This is my first story. So, aku minta maaf kalau ceritanya nggak sesuai dengan ekspetasi kalian.
[ Kalian bisa baca bio ku dulu sebelum baca ceritanya ya. Setelah itu terserah kalian mau baca atau ngga. ]
~~~
Heart's Owner, sebuah novel yang saat i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah pertemuan tak terduga Aurel dengan pencabut nyawa nya, kini Aurel sedang duduk santai di atas kasurnya sambil memainkan handphone, ditemani beberapa bungkus Snack serta susu kotak rasa coklat digenggaman nya.
Jika saja orang lain yang bertemu dengan seseorang yang kelak akan membunuh nya, pasti mereka akan berusaha untuk menghindar ataupun menjauh. Tapi lain hal nya dengan Aurel yang santai saja menanggapinya, ia bahkan tidak terlalu memikirkan nya.
Lagi pula, jika ia tidak mengganggu atau mengusik Fania, maka ia aman bukan? Tapi, tetap saja ia harus waspada.
Ketika diingat-ingat lagi, seharusnya pertemuan nya dengan Rafaell masih dua Minggu lagi. Disaat Rafaell menolong Fania yang sedang dibully olehnya. Itulah pertemuan pertama mereka yang ditulis di dalam novel.
Tapi kenapa ia bertemu dengan Rafaell lebih cepat? Dan dengan pertemuan yang benar-benar tidak terduga. Apakah ini adalah pertemuan pertama mereka yang sebenarnya, tapi tidak ditulis di novel? Atau mungkin, pertemuan mereka dipercepat karena alur novel yang berubah?
Mungkin saja, karena kedatangan nya disini juga sudah termasuk kedalam perusak alur.
***
Suasana di markas Laverious malam ini terlihat ricuh, ada banyak botol minuman soda di atas meja, serta sampah kulit kacang yang berceceran di lantai. Mereka semua saat ini sedang merayakan kemenangan mereka.
Sore tadi, inti Laverious ditantang untuk tawuran oleh ketua Axellion, dan pastinya disetujui oleh Nathan. Mereka tawuran pada pukul 20.15 dan Laverious lah yang pulang membawa kemenangan.
Axellion sendiri ialah geng yang didirikan beberapa waktu setelah Laverious berdiri. Entah apa kunci masalahnya, ketua Axellion selalu mencari masalah serta selalu menantang Nathan untuk tawuran. Walaupun ujung-ujungnya, mereka selalu kalah.
Nathan sendiri hanya acuh dan menyetujui setiap mereka meminta. Karena ia tau titik kelemahan mereka, emosi. Baik ketua maupun anggota nya, Axellion itu selalu bertarung dalam keadaan emosi, dan itu membuat konsentrasi mereka sering terpecah belah. Dan tentunya hal itu sangat menguntungkan bagi anggota Laverious. Pancing saja emosinya, maka mereka akan selalu membawa kemenangan.
Markas Laverious terdiri dari dua lantai. Dilantai bawah, ialah tempat mereka berkumpul, berolahraga, serta bersenang-senang. Disana juga terdapat beberapa kamar kosong, jika semisalnya ada dari mereka yang ingin menginap, maka ia bisa menggunakan kamar yang tersedia. Dan jika dilantai atas, hanya terdapat dua ruangan. Ruangan khusus milik inti Laverious, dan satu lagi adalah ruangan untuk mengatur strategi jika mereka akan kembali tawuran.
