat dua bola mata indah milik pelayannya.

"Apa isinya?" Ciel menatap dan menunjuk surat ditangan Sebastian menggunakan dagunya tanpa berminat lagi menatap siapa yang mengantarkan surat penting itu padanya pagi ini.

"Aku sempat membaca suratnya, bahwa dua orang yaitu penjaga luar penyimpanan berlian kerajaan dan penjaga dalam kerajaan sedang disidang oleh algojo." Sebastian menyimpulkan dan mendekat menyerahkan suratnya. Ciel menerimanya, membacanya dengan teliti lalu memberikan surat itu kepada Sebastian untuk dimasukkan kembali kedalam amplop.

"Ah... Jadi salah satu dari mereka tidak ada yang mau mengakui ya? Pencurian ini seperti bukan dilakukan orang luar kurasa, kerajaan itu dalam pengawasan dan penjagaan ketat." Ciel mengetuk-ngetuk jari telunjuknya kemeja. Sebastian mengangguk, ikut menimbang-nimbang.

"Kurasa begitu, karena yang sedang disidang adalah orang dalam kerajaan, tuan muda. Yaitu penjaga dalam dan luar penyimpanan berlian kerajaan. Karena kehilangan berlian yang dicuri adalah tanggung jawab mereka."

"Tapi kenapa hanya mereka berdua yang ditahan dan disidang algojo? Bukankah yang menjaga luar dan dalam penyimpanan berlian banyak?" Ciel berpikir, matanya terpejam lalu terbuka kembali. Ciel mengangguk.

"Aku penasaran, aku akan kesana." Kata Ciel mantap, dia memutuskan untuk langsung ke TKP ternyata. Sebastian mengekori Ciel dari belakang.

"Mau apa kau? Aku bisa memakai pakaianku sendiri, lebih baik kau siapkan kereta diluar." Ciel berjalan kearah lemari dan membukanya mentitah lawan bicara tanpa menatapnya.

"Apa kau baik-baik saja, tuan? Ada masalah? Aku bisa---"

"Aku baik-baik saja, keluarlah. Kita bisa segera pergi." Sebastian menghela nafas, lalu mengangguk sebagai jawaban dan keluar dari kamar Tuan Muda nya yang berganti pakaian.

Cklek

Ciel POV's

Terdengar suara pintu kamar tertutup setelah keluarnya Sebastian dari kamarku. Aku bernafas lega, maafkan aku untuk semuanya.

MY LORD [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang