This is my first story. So, aku minta maaf kalau ceritanya nggak sesuai dengan ekspetasi kalian.
[ Kalian bisa baca bio ku dulu sebelum baca ceritanya ya. Setelah itu terserah kalian mau baca atau ngga. ]
~~~
Heart's Owner, sebuah novel yang saat i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terdengar suara motor sport yang memasuki pekarangan sekolah, membuat beberapa pasang mata beralih menatap sang pengendara yang sedang membonceng seorang perempuan. Bisik-bisik kini mulai terdengar, ada yang menebak, bertanya, bahkan ada yang mencibir keduanya tanpa tau siapa dibalik helm yang menutupi wajah mereka.
Motor sport itu berhenti tepat di area parkir milik inti Laverious. Membuat para murid langsung membungkam mulutnya dengan kedua tangan. Ternyata, yang mereka bicarakan ialah inti Laverious, tapi siapa mereka? Jelas saja jika itu bukan Nathan dan Fania, karena mereka berdua sudah sampai disekolah lima belas menit yang lalu. Pasangan itu kini malah masih berada di area parkir dengan duduk di atas motor.
Ketika kedua orang itu membuka helmnya, banyak murid yang terlihat terkejut. Bahkan ada yang sampai mengucek matanya berulang kali guna memastikan penglihatan mereka tidak salah.
Kenzo dan Aurel, berangkat sekolah bersama? Berdua? Ayolah, Kenzo itu terkenal sebagai kulkas berjalan, jarang berdekatan dengan perempuan apalagi sampai membonceng nya. Sedangkan Aurel? Gadis cantik yang diisukan sudah berubah oleh teman sekelasnya. Gadis yang terkenal karena selalu mengejar Nathan tanpa tau malu, gadis itu juga terkenal karena selalu membully Fania yang notabene nya ialah pacar dari Nathan.
Dan sekarang, sang kulkas berjalan berangkat bersama ke sekolah dengan gadis bucin? Sulit dipercaya namun itulah kenyataannya.
Kita kembali pada Kenzo dan Aurel, setelah keduanya melepas helm di kepalanya, Aurel langsung turun dari motor dan melepaskan jaket kebanggaan Laverious yang berada di pinggangnya. Sebelum berangkat tadi, Kenzo sendiri yang mengikat jaket itu di pinggangnya guna menutupi paha nya.
Aurel sendiri sebenarnya tidak menyangka jika Kenzo akan benar-benar menjemput dirinya pagi ini, ia kira Kenzo hanya membual semata. Disaat dirinya sampai di gerbang rumah, ia melihat Kenzo yang sudah duduk manis menunggu dirinya di atas motor.
Tanpa basa-basi ia langsung saja pergi bersama Kenzo dan membatalkan niatnya untuk memesan taksi.
"Thanks" Aurel berkata saat dirinya sudah memberikan jaket milik Kenzo.
Kenzo mengangguk, "nanti pulangnya biar gue yang anterin"
"Nggak usah, gue bisa sendiri" Aurel lalu membalikkan badannya dan berjalan menjauh dari sana tanpa menghiraukan keberadaan yang lainnya.
Menggelengkan kepalanya pelan, lantas Kenzo beralih menatap para sahabatnya yang sedang memperhatikan dirinya. Ia mengangkat sebelah alisnya, "Lo semua kenapa?"
"Jadi, ini alasan Lo nggak berangkat bareng kita?" Gavin bertanya dengan santai sambil melipat kedua tangan didepan dada.
Sedangkan Kenzo hanya mengangguk pelan dan berdehem singkat.