47. Empat puluh tujuh

42.1K 3.4K 68
                                        

Assalamu'alaikum, Aurel update nih, ada yang nungguin ga?

~~~

~Happy reading~


Siang kini berganti malam, banyaknya bintang-bintang yang ada di langit menambah kesan indah disertai bulan purnama yang bersinar terang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang kini berganti malam, banyaknya bintang-bintang yang ada di langit menambah kesan indah disertai bulan purnama yang bersinar terang.

Disebuah rumah, tepatnya pada balkon disalah satu kamar yang ada disana, terlihat seorang gadis bersandar di pembatas balkon. Kepala gadis itu menengadah menatap langit yang masih penuh dihiasi bintang.

"Berapa lama lagi waktu gue disini?" Gumaman terdengar di balkon yang sepi itu.

Terdengar tawa ringan yang Aurel lontarkan untuk dirinya sendiri. "Yang jelas udah ga lama lagi lah, bodoh."

"Gue agak ga rela ninggalin Rafaell."

Aurel sontak tertawa kecil begitu mengingat tentang Rafaell. Pemuda yang baru saja pergi beberapa jam yang lalu setelah mengantarnya pulang dengan selamat.

"El, kalau semisalnya gue pergi nanti, gue harap lo masih bisa senyum dan bahagia seperti yang selalu lo tunjukin ke gue."

****

"Sialan,  perempuan itu masih nyoba nyelakain Aurel?"

Pria dihadapannya mengangguk, "Benar, tuan muda. Bahkan, kecelakaan yang dialami nona Aurel beberapa Minggu yang lalu, itu semua perbuatan wanita itu."

Rahang pemuda yang disebut tuan muda itu terlihat mengeras. Giginya bergemelatuk disertai wajah yang memerah, menandakan bahwa dirinya sedang emosi.

"Gue udah ngelakuin apa yang dia minta, tapi kenapa dia masih nyelakain Aurel?" Wajahnya kini terangkat menatap pria yang berumur tak jauh berbeda dengan dirinya. "Siapkan mobil, antar saya ke rumah perempuan itu."

Pria itu sedikit menundukkan kepalanya, "Baik, tuan muda. Akan saya siapkan." Ucapnya lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan yang interiornya terlihat kebanyakan berwarna hitam disertai lampu remang-remang itu.

"Adhara, lo berhasil bikin emosi gue naik."

****

Disisi lain, tepatnya di sebuah taman, seorang pemuda terlihat berdiri berhadapan dengan seorang gadis. Pemuda yang tingginya melebihi gadis itu terpaksa menundukkan kepalanya untuk menatap lawan bicaranya.

"Berapa lama lagi waktu Felicia disini?" Suara pemuda itu terdengar.

Sementara gadis dihadapannya mengangkat kedua bahunya. "Gue ga tau, tapi yang pasti, waktunya udah ga lama lagi disini." Jawab gadis itu.

Aurel's Life Transmigration ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang