26

528 71 1
                                    

Saat Kenneth akan pergi tidur, Henrietta melaporkan bahwa Margaret telah hilang dari paviliunnya sendiri, membuat Kenneth marah dan bertanya - tanya mengapa dengan jumlah orang sebanyak itu di Monza, tetapi mereka tidak tahu bahwa Margaret pergi dari kamarnya. Mustahil rasanya para prajurit penjaga dan pelayan yang ada di disana tidak mengetahui bahwa Margaret telah turun atau telah melakukan sesuatu di Monza, secara satu - satunya orang yang mereka jaga adalah Margaret.

Malam itu semua prajurit penjaga bersiap untuk melakukan siaga malam. Seluruh tempat di istana disusuri secara detail untuk menemukan keberadaan Margaret. Keadaan yang gelap dan suhu yang dingin membuat mereka harus meningkatkan keberanian dan ketelitian untuk menyusuri istana sebesar itu. Kenneth tak mau tahu, Margaret harus ditemukan sebelum menjelang pagi.

"Ada apa ini ?" Viktor mengernyit saat salah satu prajurit penjaga datang ke paviliunnya untuk menanyakan keberadaan Margaret. Jelas - jelas ia dan Helena sedang tidur, mereka tidak tahu keberadaan Margaret.

"Ia sama sekali tak datang kemari." Tandas Helena dengan wajah datarnya.

"Terima kasih, Yang Mulia. Selamat malam." Lelaki itu menunduk hormat kemudian pergi dari sana. Viktor melihat dari balkon paviliunnya, di bawah sangat ramai sekali. Pasti terjadi sesuatu. Firasatnya mengatakan bahwa ini bukanlah hal baik.

"Ada apa, Viktor ?" Helena ikut mencari tahu.

"Yang Mulia Ratu menghilang, Yang Mulia." Ujar Marriandra yang masih berdiri disana setelah ia mengawal kedatangan prajurit tadi pada Viktor dan Helena.

"Menghilang ?" Viktor terkejut.

"Tadi penjaga gerbang sempat mengizinkan seseorang berjubah hitam untuk keluar dari  istana. Ia mengira bahwa perempuan tersebut adalah pelayan. Namun setelah Yang Mulia Raja mengecek jumlah pelayan yang utuh..."

"Yang Mulia Ratu yang keluar ? Sendirian ?" Sergah Helena cepat. Kini ia saling berpandangan dengan Viktor.

"Sudah ku bilang, jangan katakan apapun pada Margaret sebelum Kenneth sendiri yang memberitahunya. Ia pasti sangat frustasi dan kau membuat suasana istana semakin panas."

"Apakah ini waktu yang tepat untuk menunjuk siapa yang salah dan siapa yang benar ?" Viktor menegas disana. Helena terdiam mendengar ucapan Viktor. Kini perhatian mereka teralih pada suara kuda yang melengking dimana - mana. Sepertinya Kenneth mengeluarkan pasukan utamanya untuk mencari Margaret. Lelaki itu yakin bila Margaret pasti belum jauh dari istana.

"Yang Mulia, izinkan kami untuk mencari Yang Mulia Ratu sendirian. Panglima Cedric pasti tak akan menyetujui bila kau berkuda sendirian di malam hari seperti ini." Salah satu panglima lain mengingatkan Kenneth dengan hati - hati. Namun nyatanya, hanya amukan yang ia dapat saat ini.

"Kau tidak berhak mengatur apa yang akan ku lakukan. Minggir !" Kenneth menunggangi kuda andalannya kemudian pergi menyusuri jalanan yang basah akibat guyuran hujan baru saja. Para panglima wilayah tak memiliki pilihan lain selain membagi formasi supaya tetap ada yang menjaga keamanan Kenneth.

***

Margaret terus berjalan menyusuri jalanan yang tak ia ketahui sama sekali. Ia jarang keluar dari istana sehingga ia tak hafal jalanan yang berada di Dakota. Ini baru pertama kalinya Margaret melihat Dakota di malam hari. Kota ini sepi walaupun Dakota adalah ibu kota dari Whitemouttier, pusat kegiatan pemerintahan berlangsung. Sesekali Margaret melihat pasangan kekasih yang berlalu lalang. Di dekatnya saat ini terdapat kedai minuman yang cukup ramai pengunjung. Sepertinya benar kata Helena. Dalam kondisi sedingin ini, orang - orang di Whitemouttier pasti akrab dengan arak. 

Beberapa orang memperhatikan Margaret karena tubuh perempuan itu basah kuyup. Margaret berusaha menjaga identitasnya dengan baik sehingga ia lebih memilih pergi sembari terus menutupi wajahnya dengan kain hitam. Jujur saja, ia tak membawa uang sama sekali. Bukan karena ia lupa, tetapi karena uangnya berada di penyimpanan Keluarga Days sehingga ia tak memiliki uang sepeserpun saat ini. Ini menyulitkannya, mengetahui bahwa ia tak bisa pergi kemana - mana mengingat ia tak memiliki pegangan apapun. Margaret terus berjalan hingga ia tiba di sebuah gereja yang tak diketahui namanya, gereja tua yang sepertinya jarang disinggahi oleh orang lain.

WARM DAYS - United MonarchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang