21. Dua puluh satu

70.6K 7.1K 124
                                    

~Happy reading~


Tak terasa sudah satu bulan jiwa Felicia menempati tubuh Aurel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa sudah satu bulan jiwa Felicia menempati tubuh Aurel. Dalam kurun waktu itu juga dia berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mengubah sudut pandang orang-orang terhadap dirinya. Dan, berhasil.

Aurel berhasil mengubah sudut pandang mereka. Meskipun tidak semuanya, tapi itu sudah lebih dari cukup. Setidaknya akan ada beberapa orang yang percaya kepada-nya jika sewaktu-waktu ia difitnah.

Hubungannya dengan inti Laverious sendiri sudah mulai membaik dari sebelumnya. Nathan dan yang lainnya mulai bisa menerima Aurel disekitar mereka. Aurel sebenarnya tidak terlalu memusingkan hubungannya dengan mereka, tapi itu sedikit menguntungkan bagi dirinya.

Oh ya! Ada satu orang lagi yang sepertinya semakin dekat dengan Aurel. Siapa lagi kalau bukan Rafaell. Laki-laki itu kini terlihat begitu posesif dan selalu menempel kemanapun gadis itu pergi. Meski begitu, keduanya sampai saat ini masih belum memiliki hubungan yang spesial.

Sekarang, Aurel tengah berjalan santai menyusuri koridor. Ada beberapa murid yang sempat menyapanya dan hanya dibalas anggukan oleh gadis itu.

"Aurel!" Panggil seseorang dan langsung merangkul pundak Aurel.

Gadis itu tidak terkejut sama sekali saat mendengar teriakkan itu. Ia sudah terbiasa. "Hm, sekarang apa lagi?"

"Hehe, Lo tau aja kalau gue lagi seneng." Gadis yang tak lain adalah Keyla itu cengengesan. Dalam beberapa Minggu ini juga Keyla sepertinya mulai bisa mengakrabkan dirinya dengan sikap Aurel yang sekarang. Gadis itu juga sudah mulai berani terhadap Aurel.

"To the point, Key."

"Oke oke." Keyla menarik nafasnya sebentar lalu ia kembali berteriak.

"Gue jadian sama kak Rangga, Rel!!" Senyum Keyla kembali merekah, membuatnya terlihat semakin cantik.

"Rangga siapa?" Pertanyaan Aurel membuat Keyla menatap gadis itu.

"Lo nggak kenal kak Rangga?" Aurel mengangguk.

"Ya ampun Aurel! Kak Rangga itu wakil ketua OSIS disekolah ini! Bisa-bisanya Lo nggak kenal dia." Keyla memegang kepalanya seolah sedang mendramatisir keadaan.

Aurel berdecak malas, "gue nggak ada waktu buat nge-hapal nama-nama orang disekolah ini. Nggak ada untungnya juga."

Keduanya memasuki kelas. Berjalan menuju bangku barisan keempat dan duduk disana.

"Gue cuma mau ngingetin, jangan jadi bodoh hanya karena cinta, Key." Ucap Aurel memperingati.

Keyla mengangguk, "gue nggak akan kaya gitu, percaya sama gue."

Aurel's Life Transmigration ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang