42. Empat puluh dua

48.4K 3.9K 32
                                        

~Happy reading~


Hari ini, adalah hari kepulangan Aurel dari rumah sakit setelah satu bulan terperangkap didalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, adalah hari kepulangan Aurel dari rumah sakit setelah satu bulan terperangkap didalamnya. Bagaimana perasaannya? Tentu saja senang bukan main. Dapat keluar dari bangunan yang penuh dengan berbagai macam orang sakit adalah suatu kesenangan baginya. Jujur saja, dia termasuk orang yang tidak suka berlama-lama di rumah sakit.

Dan sekarang, gadis itu sedang duduk manis didalam mobil yang dikendarai langsung oleh Revano, ayahnya. Ya, Revano sendirilah yang menawarkan diri untuk menyetir. Setelah tau jika putrinya bisa pulang hari ini, tanpa menunggu lama Revano langsung menyiapkan mobil yang akan ia gunakan untuk membawa Aurel pulang.

Keadaan didalam mobil itu sendiri terlihat senyap. Revano yang sibuk menyetir, Aurel yang sibuk bermain ponsel, sementara Zellyn tertidur pulas di kursi samping pengemudi. Wanita itu terlihat tidak terganggu sedikitpun dengan bisingnya suara kendaraan yang ada disekitar. Mungkin ia terlalu lelah.

Revano sedikit melirik Aurel dari kaca spion dalam yang sengaja ia atur menghadap gadis itu. Revano tersenyum kecil saat melihat pantulan putrinya yang sedang sibuk bermain ponsel. Dia merasa ada sedikit perbedaan dari putrinya itu. Jika biasanya ia akan sibuk bercerita dan cerewet, sekarang tidak lagi. Ada rasa penyesalan tersendiri yang kini dirasakan oleh pria itu.

Menyesal karena sudah membencinya, menyesal karena tidak memperhatikan bagaimana perkembangannya, dan juga, menyesal karena secara tidak sadar sudah menelantarkan anaknya sendiri. Keterlaluan? Memang. Dia sadar itu. Betapa keterlaluan dan buruknya sifat yang ada didalam dirinya.

Andai saja Tuhan tidak mengambil nyawa istrinya begitu cepat, mereka pasti sudah menjadi keluarga bahagia yang lengkap dan saling menyayangi. Namun, semua itu hanyalah angan-angan yang tidak akan pernah terjadi, selamanya.

"Rev, Woy! Sadar!"

Teriakan serta guncangan pada tangannya membuat Revano tersadar. Dia mengerjab pelan lalu menoleh.

"Ada apa?" Tanyanya sedikit linglung.

"Ada apa, ada apa, mending jangan nyetir kalau ngelamun gitu. Kamu mau bikin kita semua masuk rumah sakit? Untung aja jalanan lagi senggang. Kalau kamu nggak bisa fokus, mending aku aja yang nyetir, sini! Daripada bikin bahaya." Ujar Zellyn dengan wajah yang tidak ramah.

Wanita itu sudah terbangun dari tidurnya sejak sepuluh menit yang lalu. Dia juga sempat melirik Revano yang sedang menyetir, ia kira jika pria itu sedang fokus menyetir, namun nyatanya malah sibuk melamun. Sudah dirinya teriaki beberapa kali, namun masih tidak sadar juga. Setelah ia guncang kan tangannya, barulah pria itu sadar.

Aurel's Life Transmigration ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang