51. Anu

108 22 28
                                    


Dah siap apa belum nih? Ada ehem lagi nanti🙈 bisa tebak nggak ehem kali ini ada apa?

Langsung aja, seperti biasa vote dulu sebelum baca.

Happy Reading

.

.

.

"Biarin." ucapnya setelah melepas jeweran.

"Kenapa dijewer lagi sih? Katanya tadi mau dilihat." cerocosnya kembali memegangi kedua telinganya yang kini terasa sangat panas.

"Ada apa ribut-ribut?" tanya seseorang yang datang dari belakang mereka. Sontak kepala mereka berdua menoleh ke sumber suara.

"Ummi..." rengek cowok itu seraya berlari ke sana lalu memeluk sang umi. Tentu saja wanita itu terkejut sekaligus bingung.

"Kamu dari mana saja baru ke sini? Abi nya pulang malah keluyuran" ucap pria itu dari samping Arumi.

"Abi? Abii..." setelah melihat Abinya, Fajri beralih memeluk sang ayah.

"Eh? Ini anak emang, nggak kangen sama Abi kamu ini, hm?" tanyanya seraya mengusap punggung putranya.

"Kangen banget!" seru Fajri lalu melepas pelukannya.

Kemudian Elvina berjalan menghampiri mereka dan berdiri di samping Indah.

"Novi mana, El?" tanya Indah kepada Elvina yang berdiri di sampingnya.

Elvina menjawab, "Dia ke rumah Soni" Indah hanya, ber-oh ria saja.

"Kuping Aji sakit, Abi.." adunya kepada sang ayah sambil memperlihatkan kedua telinganya yang sudah merah.

Lalu pria itu memeiksa telinga si anak. "Kenapa dengan kuping kamu?" tanya pria itu lalu Fajri melirik ke arah pacarnya yang sedang menatapnya dengan tatapan kesal.

Lalu Arumi ikut melihat serta memegang telinga si anak. "Sampai merah gini, sakit nggak?" tanya wanita itu dan Fajri mengangguk cepat.

"Rasain! Siapa suruh bikin ulah, jadi kena jewer kan sama Novi." sahut Elvina membuat semua kepala menoleh ke arahnya, kecuali Fajri karena dia menunduk sambil berdoa di dalam hati. Siap-siap kalau nanti bakal kena jeweran lagi.

"Maksud kamu? Aji bikin ulah apa?" tanya Abi memastikan.

"Pasti telah terjadi sesuatu sampai membuat Novi ngelakuin ini?" Tebak Farhan sambil mangguk-mangguk.

"Coba kamu ceritakan apa yang terjadi?" pinta Ummi.

"Kalian tanya aja sama orangnya langsung." dan semua kepala beralih menghadap Fajri.

"Ap-apa? Aji nggak bikin masalah, suerr.." dengan polosnya anak itu mengangkat kedua jarinya ke udara, tak lupa memperlihatkan seluruh jejeran giginya.

"Jujur, nak.. Ada apa?" tanya Ummi pelan.

"Eumm.. Anu.." kebanyakan anu nih si Aji.

Terlalu lama menunggu kata-kata yang akan dikeluarkan dari mulut cowok itu, Elvina yang geram akhirnya berbicara. "Dia dan teman-temannya udah bikin anak orang pingsan!" jelasnya.

Tentu saja semua orang di sana terkejut, tapi ada juga yang masih ngelag. Sedangkan si pelaku terkejut sampai dia tak berani membuka kedua matanya.

"Jii.. Apa yang kamu dan teman-teman kamu lakukan sampai membuat orang pingsan?" tanya Abi memastikan kepada putranya. Fajri terdiam sambil berfikir kata apa yang pas untuk ia susun menjadi sebuah kalimat.

Perfect Dream [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang