Chapter 18

3.5K 337 2
                                    

Haik..Haik..Hello Readers, how are you? Okey, Happy Reading👉👈

Ciel POV's

'Bagaimana jika aku mempunyai perasaan padamu?' Apa kau dengar kalimat yang Sebastian katakan kepadaku tadi dikamar mandi? Punya perasaan? Padaku? Aw, bagaimana bisa? Banyak pertanyaan yang muncul dan mengelola pikiranku sekarang.

Aku baru saja merekrutnya menjadi pelayan rumah ini belum ada seminggu, bisa dikatakan pelayan pribadiku karena Sebastianlah yang selalu ada disisiku dan melindungiku. Tapi.. Dirinya baru saja bilang mempunyai perasaan padaku?

Big no... *Plak* aku memukul kedua pipiku, keadaanku tak menentu sekarang. Sedang duduk ditepi ranjang, dengan pinggang yang berlilitkan handuk juga handuk kecil yang bertengger dikepalaku. Bersama dengan sederet pertanyaan yang membuatku melamun dan membiarkan tubuhku terekpos lama sehabis mandi.

Begitu juga dengan Sebastian, dia baru tinggal bersamaku bagaimana bisa dia secepat itu mempunyai perasaan padaku?

Plak.

"Sakit ternyata." Gumamku pelan, bukan hanya berusaha membangunkanku dari khayalan pelayan iblis itu mempunyai rasa padaku, tapi dia hanya berkata 'jika' bukan? Tak sepenuhnya menjadi benar dia...

Cklek

Sontak aku menoleh cepat kearah pintu kamar mandi yang terbuka lalu ditutup kembali oleh Sebastian. Tak sengaja tatapan kami bertemu, aku tak kuasa lalu memutus sepihak tatapan yang membuat atmosfer diruangan ini menjadi aneh.

Sebastian POV's

Tuanku, dia tengah termenung disisi ranjang dia belum memakai bajunya. Dia bisa kedinginan dan masuk angin kalau begitu, dia sedikit kelamaan tadi diair. Aku menatapnya, tatapan kami bertemu. Tapi, dia menghindari tatapanku sekarang. Aku menghampirinya, hendak membantunya mengeringkan tubuh dan rambutnya.

"Tuan, mari kubantu mengeringkan tubuh dan rambutmu." Aku mengulurkan kedua tanganku, mengambil handuk yang tersampir dipucuk kepalanya.

Plak

Aku terkejut, tuanku berdiri dan menepis tanganku lalu berjalan melenggang kearah pintu sambil mengatakan.

"Tak perlu, aku bisa sendiri. Aku ingin kekamar memakai baju. Kau istirahatlah tak perlu kerja hari ini, jika sudah pulih kau bisa kembali." Tuan Ciel keluar kekamarku hanya dengan handuk dililitan pinggangnya, aku mengusap wajah kasar.

Benar, seharusnya aku tidak mengatakan itu tadi kepadanya. Ah, aku membuatnya jadi runyam begini.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah selesai berpakaian, aku membuat sarapan pagi untuk tuan muda, mengamati keadaan dapur dan bergabung bersama pelayan yang lain.

"Kak Sebastian..." Finny melambaikan tangannya riang padaku, ketika aku datang memasuki dapur semua sontak menoleh padaku.

"Ah itu dia." Bard berjalan menghampiriku, menatapku dengan wajahnya penuh dengan keseriusan.

"Barusan aku melihat Tuan Muda Ciel, nampaknya dia tidak terlihat baik. Bisa kau cerita dia kenapa?" Ah Bard khawatir ternyata. Aku mengernyit, tuan muda tidak baik kenapa?

"Memangnya Tuan Muda kenapa?" Aku bertanya balik, aku tak tahu tidak baiknya itu seperti apa, apa dia sakit atau tertekan dan sebagainya?

"Malah balik bertanya... Dia sangat terlihat lebih murung dari biasanya. Saat aku menyapanya pun dia tak membalas sedikit sapaanku, Tuan muda memang ketus, cuek dan dingin. Tapi selama kami bersamanya disini tidak pernah aku dapatkan dia mengabaikan sapaan kecil dari kami." Aku mendengar penjelasan Bard dengan seksama, lihat Tuan Muda. Kau membuat kami semua mengkhawatirkanmu hanya karena kau begitu.

Aku diam, tadi pagi sehabis mandi bersamaku... Tuan muda masih berbicara, bahkan mengkhawatirkan keadaanku. Ada apa? Aku juga mulai khawatir akan lebih baik jika aku memeriksanya sendiri kesana.

"Aku akan memeriksanya, apa yang kalian masak. Boleh kubantu?" Aku mendekat, tuan muda harus sarapan dan kamilah yang akan membuatnya. Aku melepas sarung tanganku dan menggulung lengan jas juga kemejaku sampai siku. Lalu menghampiri mereka yang tengah sibuk bersama alat dapur lainnya.

"Sebastian, bisa kau tambahkan garam kedalam adonan itu juga tambahkan lada setelahnya." Kata Bard sambil menunjuk adonan dihadapanku, aku menggangguk. Aku hanya mengganguk dan tidak membalas sepatah katapun apa yang Bard perintahkan padaku, kali ini Bard bekerja dengan baik tidak seperti sebelumnya.

Aku masih khawatir dengan tuan muda, ada apa? Ah... apa ini disebabkan kejadian kemarin dikamarku? Kupikir aku juga sudah bertindak kasar kepadanya. Ah, aku harus melihatnya , dia sudah menolongku pada masa rut berlangsung. Kupikir rut kali ini tidaklah buruk seperti sebelumnya.

Aku melangkah ke lemari dimana lemari itu berisikan macam-macam bumbu dapur, mengambil garam dan lada. Lalu menaburkannya kedalam adonan.

"Hei, tunggu."

Apa tuan baik-baik saja? Dia dalam masalah besar? Atau itu semua karena aku?

"Sebastian." Aku terperanjat, Bard memanggilku. "Iya, kenapa?"

"Ada apa denganmu, huh? Kenapa kau campurkan gula ke adonan itu. Aku bilang masukkan garam dan lada. Kau ini.." Gula? Apa benar?

Aku melihat tulisan yang menempel pada botol yang berjejeran dengan lada, benar saja label disana bertuliskan 'Sugar'. Ah, aku tidak bisa fokus.

"Kak Sebastian kenapa? Apa kau baik-baik saja? Kau kelihatan kurang baik, tuan muda pun begitu." Finny menatapku khawatir, bibirnya sedikit mengerucut. Aku harus melakukan sesuatu.

"Aku akan segera kembali." Aku melangkah keluar dari dapur dan meninggalkan semuanya.

"Sial, setelah mengacaukan adonannya kau melarikan diri begitu saja. Dasar brengsek." Aku mendengar Bard yang mengumpatiku karena tidak bertanggung jawab atas adonan yang salah bumbu itu.

Tuan muda, hanya satu. Yaitu dia, bukan hanya padaku, tapi pelayan lainnya merasakan Tuan Ciel berbeda dari biasanya. Aku khawatir.







♥MY LORD!♥

Wah wah makin sini makin gajelas:"3 aku serasa ingin menggantung dan tak berniat buat finish:"3 ck.

Hallo readers^-^ apa kabarnya kalian semua? Aku sangat berharap kalian baik-baik saja😊 Bagaimana ceritanya? Author minta maaf dengan segala hal yang ga jelas dalam cerita ini seperti : membosankan, melantur kemana-mana, typo bertebaran, sangat keluar dari karakter, tidak sesuai harapan readers, kosakata, peletakkan tanda baca lalu penulisan yang tidak jelas,terlalu baku atau kaku dan kekurangan lainnya mohon dimaafkan author juga manusia :"3.

Kalau memang banyak yang berbeda sifat characternya mungkin itu emang murni ide author^^ XDmaaf kalau characternya OOC(out of character) atau berbeda sifat dari karakter aslinya. Aku sendiri butuh mood dan support dari kalian untuk melanjutkan ini😯apa kalian bersedia sebagai sukarelawan yang dermawan?

Mungkin readers masih paham sopan santun dan tata kramanya^^ jika berkenan sampaikan support dan kritik yang baik😄

Vote, dan coment ya^^terimakasih😄arigatou
Salam sayang dan hangat untuk readers, keluarga dan yang lainnya^^ dari KumaUsagi😊💙

*¤Character anime Kuroshitsuji by : Yana sensei. Jika ada character Kuroshitsuji yang tidak dikenal itu memang karakterku¤

Mianhe, gomen ne, im sorry, maafkan saye, dan saya minta maaf. Ceritanya makin kesini makin aneh. Emang itu yang ada dipikiranku. So aku nulis disini itu hanya mengkhayal sendiri dan membuat kumpulan hingga jadi satu cerita. Gitu:"3

19-06-2020 : 10.47 AM

MY LORD [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang