Chapter 32

2.5K 263 30
                                    

Wait!!! = bacanya online kan? Gimana baca scroll2 nya sambil denger lagu diatas? Keknya seru biar ada background nya gitu muehehe

Happy Reading:v aku lupa mau nulis happy reading dari prolog sampe chap 31 yaudah kalo gitu aku ucapin happy reading 31×:V

Haik..Haik..Hello Readers, how are you? Okey, Happy Reading👉👈

Ciel membuka pintu, tamu yang satu ini sepertinya sangat tidak sabaran dan selalu mengetuk pintu. Ciel sedikit kesal karena waktu menyendirinya terganggu.

"Siap---"

"KAU?!" Setelah Ciel membuka pintu, dia terjengit sambil menunjuk orang dihadapannya lurus.

Sret.

"Whoaa, hey--kau? Mau kemana?!" Tiba-tiba saja tangan Ciel ditarik dan dibawa suatu tempat. Ciel berusaha meronta, berusaha melepaskan tangannya dari orang yang membawanya tanpa tujuan yang jelas kemana.

"Lepaskan!" Gertak Ciel sambil menyentakkan tangannya kasar sesampainya di taman. Sementara orang itu hanya diam.

"Kenapa? Mau apa kau membawaku kesini, Sebastian?"

Orang itu, yang mengetuk pintu dengan tidak sabaran, menganggu ketentraman Ciel, membawa Ciel sampai sini adalah Sebastian.

Bruk.

"Aku---" Sebastian berlutut, tubuh Ciel juga hampir jatuh karena Sebastian yang memeluknya secara tiba-tiba. Manik Ciel membulat, dia terkejut.

"Aku--" Bisik Sebastian.

"Kau kemana saja belakangan ini?" Tanya Ciel.

"Aku merindukanmu." Lirih Sebastian sambil mengeratkan pelukannya.

Ciel hanya diam, beberapa saat dia tidak bisa berkata apapun. Tangannya bergerak mengelus punggung kokoh alpha gagah itu.

"Ergh!" Ciel melepas pelukannya dan mendorong Sebastian hingga jatuh.

"Kemana saja kau, Huh? Kau pengkhianat, menghilang tanpa memberi tahuku. Berjanji selalu ada disisiku dan melindungiku?! HUH." Bentak Ciel lalu menyeringai setelahnya.

"Lalu ini!" Ciel menunjuk matanya sendiri, mata dimana beberapa waktu sebelumnya masih memiliki lambang kontrak dengan orang dihadapannya, Sebastian Michaelis.

"Kenapa? Kau memutuskan kontrak denganku? Hanya dengan jiwa dan tubuhku saja kurang, begitu?! Baiklah
Aku juga takkan bergantung lagi denganmu, lagipula aku juga sudah tidak peduli siapa yang membunuh orang tuaku dan membakar mansion Phantomhive saat itu. Aku tak peduli!" Ciel menatap Sebastian nanar, Sebastian hanya bisa diam ditempat dia tidak mempunyai kesempatan untuk angkat bicara.

"Tuan--"

"Diam! Tidak apa-apa Sebastian kau bisa meninggalkanku. Aku tak lagi ada hubungannya denganmu, aku tak peduli lagi denganmu bahkan juga hidupku. Aku benar-benar tak peduli." Ciel membalikkan badannya.

Hiks

Ciel menangis, dia mengusap air matanya lalu menggeleng dan berkacak pinggang.

"Aku mau masuk, kau pergilah! Diluar sini banyak debu, mataku perih." Ciel berniat melangkah sebelum kata-kata Sebastian menghentikannya.

"Maafkan aku."

Bahu Ciel bergetar, lalu membalikkan badannya dan menunjuk Sebastian.

"Kau! Kemana kau, huh? Kau sudah bosan menuruti semua perintah dan kemauanku? Kau sudah menemukan tuanmu yang baru, huh! Jawab aku!"

"Kau menjadi pelayanku sudah cukup lama Sebastian, kau pergi tanpa kabar. Aku mencarimu, kau tahu? Kenapa? Kalau kau memang mempunyai majikanmu yang baru seharusnya kau bisa memberitahuku dulu. Hiks...Hiks...Ha..Hhh" Ciel menangis, benar-benar menangis. Air matanya terus mengalir, nafasnya tidak teratur saat marah-marah. Bahunya bergetar hebat.

"Aku--"

"Seharusnya kau katakan padaku jika kau bosan selalu berada disisiku setiap waktu!" Bentak Ciel.

"Agar aku siap melupakanmu juga saat itu." Bisik Ciel pelan.

Sebastian menegang, kedua matanya membulat.

"Kau bilang apa--tadi. Tuan muda?"

Ciel menggeleng, dia bersiap-siap ingin melangkah pergi meninggalkan Sebastian disana.

Bruk

Sebastian memeluk tubuh mungil omega itu dari belakang.

"Bisa kau ulangi apa yang tuan katakan tadi?" Bisik Sebastian tepat pada telinga Ciel. Ciel menggeleng dan berusaha melepaskan kedua tangan alpha dominan yang memeluknya erat.

"Lupakan! Minggir dan lepaskan! Aku mau masuk."

Sebastian menggeleng, malah dia makin memeluk Ciel dengan erat menaruh dagunya diperpotongan leher Ciel.

Ciel diam, tak lagi meronta atau berisik ingin dilepaskan.

"Aku takkan melepaskanmu sebelum kau mengulangi apa yang kau katakan tadi."

"Huh.." Sebastian menghela nafas panjang," Aku--aku tak bisa lagi menjadi pelayanmu."

"Lepas!" Ciel mencubit dan memukul-mukul lengan Sebastian.

"Aku keluar dari tugas dan mengutuk diriku sendiri lalu pergi dari dunia iblis." Jelas Sebastian, Ciel diam lagi. Kali ini dia menoleh kearah Sebastian, memberi tatapan bertanya dan mulai tertarik dengan apa yang Sebastian katakan.

"Kenapa?" Tanya Ciel penasaran.

"Aku melanggar peraturan dan aku sendiri meminta agar menghilangkan kekuatanku dan meminta jadi manusia biasa. Aku juga tak lagi mengincar jiwa dan tubuhmu." Lanjut Sebastian sambil membalikkan tubuh Ciel, mereka saling menatap, empat mata dan dua tatapan yang berarti.

"Aku tak butuh lagi jiwa dan tubuhmu." Kata Sebastian lagi, sambil menangkup wajah Ciel.

"Tapi aku membutuhkan semuanya yang ada pada dirimu." Ibu jarinya mengusap-usap lembut pipi Ciel.

"Aku mencintaimu, itu sebabnya aku menghilang sementara waktu untuk memikirkan semuanya dan meminta izin pada raja iblis. Sehingga aku merelakan semuanya agar aku bisa memilikimu untuk menjadi mateku."

"Aku selalu berada disisimu, dihatimu, selalu bersamamu selamanya, setiap waktu. Aku juga sudah merelakan segalanya." Sebastian mengambil tangan Ciel dan berlutut

Chu

"Bagaimana? Apakah kau juga bersedia bersamaku, disisiku dan selalu setia kepada butler ini, My Lord."







♥MY LORD!♥

Wah wah makin sini makin gajelas:"3 aku serasa ingin menggantung dan tak berniat buat finish:"3 ck.

Hallo readers^-^ apa kabarnya kalian semua? Aku sangat berharap kalian baik-baik saja😊 Bagaimana ceritanya? Author minta maaf dengan segala hal yang ga jelas dalam cerita ini seperti : membosankan, melantur kemana-mana, typo bertebaran, sangat keluar dari karakter, tidak sesuai harapan readers, kosakata, peletakkan tanda baca lalu penulisan yang tidak jelas,terlalu baku atau kaku dan kekurangan lainnya mohon dimaafkan author juga manusia :"3.

Kalau memang banyak yang berbeda sifat characternya mungkin itu emang murni ide author^^ XDmaaf kalau characternya OOC(out of character) atau berbeda sifat dari karakter aslinya. Aku sendiri butuh mood dan support dari kalian untuk melanjutkan ini😯apa kalian bersedia sebagai sukarelawan yang dermawan?

Mungkin readers masih paham sopan santun dan tata kramanya^^ jika berkenan sampaikan support dan kritik yang baik😄

Vote, dan coment ya^^terimakasih😄arigatou
Salam sayang dan hangat untuk readers, keluarga dan yang lainnya^^ dari KumaUsagi😊💙

*¤Character anime Kuroshitsuji by : Yana sensei. Jika ada character Kuroshitsuji yang tidak dikenal itu memang karakterku¤

Mianhe, gomen ne, im sorry, maafkan saye, dan saya minta maaf. Ceritanya makin kesini makin aneh. Emang itu yang ada dipikiranku. So aku nulis disini itu hanya mengkhayal sendiri dan membuat kumpulan hingga jadi satu cerita. Gitu:"3

Short message, Author note, note atau PS dari author baca ya walaupun kalimatnya itu itu aja:"v

15-08-2020 : 2.02 PM

MY LORD [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang