Vote sebelum baca.
Ada yang pundung nanti ges
Happy reading
.
.
.
''Sayangg..''
Aji be like: lemah, letih, lesu, lunglai, love u
Aaakkk🙂🤏🏼
🦋Sedangkan di sisi lain, Zweitson bersama Fiki sudah tiba di rumah Novi sekitar 10 menit yang lalu.
Mereka bertiga duduk di teras sambil menunggu kedatangan mobil yang dibawa Fajri dan Elvina.
"Lama banget sih mereka berdua, udah 10 menit nunggu tapi belum nongol juga" gumam Novi sambil bolak-balik melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Iya nih lama banget" sahut Zweitson.
"LBL LBL LAMA BWANGET LOHH.." ucap Fiki dengan nada yang terdengar lebay, sontak kepala Novi dan Zweitson menoleh ke arahnya.
"Lebay!" Ucap Zweitson kepada Fiki.
"Kalau telat sampai di sekolah gimana coba? Gue kan murid baru, pindahan lagi. Mana mungkin baru masuk udah kena hukum? Nggak estetok banget kisah gue" cerocos Fiki.
"Bisa nggak sih kalau ngomong tuh nggak usah kegitu?" Protes Zweitson. Sudah muak dia menyaksikan ke alay annsepulunya itu.
"Emang kenapa sih?"
"Lebay tahu nggak?!"
"Serah guwehh wlee..."
"LEBAY!!"
Novi yang sedari tadi menonton perdebatan unfaedah antar sepupu itu hanya geleng-geleng kepala. Emang mereka berdua kalau disatuin udah mirip Tom&Jerry versi manusia.
"Kalian kenapa malah berantem sih?"
"Zweitson duluan yang mulai.."
"Bukan gue!"
"Lo dulu, Son!"
"Kalau lo nggak kegitu, gue nggak akan mulai. Jadi, lo yang mulai"
"Emangnya salah?"
"Iya!"
Suara klakson menghentikan perdebatan mereka berdua. Novi bisa bernafas lega sekarang.
Tin! Tin!
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Dream [END]
Teen Fiction[PART LENGKAP✔] {SUDAH REVISI}✔ "Opening hanya pemanis." ''Boleh di skip pada part awal'' 😌🤌🏼 FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Tetap Vote dan Komen meski sudah End! Cerita ini hanyalah fiksi belaka, bila terdapat kesamaan dengan karya lain maka bukan seb...