26. Dua puluh enam

68.3K 6K 97
                                        

~Happy reading~


Pagi ini, Aurel sudah siap dengan Hoodie oversize dan celana jeans berwarna biru muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, Aurel sudah siap dengan Hoodie oversize dan celana jeans berwarna biru muda. Berhubung ini hari Minggu, ia akan pergi mencari dan mengunjungi beberapa tempat yang berpotensi memberikannya bukti.

Namun sebelum itu, dirinya akan bertanya terlebih dahulu pada tantenya, Zellyn. Karena hanya wanita itu yang bisa memberitahu tempat terjadinya kecelakaan Mama Aurel.

Langkah gadis itu dengan cepat menuruni tangga dan melangkah menuju kamar tantenya.

Tok! Tok! Tok!

Aurel beberapa kali mengetuk pintu kamar Zellyn dan tak menunggu lama pun pintu itu dibuka oleh pemiliknya.

"Ada apa Aurel?" Tanya Zellyn sambil menyandarkan punggungnya di pintu.

"Aku mau tanya sesuatu sama tante, boleh?"

Zellyn mengangguk, "of course, come on in."

Keduanya masuk kedalam kamar milik Zellyn yang bernuansa putih abu-abu itu. Karena memang dari awal rumah ini dibangun, Dania sudah menyiapkan kamar khusus bagi adik kesayangannya itu. Supaya jika adiknya ingin menginap, ia sudah mempunyai kamar khusus miliknya sendiri.

"Jadi, hal apa yang mau kamu tanyain?" Tanya Zellyn setelah keduanya duduk bersampingan di sofa yang berada di kamar.

Aurel menatap Zellyn sejenak sebelum akhirnya mengalihkan pandangan. "Dimana tempat kecelakaan Mama?"

"Why do you ask that, Aurel?"

"There's want thing I want to make sure there, aunty. So please, tell me..."

Zellyn menghela nafas pelan, "kenapa kamu tiba-tiba nanya tentang hal itu?"

"Intinya, ada satu hal yang harus aku cari tau di sana. Tolong tante."

Tangan Zellyn terangkat, mengusap pelan surai hitam milik Aurel yang tergerai. "Setelah enam belas tahun berlalu, dan kamu baru nanyain hal ini sekarang, hm? Kemana aja kamu?"

"Ayolah tante, to the point! Jangan muter-muter!"

"Oke dear, calm down first. Seingat tante, tempatnya itu dijalan Kenanga, didepan toko kue bercat putih. Tempatnya juga nggak jauh dari sini."

Aurel mengangguk, ia tersenyum kecil lalu memeluk tubuh tantenya. "Thank you, auntie."

Sedangkan Zellyn hanya mengangguk dan membalas pelukan singkat dari keponakannya ini, ia juga sempat menepuk pundaknya beberapa kali. "You're welcome, honey."

Aurel's Life Transmigration ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang