2. Jus Strowberry

187 28 0
                                    

Setelah mengirim pesan, ternyata Novi tidak online. Jadi, Elvina menelfonnya.

Mendengar dering ponsel, Novi segera mengambil benda pipih itu dari sakunya.

"Halo? Kenapa El?" tanya Novi setelah menempelkan benda pipih itu di daun telinganya.

"Lo di mana? Tadi gue lihat lo keluar sama Kak Fenly" ucap orang dari seberang sana.

"Oohh gue sama Kovel keluar bentaran.. beli boba, haus banget" jelas Novi.

"Kebetulan, gue nitip yak buat Aji. Beliin jus strowbery kesukaan dia" pinta Elvina.

"Oke, lo nggak sekalian?" tanya Novi memastikan.

"Samain aja"

"Oke El, ditunggu ya"

"Hm"

Panggilan pun berakhir di situ saja.

"Eh, Elvi nitip beliin jus strowbery dua. Nanti mampir dulu ya?" ucap Novi kepada Fenly yang tak henti-henti menatapnya.

"Kamu kenapa lihatin aku kegitu? Ada yang aneh ya? Make-up aku menor?" Fenly hanya menggeleng sambil tersenyum kecil.

Tak lama boba pesanan mereka datang dan berlalu pergi dari tempat itu untuk berpindah mencari yang menjual jus buah.

Ponselnya kembali berdering, Novi menjawab telefon tersebut, "Apalagi El? Aku udah di tempat jus buah"

"Sekaliam beliin tissue ya hehe, tissue gue habis buat lap keringat Aji" kekeh Elvina.

"Huft.. Iyee!"

"Thanks Nopii! hehe"

Panggilan berakhir.

Begitu pertandingan selesai, Fajri menghampiri Elvina dan duduk di sampingnya dengan nafas yang masih lelah akibat tanding tadi. Oiya, tim Fajri yang menang, selisih 1:3. Emang the best lah kapten satu ini.

"Congrats, Ji tim lo menang" senyum Elvina mengembang sambil mengatakan kalimat itu, Fajri hanya menoleh sekilas dan kembali menatap ke depan sambil mengatur nafasnya. Terlihat dadanya naik turun serta keringat yang sudah membanjiri rambut, wajah hingga tubuhnya. Kaos Jersey nya ikut terkena keringatnya.

"Lap-in" ucap Fajri tiba-tiba, membuat Elvina sedikit kaget.

"Keringat gue" lanjutnya.

"Ooalah, bentar." Elvina menarik tissue satu persatu dan mulai mentab-tabkan pada wajah Fajri yang dibanjiri keringat, sedangkan yang di lap diam pasrah.

"Aduh, tissuenya habis Ji, tapi keringat lo masih banyak. Tunggu Novi balik, tadi gue nitip tissue ke dia, gapapa kan?" Fajri hanya mengangguk meng-iyakan.

"Ayo kita ke kelas aja, lagian lombanya udah selesai juga" memang benar, tanding basket tim nya Fajri main di jam terakhir mangkanya sedari pagi Fajri sangat santuy.

Elvina berjalan dibelakang cowok itu, dengan Fajri mencangking kedua sepatu di tangan kanannya. Mereka masuk kelas.

Disisi lain.

"Jus strowbery nya tinggal satu, Pak? Yaah gimana dong kan pesennya dua?" Novi kecewa karena jus pesanan sahabatnya tinggal satu.

"Iya udah nggak apa-apa Pak" ucap Fenly kepada Bapak penjual Jus.

"Kok nggak apa-apa, sih? Terus nanti siapa yang minum? Pasti Aji, tapi Elvi juga haus, by.." rengek Novi.

"Biar diminum berdua" gumam Fenly sambil menahan senyumnya.

Perfect Dream [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang