This is my first story. So, aku minta maaf kalau ceritanya nggak sesuai dengan ekspetasi kalian.
[ Kalian bisa baca bio ku dulu sebelum baca ceritanya ya. Setelah itu terserah kalian mau baca atau ngga. ]
~~~
Heart's Owner, sebuah novel yang saat i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini, terjadi keributan kecil antara Aurel dan tantenya. Masalahnya sepele, hanya karena Aurel ingin berangkat sekolah menggunakan motor sport.
"Ayolah Tante, balikin kunci motornya." Pinta Aurel dengan wajah memelas.
Zellyn menggeleng, jari telunjuknya bergerak ke kiri dan kanan. "No, Aurel. Auntie doesn't want anything to happen to you."
Aurel menghela nafas panjang, "Aunt, nothing will happen to me, I will be careful. Trust me."
"Still not, auntie does not want to take the risk."
Sedangkan dibelakang mereka, Ares terlihat jengah dengan tantenya. "Tante, udah kasih aja kuncinya. Lagian sebelum Tante nginep disini juga Aurel udah sering bawa motor sport gitu."
Zellyn berbalik, "apa kamu bisa menjamin keselamatan adikmu?" Tanyanya.
Ares mengangguk, "Ares jamin kalau Aurel bakal sampai disekolah dengan aman dan selamat."
"Kalau sampai terjadi sesuatu sama Aurel, kamu siap nerima hukuman dari Tante?"
"Siap, Tante."
Akhirnya Zellyn pasrah, ia mengembalikan kunci motor milik Aurel dan diterima dengan senang oleh gadis itu.
"Thank you, Auntie!"
Zellyn mengangguk, "hati-hati ya, jangan ngebut-ngebut bawa motornya."
"Oke!"
Kedua remaja itupun keluar dari rumah dan berangkat menuju sekolah dengan motor masing-masing.
***
"Kak Rangga hari ini sibuk ngga?" Tanya Keyla kepada Rangga, kekasihnya.