47. Pacar Palsu vs Pacar Asli

95 20 34
                                    


Udah siap ramein kolom komentar apa belum nih?


Seperti judul Bab, pastinya akan terjadi sesuatu yang mungkin bisa menguras emosi.

Tak usah berlama-lama lagi, buruan dibaca.

Happy reading

.

.

.

Seperti biasa, jam istirahat merupakan salah satu waktu yang sangat ditunggu oleh para murid di sekolah. Fajri, Elvina, Zweitson dan Novi sudah berada di kantin. Bahkan sekarang tengah menyantap makanan mereka.

Fiki? Dia memilih satu meja bersama Sari, dan Bella. Fiki dengan Sari sepertinya sudah akrab, bahkan pesanan mereka sama. Sedangkan Bella, cewek itu masih saja berusaha mengirim chat untuk pacar (palsu) nya, dan sama sekali belum dibalas. Dibuka saja tidak. (KACIANN..)

Kedua matanya melihat sekeliling kantin, seolah mencari keberadaan seseorang. Tak lama pandangannya terhenti di meja yang di isi empat orang, dan memfokuskan tatapannya ke salah satu cewek di sana. Yaa, cewek itu Novi.

Bella menatapnya dengan tatapan yang menyiratkan ketidaksukaan dan kebencian.

Kedua temannya menyadari ekspresinya yang terlihat akan memangsa siapapun yang mengganggunya itu pun segera memanggilnya.

"Sar, si Bella kenapa tuh?" tanya Fiki kepada Sari.

Lalu Sari mengikuti arah mata Bella, dan mendapati sekumpulan kakel di sana. Sari memang mengetahui bahwa pacar (palsu) sahabatnya itu sudah mempunyai pacar, namun ia belum tahu siapa orangnya, jadi dia tidak mengenali siapapun yang sedang di tatap Bella di meja itu.

Fiki memilih melanjutkan menyantap buburnya.

"Mereka siapa, Bell?" tanya Sari lirih.

"Lo mau tahu siapa ceweknya Kak Fenly?" ucap Bella tanpa mengalihkan tatapannya.

"Ada di sana? Yang mana?" tanya Sari memastikan.

Bella mengarahkan jari telunjuknya tepat pada cewek dengan rambut sebahu itu, lalu Sari mengikuti jari telunjuknya.

"Ceweknya ada dua, Bell." ujar Sari.

"Yang rambutnya panjang" tunjuk Bella.

"Dua-duanya panjang."

Bella menghembuskan nafasnya kasar sebelum berkata lagi, "Yang itu! Yang duduknya di samping cowok yang pakai kacamata!" tunjuk Bella geram. Lalu Sari kembali mencari cewek itu.

"Oohh, cantik. Pantesan Kak Fenly suka sama dia" gumam Sari dan langsung membuat emosi sahabatnya itu naik.

"Cantik lo bilang?! Masih cantikan gue di mana-mana" ucap Bella dengan percaya diri. Tak lupa dengan mengibaskan rambut panjangnya.

"Kalian berdua lagi bahas apa sih?" tanya Fiki dengan ke-kepo-an nya.

Eits, jangan lupakan si gemoy Fiki. Dia tak melihat keberadaan Zweitson dkk dikarenakan posisi duduknya membelakangi mereka berempat.

"Ini si Bella, masa dia ngaku jadi pacarnya cewek itu mentang-mentang cowoknya amnesia" jelasnya tanpa jeda.

"Ngapain lo cepu sama Fiki?" celetuk Bella.

Perfect Dream [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang