Haik..Haik..Hello Readers, how are you? Okey, Happy Reading👉👈Pagi yang indah, namun matahari sudah sedikit tinggi. Hawa-hawa sejuk masih terasa ditubuh, burung yang bertengger didahan pohon mulai ramai bercicit satu sama lain, semua orang mungkin sudah bangun dan memulai aktivitas seperti biasanya. Tidak dengan seseorang yang sibuk dengan mimpinya disana, matanya yang masih terpejam damai seolah sorotan sang mentari yang menyeruak masuk dari balik gorden yang tipis tak mengusiknya.
Srak
Seseorang membuka gorden itu lebar-lebar. Namun manusia yang masih diranjangnya yang empuk itu tak terusik dengan cahaya yang silau memasuki ruangan. Dia Ciel. Ya, manusia yang belum bangun sedari tadi adalah Ciel.
Seseorang menghanpirinya, duduk disampingnya dan menepuk-nepuk pipinya lembut.
"Ciel, bangun ini sudah siang. Sebaiknya kau bangun mandi lalu pergi sarapan dulu." Sebastian, mengulas senyum dan menyibak anak rambut Ciel yang hampir menutupi matanya lalu mencium keningnya.
"Nghh---" karena terganggu Ciel membalikkan badannya memunggungi Sebastian. Sebastian terkekeh, dia juga sebenarnya tidak tega membangunkan istri tersayangnya. Hanya saja--- Ciel harus segera pakai baju, mandi dan sarapan kalau tidak Ciel akan jatuh sakit.
"Kau bisa tidur lagi setelah mandi dan sarapan, sayang." Sebastian kini mengelus-elus punggung Ciel yang mungil dari balik selimut.
"Ck, berisik." Desis Ciel, Sebastian menghela nafas. Sebastian membalikkan tubuh Ciel dan mengusap-usap pipi Ciel sekali lagi dengan sayang lalu turun dan mengusap sudut bibir omega itu menggunakan ujung jarinya.
"Tuan muda---" Sebastian mendekatkan bibirnya ke telinga Ciel, berharap remaja yang sudah menjadi pria cantik dinikahinya kemarin segera bangun. Merasa terganggu Ciel menepis tangan Sebastian yang mengacau tidur nyenyaknya dan memunggungi Sebastian lagi.
"Nghh-- biarkan aku tidur lebih lama." Ciel melenguh dan melanjutkan tidurnya kembali. Sebastian memutar kedua bola matanya sambil terkekeh, dia menyeringai.
"Tidak mau bangun, eh?" Bisik Sebastian sensual tepat pada telinga Ciel disertai dengan hembusan nafas hangat yang menerpa leher juga telinga Ciel. Ciel menggigit bibir bawahnya dibalik sana, sejujurnya dia sudah bangun hanya saja dia entah kenapa masih ingin berada di kasur empuknya.
"Arghh--" Ciel melenguh saat Sebastian yang didekatnya mengigit pelan cuping telinganya lalu menjilatnya. Sebastian terkekeh puas lalu menyeringai setelahnya, berharap omega tercintanya ini segera bangun lalu menjalankan aktivitas seperti biasanya.
"Bagaimana, hm? Tidak mau bangun sekarang? Fyuhh.."Sebastian menggoda, meniup lembut telinga Ciel yang jika kita lihat seperti orang yang nyaman dengan tidurnya, mengayunkan udara yang membuat Ciel bangkit seketika.
"Jangan! Ini masih pagi!" Teriak Ciel seketika yang sudah terduduk tegak. Sebastian terkekeh sambil menutup mulutnya, membuatnya kesal dan menggembungkan pipi juga semburat rona merah di pipinya.
'Ah manis sekali, Aku tak tahan rasanya.' Batin Sebastian, dia mengigit erat bibirnya sambil menatap Ciel dihadapannya tajam. Ciel yang melihatnya mengerutkan alisnya.
"Kau kenapa? Kau sakit? Atau sesuatu?" Tanya Ciel. Sebastian menggeleng. "Jadi?" Sebastian mengulurkan tangannya sopan kepada Ciel seperti ingin mengajak dansa.
"Tuan muda, mau mandi atau mau mandi bersama--"
"Hentikan! Memangnya ingin berdansa? Lagipula aku akan mandi sendiri dan tetaplah diam disini." Tegas omega yang masih terduduk di ranjang, sebelum Sebastian melanjutkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LORD [BL]
RandomATTENTION, PLEASE! DIMOHON UNTUK MEMBACA DESKRIPSI! Judul : My Lord Status : Tamat (Tahap Revisi) Genre : Fanfiction, Fantasy, Mature, Thriller, Omegaverse, Romance, BoyLove. Penulis : Echtellion FIRST WARNING ⚠🔞 Author gamau tanggung jawab l...