~Happy reading~
•
•
•Antariksa High School, sekolah yang bisa dibilang cukup elit ini adalah sekolah yang sangat di impikan dan juga di incar oleh siapapun. Fasilitas nya yang canggih serta peraturan yang tidak terlalu ketat menjadi alasan utama mereka menginginkannya. Dan ada juga beberapa pengecualian dari mereka.
Menjadi sekolah yang sangat di incar dan di inginkan membuat sekolah ini harus membuat gedung baru. Alasannya adalah, karena banyaknya orang tua yang beramai-ramai mendaftarkan anak mereka kemari, dan pihak sekolah pun mau tak mau harus mendirikan gedung baru yang akan di resmikan bulan depan.
Dan Aurel adalah salah satu orang yang beruntung bisa memasuki sekolah ini. Walaupun citranya disini sudah lumayan rusak mengingat bagaimana kelakuan Aurel asli dulu. Namun itu bukan menjadi masalahnya.
Masalah utamanya ialah, ia harus merelakan hidupnya yang damai dan tentram hanya untuk mendengarkan dan melihat banyaknya orang yang mencibir dan menggosipkan dirinya. Walaupun semua itu tidak berpengaruh sama sekali kepadanya, namun itu cukup membuat nya risih.
Dan semua pikirannya itu terbukti benar saat dirinya keluar dari mobil sehingga menarik beberapa atensi murid lainnya dan benar saja, ia langsung diberi cibiran serta beberapa umpatan dari mulut mereka. Walaupun tidak terdengar, tapi penglihatannya tajam. Bahkan ada juga yang berbicara dengan suara keras dengan tujuan supaya Aurel mendengarnya.
Menghela nafas pelan, Aurel pun mulai memasuki pekarangan sekolah dengan pandangan lurus dan dingin, membuat murid-murid yang berada didepannya dengan cepat berpindah posisi.
'eh, itu Aurel kan ya?'
'nah iya tuh, udah balik aja itu anak'
'padahal udah enak nggak ada dia tau, eh malah balik. Kenapa nggak keluar aja sekalian?'
'iya ya, gue jadi kasihan sama Fania, pasti bakal dibully lagi sama Aurel'
'lagian si Aurel nggak tau diri banget, udah tau Nathan pacarnya Fania, masih aja dideketin. Padahal udah diusir berkali-kali tapi nggak sadar diri juga'
'kalo gue jadi Aurel, udah pasti gue bakal cari cowok lain sih, dari pada malu-maluin diri sendiri'
'heh! Kalian itu bisa nggak sih sehari aja jangan gosip! Telinga gue sakit dengerin ocehan kalian'
'sorry ya, hehe. Udah kebiasaan sih'
Aurel memutar matanya malas, ia harus terbiasa mendengar suara-suara laknat itu. Kakinya sendiri terus melangkah tanpa menghiraukan banyaknya cibiran dan pandangan orang-orang yang mengarah padanya. Sampai ada satu suara berhasil membuat langkah nya berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurel's Life Transmigration ( END )
FantasiThis is my first story. So, aku minta maaf kalau ceritanya nggak sesuai dengan ekspetasi kalian. [ Kalian bisa baca bio ku dulu sebelum baca ceritanya ya. Setelah itu terserah kalian mau baca atau ngga. ] ~~~ Heart's Owner, sebuah novel yang saat i...