11. Sebelas

98.8K 9.9K 54
                                    

Hello semua!
Aku minta maaf banget karena selasa malam kemarin ga jadi up, why?

Karena waktu itu kuota ku tiba-tiba abis, huhu T_T
Jadi, aku benar-benar minta maaf ya semua, baru bisa up sekarang!

***

~Happy reading~



Setelah berhasil mendapatkan kesempatan untuk berubah dari anak-anak di kelasnya, sekarang Aurel sedang duduk sambil menopang dagu di meja nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berhasil mendapatkan kesempatan untuk berubah dari anak-anak di kelasnya, sekarang Aurel sedang duduk sambil menopang dagu di meja nya. Matanya terus memperhatikan guru yang sedang menjelaskan beberapa materi tentang pelajaran Geografi. Walaupun ia tergolong murid yang pintar baik di dunianya ataupun sekarang, tapi Aurel masih termasuk orang yang cukup rajin jika menyangkut pelajaran. Menurutnya, masih banyak hal yang belum ia ketahui, dan ia harus banyak belajar untuk mengetahuinya.

Jika kalian bertanya, kenapa Aurel berada di kelas XI dan Ares berada di kelas XII, sedangkan umur nya dan Ares terpaut tiga tahun?

Itu karena Aurel sempat memasuki kelas Akselerasi atau loncat kelas selama dua tahun, hal itu membuat Aurel bisa naik dua kelas secara cepat dan menyusul Ares.

Aurel sesekali mencatat teori yang dianggapnya penting. Matanya terus memperhatikan guru tanpa teralihkan oleh apapun. Bahkan pandangan milik Keyla yang menatapnya secara intens pun tak dihiraukan oleh nya.

Keyla terus menatap Aurel dengan tatapan horor. Walaupun Aurel tergolong pintar, namun ia tidak pernah melihat Aurel yang menurutnya terlalu serius ini. Pandangannya beralih menatap guru yang sedang menjelaskan, itu guru geografi. Dan Aurel tidak terlalu suka pada geografi, apakah karena Aurel amnesia? Yah, mungkin saja.

Kringg~

Kringg~

"Baiklah anak-anak, penjelasannya akan ibu lanjutkan di pertemuan selanjutnya. Ibu permisi, Assalamualaikum"

"WA'ALAIKUMSALAM BU!"

Setelah bel istirahat berbunyi, guru geografi itu pun pergi dan disambut kehebohan oleh anak-anak. Beberapa dari mereka langsung pergi keluar kelas, entah ke kantin, perpustakaan, atau yang lainnya.

Begitupun dengan Keyla yang sudah misuh-misuh tidak jelas hanya untuk mengajak Aurel pergi ke kantin.

"Ayolah Rel, kita ke kantin bareng" rengekan Keyla terdengar sambil bergelayut di lengan kanan Aurel.

Aurel sendiri tak bergeming sama sekali, masih tetap duduk di kursinya dengan mata yang membaca ulang buku geografi miliknya. "Gue males, Lo aja" ucapnya seadanya.

Aurel's Life Transmigration ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang