Chapter 03

8.6K 855 16
                                    

- Mulai dari sekarang, tidak ada yang gratis didunia ini. Sebagian orang menolong mengharapkan pamrih.-

☆Kontrak

Haik..Haik..Hello Readers, how are you? Okey, Happy Reading👉👈

Author POV.

"Arghh---cukup!! Sialan kau! Beraninya." Ciel, bangsawan muda itu mencoba memberontak dari alpha dominan dibelakangnya. Entah sudah yang berapa kali dia mengumpat, meringis dan memohon agar dia bisa dilepaskan. Tubuhnya benar-benar remuk saat ini, matanya berkaca-kaca.

'Apa semua omega bersikap lemah seperti ini? Apa semua alpha juga berbuat seperti ini?' Ciel, bocah itu meringis. Dulu dia juga pernah pergi ketempat pelelangan budak seperti ini, dia meringis disana. Semua omega yang ada disana dipaksa melayani tuan dan para tamu sampai puas, menjijikan. Dia tak akan pernah berharap itu terjadi padanya. Tapi---

"Ahh-- engg.." Ciel melenguh, setiap perlakuan alpha yang kasar ini ternyata bisa membuatnya terbuai dalam sekejap. 'Sialan---heat sialan.' Rutuknya dalam hati. Heatnya datang disaat yang tidak tepat, pelepasan seperti ini sangat dia tidak inginkan. Pelepasan yang terlalu vulgar dan kasar.

Author POV end.

Ciel POV.

"Heat sialan." Ucapku pelan, sudah beberapa kali aku menyalahi masa heatku yang datang tidak lihat tepat ini. Aku menyerah, berteriak berontak pun tidak akan berhasil lagi. Mataku buram, kesadaranku juga kekuatanku menipis, tanganku yang sedari tadi mencoba menopang tubuhku bergetar hampir jatuh terkulai. Alpha sialan dibelakangku masih keluar masuk menikmati hole ku yang sudah keram.

"Oh ya, ohya. Harga dirimu terjatuh sekarang. Lihatlah dirimu terlihat seperti omega pemuas di pelelangan. Huh, dasar pelacur kecil." Tiba-tiba semua pandanganku mengabur, menyisakan ruangan hitam yang hanya ada diriku seorang disana. Kukira diriku pingsan lalu kepalaku terbentur keras kelantai dan menyebabkanku buta.

"Kau, apa kau masih ingin melayani alpha itu? Terlalu lemah, berontak dan berteriak saja tak akan bisa mengubahnya untuk luluh melepaskanmu begitu saja." Suara dengan nada yang sama. Cih, suara ini meremehkanku lagi, beraninya dia.

"Siapa kau? Tunjukan dirimu, beraninya kau meremehkanku." Teriakan ku menggema diruangan yang menyediakan background hitam legam ini. Didepanku sebuah asap kelabu muncul lalu membentuk menjadi manusia bergender laki-laki. Dengan pakaian serba hitam dia berjalan menghampiriku lalu membelai lembut daguku.

"Aku hanya seorang iblis, kau bisa mengikat kontrak padaku. Kau terlihat kesusahan, jangan berlagak sombong. Aku bisa melindungimu dengan segenap jiwaku tapi ingat, didunia ini tidak ada yang namanya gratis." Pemuda berpakaian serba hitam itu mengingatkan sambil menangkup pipiku. Aku tidak bisa mengelak, dunia fana ini sekarang tidak memihak padaku. Seolah hidupku sedang di pontang-panting sekarang, dan seperti merasa ada yang menertawakanku.

Cukup, aku lelah dengan hidup ini. Dimana tak ada lagi warna bagiku, sangat monoton semenjak tiadanya ayah dan ibuku. Tapi aku penasaran apa yang harus kutebus untuk jasanya selama dia menjaga dan melindungiku seperti katanya.

"Apa bayarannya?" Tanyaku to the point. Pemuda itu membungkuk, lalu menatapku lekat dan dalam menjilat bibirnya sendiri, tangannya kini turun menyentuh dadaku dengan jarinya.

"Bayarannya adalah tubuhmu dan jiwamu." Lalu menyeringai, tubuhku? Apa yang akan dia pergunakan dengan tubuhku? Apa dia akan meniduriku dengan kasar setelah pagi, siang, sore menjaga dan melindungiku? Sama saja kan?

"Kau tidak lebih dari mereka yang membutuhkan tubuhku." Aku memalingkan wajah, seperti tidak ada bayaran lain saja.

"Cih, aku bukan mereka. Kau akan mengerti nantinya, buat kontrak atau aku pergi?" Tawarnya sekali lagi. Memang siapa yang memanggilnya pikirku? Aku bingung dia datang darimana, lalu tiba-tiba menawariku dengan hal ini? Aku bisa meminta penjelasannya nanti.

"Kontrak." Jawabku singkat. Dia berdiri lalu membuka sarung tangan putih yang melekat ditangannya.

"Katakan : Aku Ciel Phantomhive mengikat kontrak dengan Sebastian Michaelis dengan tubuh dan jiwaku menjadi bayaran dan tebusannya." Katanya dia menutup mata kananku.

"Aku Ciel Phantomhive mengikat kontrak dengan Sebastian Michaelis dengan tubuh dan jiwaku menjadi bayaran dan tebusannya." Ulangku. Dia tersenyum puas.

"Aku Sebastian Michaelis mengikat kontrak dengan Tuanku, Ciel Phantomhive dengan tubuh dan juga jiwa menjadi tebusan dan bayarannya. Sebagai pelayan yang semestinya mengabdi kepada majikannya aku berjanji selalu menjaga dan melindungi juga menuruti semua perintah dan kemauannya sampai akhir hayat." Janjinya, aku hanya melongo terpaku apa yang dia ucapkan.
Tubuhku, apa yang dia mau dari tubuhku? Apa berharganya tubuhku?

"Arghh--" aku berjengit kala mata kananku seperti ditusuk, sesuatu mengalir dari sana. Sepertinya pelayanku Sebastian membuat tanda disana.

"Dengan begini kita sudah terikat, detail jelasnya akan saya perincikan nanti. Jadi, apa perintahmu pada sampah yang berani merusakmu, huh?!" Sebastian kini kembali memakai sarung tangannya. Menunggu perintahku yang sekarang sudah menjadi majikannya.

"Cih, aku hampir lupa. Ini perintah : Habisi dia semua bersenang-senanglah kalau perlu bersama mereka." Perintahku mutlak, dia tak boleh menolak atau menggubris sekarang.

"Yes, my lord." Dia menunduk memberi hormat kepadaku, seketika suasana kembali normal pria yang menyakitiku tadi sudah terkapar mengenaskan dengan miliknya yang tinggal setengah dan bercucuran darah. Iblis itu, apa yang dia lakukan dengan pria hingga jadi mengenaskan begini. Lalu alpha yang tadi menyaksikanku dipermainkan hanya menggeleng kencang dan menahan mual melihat kejadian mengerikan yang menimpa si pemerkosa terhadap tubuhku.

"Kau ini benar memang iblis ternyata." Aku pun tak bisa memungkiri, sadis. Entah sejak kapan Sebastian membuat pria itu mati secara tidak menyenangkan begini.

"Iblis tak pernah punya rasa kasihan, kecuali pada majikannya." Katanya lalu menyeringai. Sebastian dengan kilat lompat menendang satu persatu alpha yang masih hidup.

"Mereka tidak perlu kusiksa, menyaksikan kejadian tadi mungkin mereka akan enggan mendekatimu." Setelah membuat semua penghuni tempat ini terkapar Sebastian berjalan kearahku lalu menggendongku.

"Kurasa kau tidak bisa melakukan apapun untuk sementara waktu, tunjukkan tempat singgahmu dan aku akan membawamu istirahat." Kata Sebastian santai.

"Hn." Aku tak ingin menoleh kebelakang, sudah cukup mengerikan yang terjadi disini. Aku pun masih mual dengan alpha dengan masa depannya yang disiksa mengenaskan oleh pelayanku.

"Kau membuatku mual, Sebastian." Aku mendelik sebal kearahnya bisa-bisanya dia menikmati perbuatan psychopath nya itu. Sebastian hanya tersenyum.

Hallo readers^-^ apa kabarnya kalian semua? Aku sangat berharap kalian baik-baik saja😊 Bagaimana ceritanya? Author minta maaf dengan segala hal yang ga jelas dalam cerita ini seperti : membosankan, melantur kemana-mana, typo bertebaran, sangat keluar dari karakter, tidak sesuai harapan readers, kosakata, peletakkan tanda baca lalu penulisan yang tidak jelas,terlalu baku atau kaku dan kekurangan lainnya mohon dimaafkan author juga manusia :"3.

Kalau memang banyak yang berbeda sifat characternya mungkin itu emang murni ide author^^ XDmaaf kalau characternya OOC(out of character) atau berbeda sifat dari karakter aslinya. Aku sendiri butuh mood dan support dari kalian untuk melanjutkan ini😯apa kalian bersedia sebagai sukarelawan yang dermawan?

Mungkin readers masih paham sopan santun dan tata kramanya^^ jika berkenan sampaikan support dan kritik yang baik😄

Vote, dan coment ya^^terimakasih😄arigatou
Salam sayang dan hangat untuk readers, keluarga dan yang lainnya^^ dari KumaUsagi😊💙

*¤Character anime Kuroshitsuji by : Yana sensei. Jika ada character Kuroshitsuji yang tidak dikenal itu memang karakterku¤*

28-04-2020
1:02 AM

MY LORD [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang