Chapter 30

2.6K 261 18
                                    

Ps : please kalo kalian menemukan ada yg beda sama alur anime atau manganya ini ide dari otakku sendiri be okey:) namanya juga fanfiction kan-' makanya ada yang beda dan rada gajelas gitu:"3 oke lets goo...

Note: Kumohon readers yang lain😢😢aku butuh sarannya macam cerita ga jelas salah taro tanda baca atau gimana huee banyak yang silent readers ternyata:') tapi gapapa keep strong and fighting aja meskipun gaada yang baca aku bisa menikmati karya buat aku sendiri koo...

Short Message : Aaa😢😢😢hontou gomennasai banyak-banyak ne.. aku..😢😢aku banyak sekali dan bejibun tugas jadi maafkan yang lama sekali buat up ya meskipun kuyakin yang minat bacanya sedikit sih:" huhuhu😢 makasih ya para readers yang mau koment support baca dan vote aku terharu sama kalian yang lakuin itu semua untuk cerita absurdku😭😭😭rasanya mau ku hug satu satu😚

Haik..Haik..Hello Readers, how are you? Okey, Happy Reading👉👈

"APA?!" Claude dan Alois kompak, raut mereka terkejut bersamaan. Sebastian mengangguk lalu tersenyum lirih.

"Bagaimana bisa? Kau melakukan kesalahan apa?" Claude bertanya yang disusul dengan anggukan Alois setelahnya. Sebastian menopang dagunya.

(Flashback on)

Disuatu tempat dimana hanya seorang saja yang dapat duduk di singgasana itu bersama dengan dua pelayan berada di kedua sisinya.

Dialah Raja Iblis, raja yang memerintahkan iblis yang mengambil jiwa terkadang juga tubuhnya.

"Oh, kau sudah kembali?" Raja Iblis itu bangkit dari kursi kebesarannya, menatap lurus kearah pria yang berjalan tegap kearahnya. Pria itu membungkuk dan memberi hormat.

"Bagaimana?" Raja Iblis itu mendekat dan merangkul bahu pria itu, pria itu menatap tangan kekar yang merangkul bahunya lalu menatap wajahnya perlahan, setelah nya pria itu menunduk.

Dia Sebastian Michaelis, yang kembali dari dunia manusia ke tempat asalnya menemui sang Raja hari ini.

Tak menjawab, Sebastian tersenyum kecut kepada sang Raja dan melepaskan tangan dari pundaknya perlahan, mengenggam dan menatap dua manik Raja dengan tajam.

"Anda sendiri bagaimana disini?"

"Ya, seperti biasanya. Aku hanya menunggu kabar dari kalian para bawahan yang sedang dikuasa perintahku mencari jiwa dan tubuh mereka yang berarti." sang Raja menggenggam tangan Sebastian yang terlihat pucat.

"Ada apa?" lalu sang Raja bertanya, merangkul bahu Sebastian. Lagi.

"Tuan Raja yang terhormat, bisakah---" Sebastian menunduk menjeda kalimatnya. Sang Raja lamat-lamat memperhatikan Sebastian.

"Hmm?" gumam sang Raja menunggu Sebastian melanjutkan kembali kata-katanya. Sebastian menghembuskan nafasnya, terdengar sangat berat sepertinya.

"Bisakah--- aku keluar dari kuasa perintahmu?" selepas mengatakan kalimat itu dengan hati-hati, Sebastian menunduk tak lagi berani menatap wajah sang Raja.

"Bisa kau ulangi sekali lagi?"

"Apa aku bisa keluar dari perintahmu di era sekarang? Kuharap anda mengerti, Tuan Raja." Ulang Sebastian dengan artian yang sama.

"Kau tahu bukan resikonya jika keluar dari pekerjaan dan perintah ini? Ini bukan hanya demi bangsa Iblis, melainkan demi dirimu yang hidup fana selanjutnya, Sebastian." nada bicara Sang Raja mulai naik oktaf, dan melepas genggaman juga cengkeraman tangannya dari bahu Sebastian.

"Saya tahu." Sebastian mengangguk. Sang Raja menghela nafas panjang, kembali berjalan ke kursi tahtanya dan mengurut pangkal hidungnya sambil memejamkan mata. Sebastian sendiri masih setia berdiri disana, menunggu bagaimana sang Raja selanjutnya.

MY LORD [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang