EXTRA PART (2)

150 17 0
                                    

Nih kelanjutan extra part kemarin.

Vote sebelum membaca!!

.

Mau lihat lebam di pipi Aji ganteng?
Semoga foto di bawah bisa mewakili.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HAPPY READING!🐰

🦋

"Bukannya kalian tadi nggak nyimak ya, kalian sibuk makan. Kenapa bisa tahu kejadiannya secara detail?" Fenly bertanya heran.

Benar juga. Padahal sedari tadi mereka berdua sibuk mengisi perut, tapi anehnya kok mereka berdua bisa tau?!

"Bisa lah! Yang sibuk mulut dan tangan kami, telinga kami masih bisa mendengar dengan baik." sahut Shandy dengan santai.

"YBB! Nanti kita goyang tante Linda lagi." seru Fiki bersemangat. "Hayuk lah gass!" Shandy menerima ajakan Fiki tak kalah semangatnya.

Para orangtua dan sahabatnya menggeleng tak habis fikir dengan tingkah keduanya. Bisa-bisanyaaaaa..

"Ummi sama Abi mau pulang. Kamu di sini atau ikut pulang?" tanya Arumi.

"Aji masih mau di sini." jawabnya.

"Yaudah. Dini, Evan. Saya titip Aji di sini ya. Kalau dia nakal segera pulangkan dia." peringat Arumi kepada pasutri itu.

Evano dan Dini mengangguk. "Kamu tenang saja, di sini dia aman." jawab Dini.

"Kalau begitu, Ummi sama Abi pulang." pamitnya setelah mencium kening putranya.

"Iya Ummi." jawab Fajri. Kemudian kedua orangtuanya pulang.

"Kita juga pulang, yuk?" ajak Shandy sambil berbisik di telinga adiknya.

Lalu Fenly meminta jawaban dari Novi. "Pulang sekarang?"

"Aku masih mau di sini, By. Kamu mau kan temenin aku?" jawabnya kemudian bertanya.

Dan sepertinya Fenly juga belum ingin pulang.
"Kak Shandy pulang duluan aja bareng tu dua sepupu. Gue sama ayang masih mau main." ucapnya kepada sang kakak.

"Ouh? Yaudah, nanti kalau mau pulang telfon kakak ya?" Fenly mengangguk.

Kemudian Fenly melirik Zweitson dan sepupunya itu. "Son, lo mau pulang sekarang atau nanti?"

"Lo pulang sekarang?" Zweitson bertanya balik dan Fenly menggeleng.

"Iya. Gue juga mau balik." sahut Fiki.

"Oke, fiks ya? Kita pulang." ucap Shandy deal dan diangguki keduanya.

Waktunya yang paling tua berpamitan. "Om-Tante. Kami pamit pulang dulu, ya."

Perfect Dream [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang