~ Happy reading ~
•
•
•Kelima inti Laverious beserta Fania dan Rafaell saat ini sedang berada didalam ruangan yang ada di salah satu lantai delapan tempat dimana pesta ulang tahun Fania dirayakan.
Semua pandangan kini hanya terfokus pada Vino yang sedang sibuk mengotak-atik layar laptop miliknya. Entah apa yang remaja delapan belas tahun itu lakukan mereka pun tidak tau. Karena jika ada hal yang menyangkut tentang urusan sistem komputer seperti ini, Vino lah yang paling menguasai tekniknya.
"Gimana? Udah ketemu titiknya?" tanya Fania tak sabar. Jari-jemarinya saling mengait degan keringat dingin yang kian membasahi pelipisnya.
"Sabar, gue lagi nyari." jawab Vino ditengah-tengah kesibukannya menggulirkan layar.
Suasana tegang kini menyelimuti ruangan itu. Hampir setiap orang diantara mereka semakin dilanda rasa khawatir dan cemas seiring berjalannya waktu.
Sudah satu jam Vino berusaha mencari titik keberadaan Aurel menggunakan GPS, namun sampai sekarang masih belum bisa ditemukan.
Ingat tentang benda kecil yang Fania tempelkan pada gaun bagian belakang Aurel? Ya, Fania menempelkan sebuah GPS yang kemungkinan besar dapat membantu mereka jika dibutuhkan. Dan benar saja, sekarang mereka sangat mengandalkan GPS itu untuk menemukan keberadaan Aurel.
"Ketemu!" seru Vino lantang sembari menunjuk sebuah titik merah yang terpampang di layar laptopnya.
"Lo yakin itu titiknya?" tanya Rafaell memastikan lagi. Takut jika saja Vino salah dan hanya akan membuang waktu.
"Yakin, seratus persen! Gue ga pernah salah kalau soal ngelacak beginian. Percaya dah, meskipun gue sering becanda, tapi kalo soal kaya gini gue ga pernah main-main."
Vino menatap setiap wajah yang ada didepannya. Tak lama ia tersenyum kecil saat melihat mereka mengangguk.
"Jadi dimana lokasinya?" tanya Kenzo kemudian setelah memperhatikan titik merah di layar laptop Vino yang hanya diam tak bergerak. Itu artinya, mereka sudah menaruh Aurel pada suatu tempat.
Vino memperhatikan sejenak titik merah itu. Ia sedikit memperbesar layarnya dan mengangguk pelan. Ia mendongak menatap para sahabatnya.
"Ini gedung tua yang udah ga ke pake lagi. Lebih tepatnya ga pernah ke pake sih. Soalnya pembangunannya diberhentikan secara mendadak karena suatu alasan."
"Ada di jalan apa?" Sekarang giliran Ares yang bertanya.
"Jalan Laksa. Lumayan jauh dari sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurel's Life Transmigration ( END )
FantasyThis is my first story. So, aku minta maaf kalau ceritanya nggak sesuai dengan ekspetasi kalian. [ Kalian bisa baca bio ku dulu sebelum baca ceritanya ya. Setelah itu terserah kalian mau baca atau ngga. ] ~~~ Heart's Owner, sebuah novel yang saat i...