44. Empat puluh empat

30.5K 3.2K 71
                                    

~Happy reading~


Seorang gadis berbalut baju tidur bermotif bunga itu kini menggeliat tak nyaman dalam tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis berbalut baju tidur bermotif bunga itu kini menggeliat tak nyaman dalam tidurnya. Keringat dingin mulai keluar dari keningnya, membuat wajahnya basah terkena keringat.

"Penulis itu, udah ngasih tau lo kan? Kalau waktu lo disini udah ngga lama lagi?"

"Sebelumnya, gue mau ngucapin terima kasih banyak karena lo mau ngebantu gue buat ngubah perjalanan hidup gue. Meskipun akhir dari takdir gue tetap sama, yaitu mati."

"Haha, jujur aja, sampai sekarang gue masih ngga nyangka, kalau dunia yang gue tempati ini cuma dunia novel yang ditulis seseorang. Kalau memang iya, kenapa penulis itu jahat banget dengan ngasih kehidupan yang mengerikan ke gue? Dia benci sama gue? Gue salah apa? Padahal gue ini cuma karakter fiktif yang ngga nyata sama sekali."

"Huh, oke, gue tutup sesi curhat kali ini. Fel, kali ini gue sungguh-sungguh berterima kasih atas tindakan lo yang mau ngubah alur novel dan ngubah alur kehidupan gue. Selama ini, gue selalu perhatiin lo dari atas sini."

"Fel, gue udah ngeliat betapa besarnya rasa penyesalan keluarga gue, dan gue udah maafin mereka. Kenapa lo belum bilang ke mereka kalau gue udah maafin mereka? Lo masih mau balas dendam? Udah cukup, Fel. Rasa penyesalan itu sendiri udah jadi pembalasan yang pas buat mereka. Karena rasa penyesalan jauh lebih menyakitkan daripada luka fisik."

"Cukup, Fel. Sekarang, lo udah bisa bilang ke mereka kalau gue maafin mereka. Dan setelah lo menghadapi akhir dari takdir gue, lo bisa bebas dan kembali pulang ke dunia lo."

"Jangan tahan amanah gue, apalagi sampai lo pergi Fel. Karena setelah lo pergi, ngga akan ada yang bisa menyampaikan amanah gue."

"Gue mohon. Lo bisa bilang kalau gue terlalu munafik, terlalu naif, atau semacamnya. Tapi tolong, kasih tau ke mereka kalau gue udah maafin mereka. Karena yang gue mau dari mereka cuma satu, yaitu mereka menyesal atas kesalahan yang selama ini mereka lakuin. Setelah ngeliat mereka nyesel dan berusaha minta maaf, itu udah cukup buat gue."

"Lo bisa lakuin itu buat gue, 'kan?"

"Gue mohon, Fel. Mimpi ini, adalah mimpi terakhir dimana lo bisa dengar suara gue. Karena setelah ini, tugas gue benar-benar selesai dan jiwa gue bakal menghilang seutuhnya. Gue ngga punya banyak waktu lagi buat ngasih amanah. Sekarang, amanah gue cuma satu, yaitu bilang ke keluarga gue, kalau gue udah maafin mereka. Hanya itu."

"Baik, cukup sampai disini. Gue harus pergi. Fel, semoga lo bisa kembali ke dunia lo dengan selamat."

"Dan gue berharap, jika memang kehidupan kedua itu ada, semoga kita dipertemukan kembali dalam dunia yang sama, dan raga yang berbeda."

Aurel's Life Transmigration ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang