Chapter 12

4.7K 492 8
                                    

☆Tuan☆

Haik..Haik..Hello Readers, how are you? Okey, Happy Reading👉👈

Ciel POV's

Akhirnya, apa yang terjadi kemarin semua sudah tuntas teratasi. Setelah gadis belia yang kutolong pagi ini kembali kepelukan kedua orang tuanya, aku dan Sebastian pamit lalu pulang ke mansion.

Lelah, bahuku tersayat. Ini sangat sakit dan juga tubuhku, untuk berusaha diri aku lumayan kuat.

"Tuan, bahumu terluka. Mungkin pengobatan nanti akan sedikit sakit dan sulit. Aku bisa mengatasinya." Sebastian menatap lukaku nanar, ya terserah bagaimana yang penting luka ini lekas sembuh dan teratasi.

Mataku redup-redup, semalam kurang tidur dan aku sangat kelelahan juga kesakitan saat ini.

"Aku mengantuk." Aku mengeluh aku menggosok kedua mataku lalu bersender pada jendela kereta. Sebelumnya kulirik Sebastian yang bangkit lalu duduk disampingku.

"Posisi kepalamu harus benar, kalau tidak lehermu akan sakit, Tuan." Sebastian mengambil alih kepalaku dan menaruhnya di paha, aku meringkuk karena bangku dalam kereta tidaklah luas, namun ini lebih dari cukup untuk berbaring.

"Tenang kau tidak akan jatuh, aku akan menjagamu." Aku mendengar samar-samar Sebastian berkata begitu dan merasakan pergerakan di kepalaku. Lalu aku pun terlelap.

Sebastian POV's

Tuanku yang belia, dia kelelahan, meringkuk seperti kucing yang kedinginan. Ah, aku menyayanginya.

Tubuhku menegang, tidak. Aku tidak boleh jatuh hati padanya, aku mengikat kontrak dengannya hanya semata menginginkan jiwa dan raganya. Hanya itu, aku tak ingin senasib dengan rekan sepertugasku. Dia Claude Faustus, yang mengikat kontrak dengan omega yang seumuran tuanku Ciel, lalu jatuh hati dengannya Alois Trancy.

Claude yang jatuh hati pada sasaran jiwanya pun dikutuk raja iblis, diturunkan ke bumi dan menjadi manusia alpha biasa, tapi Claude tidak mempermasalahkan itu. Dia sudah jatuh hati pada tuannya, Alois dan setelah beberapa minggu setelah kutukan itu Claude tinggal bersama Alois dan menjadikan si Trancy mate abadinya.

Ah, berat. Tapi, bagaimana kalau aku bernasib sama dengan Faustus nanti? Huh, menggelikan bahkan tuanku yang suka memerintah hal kecil ini takkan mudah mengambil hatiku. Jika terjadi kutukan mengerikan akan menimpaku selamanya.

Tapi.... setiap melihat wajah bangsawan Phantomhive ini banyak rasa yang selalu masuk menelusup ke hatiku. Dia masih kecil, rapuh dan juga masih membutuhkan pengawasan juga kasih sayang.

Aku melihat luka dalam yang ada pada bahunya, ah mungkin kejadian dalam ruangan tadi. Aku mengusap pelan luka itu, Tuan sendiri tak terganggu saking pulasnya tidur. Lalu aku mengecup luka tersebut dan menjilatnya.

Slurp.

"Erggh." Aku menegang hebat, darahnya benar-benar nikmat dan feromonnya yang harum memacuku. Aku menyukai itu, omega laki-laki yang sangat langka.

"Enggh--"

Shit

Pergerakan kepalanya di pahaku membuat sesuatu sesak. Aku hanya bisa berharap agar kami cepat sampai dan selamat ke mansion dan menahan semua ini.
.
.
.
.
.
.
Author POV's

Sesampainya kereta dihalaman mansion Phantomhive, Sebastian yang menatap lamat tuannya yang sedang itu dia jadi tidak tega walaaupun membangunkan hanya sekedar bahwa mereka sudah sampai mansion.

Sebastian akhirnya menggendong tubuh mungil Ciel, dalam gendongannya Ciel meremas erat jas Sebastian lalu melenguh.

"Engghh---"

Sebastian menegang, dia berhenti sejenak lalu melanjutkan langkahnya masuk kedalam mansion, tuannya harus istirahat.

Saat masuk dalam mansion Sebastian dan Ciel disambut teriakan pelayan Phantomhive, siapa lagi kalau bukan Meirin, Bard dan Finny. Kecuali Tanaka yang selalu tenang bagaimana pun kondisinya.

"Tuan...." Teriak Bard,Meirin, dan Finny bersamaan. Mereka bertiga mulai mengikuti Sebastian yang ingin mengantar Ciel ke kamarnya. Sebastian berhenti ketika sudah menaiki beberapa anak tangga.

"Akan kuceritakan nanti ya. Sekarang tuan harus istirahat." Sebastian menyipitkan kedua matanya dan mengulas senyum prihatin lalu melanjutkan langkahnya.

Ruangan yang berinterior putih dan barangnya yang bersih juga terawat. Sebastian membaringkan Ciel di kasurnya perlahan, dia tak ingin membangunkan tuannya walaupun pergerakan kecil.

"Emmhh.." Secara tak sadar Ciel menarik kerah Sebastian, membawa leher juga dada bidangnya mendekat. Jika Sebastian tidak cekatan merespon apa yang dilakukan tuannya, sudah pasti Sebastian sudah menindih Ciel yang sedang tidur, Sebastian menahan tubuhnya dengan lengan sebagai tumpuannya.

"Tuan?" Sebastian bergumam, memanggil kecil.
.
.


♥MY LORD!♥

Hallo readers^-^ apa kabarnya kalian semua? Aku sangat berharap kalian baik-baik saja😊 Bagaimana ceritanya? Author minta maaf dengan segala hal yang ga jelas dalam cerita ini seperti : membosankan, melantur kemana-mana, typo bertebaran, sangat keluar dari karakter, tidak sesuai harapan readers, kosakata, peletakkan tanda baca lalu penulisan yang tidak jelas,terlalu baku atau kaku dan kekurangan lainnya mohon dimaafkan author juga manusia :"3.

Kalau memang banyak yang berbeda sifat characternya mungkin itu emang murni ide author^^ XDmaaf kalau characternya OOC(out of character) atau berbeda sifat dari karakter aslinya. Aku sendiri butuh mood dan support dari kalian untuk melanjutkan ini😯apa kalian bersedia sebagai sukarelawan yang dermawan?

Mungkin readers masih paham sopan santun dan tata kramanya^^ jika berkenan sampaikan support dan kritik yang baik😄

Vote, dan coment ya^^terimakasih😄arigatou
Salam sayang dan hangat untuk readers, keluarga dan yang lainnya^^ dari KumaUsagi😊💙

*¤Character anime Kuroshitsuji by : Yana sensei. Jika ada character Kuroshitsuji yang tidak dikenal itu memang karakterku¤

Mianhe, gomen ne, im sorry, maafkan saye, dan saya minta maaf. Ceritanya makin kesini makin aneh. Emang itu yang ada dipikiranku. So aku nulis disini itu hanya mengkhayal sendiri dan membuat kumpulan hingga jadi satu cerita. Gitu:"3

03-06-2020: 10.29 PM

MY LORD [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang