Tandain kalau ada typo🐰
Happy reading!
.
.
.
Saat Shandy pergi ke rumah Novi untuk mencari adiknya, ternyata Fenly tak di sana. Kata Lisa, Novi di rumah Elvina sejak tadi sepulang sekolah.
Dan Shandy memutuskan untuk pergi ke rumah Elvina. Siapa tahu ia akan menemukan adiknya di sana.
Acara makan malam sudah selesai. Kini mereka berdelapan berkumpul di ruang tengah untuk saling melepas rindu. Bercerita banyak hal. Dan sesekali menggoda pasangan remaja itu.
Saat para orangtua dan anaknya saling bertukar cerita, Indah mencolek lengan suaminya yang ikut menggoda keponakannya.
Farhan menoleh menatap istrinya. "Ada apa, Sayang?" lalu Indah berbisik dekat telinga suaminya. "Kejutan kita bagaimana? Kapan kita kasih tahu mereka?"
Oh no, Farhan lupa ingin memberi kabar bahagia ini kepada keluarganya.
"Sekarang?" bisik Farhan meminta pendapat sang istri. Lalu Indah melirik bergantian anggota keluarganya yang tengah bercanda ria.
"Terserah kamu. Tapi lebih cepat akan lebih baik" bisiknya kepada sang suami.
"Kita kasih tahu mereka sekarang, ya?" Indah mengangguk patuh.
Lalu Ia berdiri dengan Indah di sampingnya sambil menggenggam jemari Indah.
"SEMUANYA.." suara Farhan terdengar tegas namun terdapat kegugupan di dalamnya.Keramaian di rumah itu langsung berubah hening saat Farhan berbicara. Lalu mereka menoleh ke arah Farhan dan Indah, dengan Indah yang sedang memegang perutnya menggunakan sebelah tangannya. Sedangkan tangan yang satunya ia gunakan untuk menggenggam jemari suaminya, seolah menyalurkan energi untuk suaminya menyampaikan kabar bahagia ini kepada keluarganya.
"Ada apa, Bang?" tanya Elvina dan disusul Fajri juga bertanya seperti yang ditanyakan Elvina.
"Apa ada sesuatu yang ingin kalian katakan? Kenapa berdiri?" Dini ikut bertanya.
"Mas.." lirih Indah sambil mengeratkan genggaman suaminya.
Farhan memulainya dengan, "Pertama-tama, Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Waabarakatuh."
"Wa'alaikumsallam Warahmatullahi Waabarakatuh.." jawab serempak.
"Ada apa, kenapa sallam?" tanya Arumi yang juga penasaran dengan yang akan disampaikan adik dari temannya itu.
"Jadi, kami berdua ingin memberitahu sesuatu hal kepada kalian semua. Mungkin yang kami sampaikan ini akan membuat kalian terkejut dan bahagia tentunya." lanjut Farhan dengan sangat yakin.
"Ada apa, Han? Kalian jangan bikin kami penasaran." ucap Evano tak sabaran.
"Iya, Banghan sama Kak Indah langsung to the point aja deh." sahut Elvina.
"Lanjutkan ucapan kamu" pinta Dini.
Kemudian Farhan melanjutkan ucapannya. "Hal ini juga akan menjawab setiap pertanyaan yang hampir setiap hari kalian berikan untuk kami berdua." keenam orang dihadapannya semakin bingung dengan penuturannya.
"Langsung ke point aja, Bang. Kami semua udah kepo pake banget!" decak Fajri yang sudah muak dengan keleletan Farhan.
Farhan melepas genggaman Indah dan beralih menggandeng pundak Indah dengan sebelah tangannya, sedangkan tangan yang satunya ia ulurkan ke perut Indah dan sesekali mengelus perut yang masih rata itu dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Dream [END]
Teen Fiction[PART LENGKAP✔] {SUDAH REVISI}✔ "Opening hanya pemanis." ''Boleh di skip pada part awal'' 😌🤌🏼 FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Tetap Vote dan Komen meski sudah End! Cerita ini hanyalah fiksi belaka, bila terdapat kesamaan dengan karya lain maka bukan seb...