Budaya kita jangan lupa..
"Vote sebelum baca"
>>3.000 kata
🦋
"Lo mau ikutan kecelakaan juga, hah?! Mau kayak Fenly Amnesia, terus lupain gue?"
-Fajri Adyarazi
∆∆∆∆∆
Novi berlari keluar, diikuti Elvina dari belakangnya juga Fajri di belakang Elvina.
"NOVI.." teriak Elvina memanggil Novi yang terus berlari.
Kebetulan ada taksi lewat, Novi segera menghentikan taksi tersebut. Padahal dia bawa mobil sendiri.
"Taksi!"
Mobil taksi itu berhenti di samping Novi, tanpa menunggu sahabatnya, dia langsung masuk dan pergi bersama taksi itu.
"NOVI.. lo mau kemanaa?!" teriak Elvina sudah tiba di tengah-tengah jalan raya.
"EL!! ngapain lari-lari sih, gue capek ngejar kalian.." cerocos Fajri setibanya di depan gerbang dengan nafasnya tersengal-sengal.
"Ji, ayo kita kejar Novi!" Elvina menunjuk-nunjuk taksi yang sudah hampir menghilang itu.
"Iya iya, tapi lo ke sini dulu jangan di tengah jalan"
Elvina melangkah pelan menghampiri Fajri, bersamaan ada motor yang melaju dengan cepat ke arahnya.
Elvina sama sekali tak menyadari, sedangkan Fajri menatap motor itu yang semakin dekat dengan Elvina, ia berteriak memanggil pacatnya sambil berlari ke sana.
"ELVINA AWAS!!"
Untungnya dia berhasil menangkap Elvina ke tepian, motor itu sudah melaju entah kemana.
"Kalau bawa motor hati-hati, dong!" Pekiknya dengan emosi kepada pengendara motor yang nyaris menabrak Elvina.
"Ajii..." lirih Elvina dalam dekapan Fajri dengan suara gemetar.
"Lo mau ikutan kecelakaan juga, hah?! Mau kayak Fenly Amnesia, terus lupain gue?" Kata Fajri dengan marah, sembari mengeratkan pelukannya.
Elvina menangis dalam dekapan cowok itu. Sungguh tidak membayangkan gimana nasibnya tadi bila Fajri tak segera menolongnya. Bisa-bisanya dia melakukan hal bodoh seperti tadi.
Disisi lain.
Novi memutuskan pergi ke rumah Zweitson. Dia tidak mau pulang ke rumahnya. Dia tak ingin mamanya melihatnya dengan keadaan berantakan seperti ini.
Beberapa saat kemudian setelah dia mengeruk pintu, pintu terbuka dan menampakkan pria tinggi, ramping serta memakai kacamata bulat.
Sambil menahan tangisnya, Novi menatap Zweitson yang menatapnya dengan raut bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Dream [END]
Teen Fiction[PART LENGKAP✔] {SUDAH REVISI}✔ "Opening hanya pemanis." ''Boleh di skip pada part awal'' 😌🤌🏼 FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Tetap Vote dan Komen meski sudah End! Cerita ini hanyalah fiksi belaka, bila terdapat kesamaan dengan karya lain maka bukan seb...