Chapter 05

7.4K 734 44
                                    

-Lihatlah, bahkan dibalik tubuh mungilmu. Kau memiliki sesuatu tersembunyi.-

☆Sebastian☆

Haik..Haik..Hello Readers, how are you? Okey, Happy Reading👉👈

Author POV.

"Kalau begitu, saya permisi." Sebastian membungkuk hormat lalu berbalik untuk mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan sekarang.

"Sebastian." Sebelum tangannya menyentuh gagang pintu, Ciel memanggil namanua dengan lembut kali ini. Sebastian, pelayan hitam itu berbalik lalu menghampirinya.

"Ya, ada apa? Tuan muda." Tanya Sebastian dengan raut wajah datar. Dia mengisyaratkan sang butler dengan jari telunjuknya untuk mendekat. Sebastian mendekat lalu membungkukan badannya.

"Temani aku disini, sampai aku tertidur." Bisik Ciel pelan, tangannya mencengkeram ujung bantal.

"Oh ya, kau ingin menunjukkan sisi lemah lembutmu, hm?" Sebastian menyeringai, sedikit menyinggung mungkin tak akan membuatnya tersindir. Begitu pikirnya.

"Ini hanya perintah kecil." Tegasnya. Sebastian menghela nafas. "Baiklah." Akhirnya pelayan itu mengiyakan apa yang menjadi keinginan majikan dan tuan mudanya. Dia menekuk lutut, posisinya sedikit merendah dihadapan Ciel, melihat itu Ciel merengut lalu menghela nafas.

"Siapa yang menyuruhmu duduk disitu?" Katanya ketus. Sebastian mengerjap-ngerjap, sebenarnya tuannya ini mau dirinya bagaimana?

"Berdiri." Kata Ciel tegas. Sebastian menggangguk patuh lalu berdiri, sebagai seorang pelayan iblis sepertinya dia kurang peka. Dia duduk sejajar dengan majikannya tanpa diperintah walaupun dilantai.

"Disana dingin." Ciel sedikit menggeser tubuhnya, menyisakan sedikit ruang diranjang untuk Sebastian duduk.

"D-duduk disini." Ciel menepuk pelan menyuruh Sebastian agar menempat disana. Sebastian melongo, mulutnya hendak protes.

"Kau ingin aku menjadikan itu sebagai perintah?" Tanya Ciel tajam, ayolah Ciel hanya ingin Sebastian duduk disampingnya sampai dia bisa tertidur pulas, apa susahnya?

"Maafkan aku, baiklah." Sebastian menaruh tangannya ke dada lalu menunduk singkat, dia duduk disamping Ciel dengan hati-hati.

"Apa ini tidak menganggu acara tidurmu? Kau bisa kesempitan tak nyaman nantinya." Lihat, setelah melakukan perintah sang majikan Sebastian baru protes.

Kenapa tidak sejak tadi protes?

"Diam, aku tak akan menyuruhmu jika aku merasa terganggu." Kata tuannya ada benar kalanya. Ciel memejamkan matanya, lalu terbuka perlahan sambil memutar jarinya diatas paha Sebastian.

"Kenapa kau datang padaku? Lalu kenapa tubuhku yang menjadi bayarannya? Tubuhku mau kau apakan? Juga dengan jiwaku untuk apa?" Pertanyaan datang bertubi-tubi untuk Sebastian, Ciel menatap tajam Sebastian yang menatap tangan majikannya bermain manja disana.

"Kau ingin tahu? Baiklah, untuk tubuhmu yang sebagai jawabannya tidak sekarang, kalau jiwamu. Setelah keinginanmu semua selesai dan dendam terbalaskan aku akan mengambil jiwamu untukku melanjutkan hidup." Jelas Sebastian, Ciel mulai mendengar dengan seksama.

Nyaman dan tenang.

"Kau bersedia untuk menebus bayarannya bukan, tuan muda?" Tanya sebastian.

"Ya memang, aku sudah sangat tidak peduli dengan hidup. Tapi aku belum puas, aku mempunyai dendam kepada orang yang telah membakar mansion ini dan membunuh kedua orang tuaku." Ciel, dia mencengkeram tangan Sebastian yang sudah berada disana. Sebastian tahu Tuannya ini sedang kesal hati mengingat kelamnya masa lalu.

"Begitu kau datang, lalu mengikat kontrak padaku kau harus menuruti kemauan dan perintahku lalu membantuku untuk menemukan siapa pembunuh orang tuaku." Kata Ciel, tersirat nada tegas disana. Sebastian hanya menggangguk lalu menarik selimut sampai menutupi dagu Ciel.

"Tidurlah, tuan muda. Bulan sudah tinggi." Dielusnya surai hitam yang diwariskan keluarga phantomhive ini. Ciel menggangguk pelan lalu setelahnya terpejam.

"Cepat sekali." Sebastian menatap pemuda itu lembut, dia cukup tahu diri untuk melanggar peraturan dia hanya iba terhadap majikannya ini.

"Ah, air hangat untuk mandi dan sesuatu yang hangat lainnya terlupakan." Sebastian mendengus geli, dia akan memandikan tubuh Ciel sebelumnya dan akan membuatkan sesuatu untuk menghangatkan dan merefresh tubuh tuannya. Tapi---

"Selamat tidur, jika terjadi mimpi buruk berteriaklah memanggil namaku. " Sebastian mengecup pucuk kepala itu sayang lalu beranjak dari sana.



♥MY LORD!♥

Hallo readers^-^ apa kabarnya kalian semua? Aku sangat berharap kalian baik-baik saja😊 Bagaimana ceritanya? Author minta maaf dengan segala hal yang ga jelas dalam cerita ini seperti : membosankan, melantur kemana-mana, typo bertebaran, sangat keluar dari karakter, tidak sesuai harapan readers, kosakata, peletakkan tanda baca lalu penulisan yang tidak jelas,terlalu baku atau kaku dan kekurangan lainnya mohon dimaafkan author juga manusia :"3.

Kalau memang banyak yang berbeda sifat characternya mungkin itu emang murni ide author^^ XDmaaf kalau characternya OOC(out of character) atau berbeda sifat dari karakter aslinya. Aku sendiri butuh mood dan support dari kalian untuk melanjutkan ini😯apa kalian bersedia sebagai sukarelawan yang dermawan?

Mungkin readers masih paham sopan santun dan tata kramanya^^ jika berkenan sampaikan support dan kritik yang baik😄

Vote, dan coment ya^^terimakasih😄arigatou
Salam sayang dan hangat untuk readers, keluarga dan yang lainnya^^ dari KumaUsagi😊💙

*¤Character anime Kuroshitsuji by : Yana sensei. Jika ada character Kuroshitsuji yang tidak dikenal itu memang karakterku¤*

28-04-2020
11:57 PM

MY LORD [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang