3. Tiga

132K 13.1K 414
                                    

~Happy reading~


"Semuanya sudah siap Bi?" Felicia bertanya saat dirinya sudah keluar dari kamar mandi untuk berganti pakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semuanya sudah siap Bi?" Felicia bertanya saat dirinya sudah keluar dari kamar mandi untuk berganti pakaian.

Sedangkan Bi Asih hanya mengangguk.

"Yaudah, langsung berangkat aja"

Keduanya pun keluar dari ruangan tersebut dengan Felicia yang berjalan didepan. Ia sudah dibolehkan pulang saat dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa kondisinya sudah pulih, hanya saja ia harus mengonsumsi banyak vitamin.

Dan setelah itu ia langsung meminta Bi Asih untuk membantu membereskan pakaian miliknya.

Ngomong-ngomong, ia akan pulang menggunakan supir yang dikirim oleh ayahnya, mungkin saja Bi Asih yang meminta.

Gadis itu sesekali tersenyum simpul saat ada anak kecil yang menyapa nya. Felicia memang tipe orang yang dingin dan cuek pada sekitar, namun dia akan berubah seratus delapan puluh derajat jika dihadapkan dengan anak kecil, Felicia itu tipe perempuan yang sangat menyayangi anak kecil.

Terkecuali untuk para bocil laknat ya, hehe canda :) "author"

Felicia dan Bi Asih langsung masuk kedalam mobil saat mobil yang dibawakan oleh supir sudah sampai didepan mereka, Felicia lebih memilih duduk ditengah saja, lebih nyaman.

Sedangkan sang supir mengernyit heran saat nona muda nya diam saja, biasanya nona nya ini akan bertanya banyak padanya.

Seperti.

'gimana keadaan ayah sama abang?'

'mereka nanyain kabar aku nggak?'

'mereka kangen nggak ya sama aku?'

'apa aku terlalu lama ya di rumah sakit nya?'

Lalu berakhir nona nya itu tertidur di mobil. Pria itu menggelengkan kepalanya pelan dan mulai menjalankan mobil, sambil sesekali melirik nona nya lewat spion. Masih sama, diam.

Felicia sendiri sadar jika dirinya diperhatikan dari depan, namun ia diam saja seolah tidak tau. Dia lebih memilih mengamati bangunan yang menjulang tinggi di depannya.

Ternyata bangunan disini juga tak kalah bagus dan ramai dengan bangunan yang ada di dunia nyata, hanya saja ia tidak mengenali nama-nama bangunan tersebut. Sepertinya ia harus sering keluar rumah.

Tak lama kemudian ia menguap kecil saat merasakan kantuk menyerang dirinya, ia menoleh ke depan.

"Apakah masih jauh?" Pertanyaan itu yang pertama kali keluar dari mulut Felicia setelah lama terdiam.

Aurel's Life Transmigration ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang