54

536 61 0
                                    

Margaret menyulam dengan tenang, ditemani oleh Kenneth yang sedang menemani Archer bermain. Ralat, lelaki itu sedang membaca banyak berkas kerajaan yang telah ditinjau oleh Margaret. Ketenangan benar - benar menyelimuti Witchave saat ini.

"Ayah dan ibu berkata akan datang berkunjung malam ini."

"Benarkah ? Apakah aku perlu mengganti bajuku ?" Sahutnya tenang.

"Tak perlu. Sayang sekali kau hanya memakainya beberapa jam saja."

Sedetik kemudian Margaret paham dengan apa yang dibicarakan Kenneth. Ia segera meletakkan sulamannya lalu menatap lelaki itu dengan tajam, seolah sedang meminta penjelasan tajam. Kenneth hanya tersenyum disana.

"Ada catatan sejarah yang ditulis oleh seorang pengembara. Ia sudah berada di selatan sekarang."

"Berarti sudah jauh dari sini." Margaret menangkap kode tersebut bahwa pengembara ini telah mencapai sisi belahan bumi bagian selatan sehingga ia menyimpulkan sesuatu. Pengembara tersebut memang berniat mengabadikan kehidupan kerajaan di zaman ini karena ia rela mengembara jauh hingga ke selatan bumi, padahal Whitemouttier berada di belahan utara.

"Ia menulis sesuatu tentangmu. Aku masih ingat kalimatnya dengan jelas. 'Ratu Margaret hidup dengan kemakmuran setelah menjadi permaisuri Kenneth Days. Bahkan ia tak pernah memakai gaun yang sama untuk kedua kalinya. Semua pakaian yang ia gunakan selalu baru. Lehernya dihiasi oleh berlian sedangkan di kepalanya bertengger mahkota tinggi berkilauan cahaya.' Begitu catatan yang ia tulis tentangmu."

"Ya Tuhan, apa - apaan ? Itu sangat berlebihan. Bagaimana ia bisa tahu bahwa aku tidak pernah menggunakan gaun yang sama untuk kedua kalinya ?" Kini perempuan itu paham akan maksud ucapan Kenneth tadi. Sayang sekali bila Margaret memakain gaun untuk bertemu dengan Viktor dan Helena sebentar saja. Karena setelah Margaret melepasnya, maka ia tak akan memakainya lagi.

"Margaret, itu adalah bukti bahwa semua mata menyorot kita tanpa henti. Mereka mengamati setiap detail dari kehidupan kita. Namun aku bangga saat ia mencatat hal seperti itu."

"Mengapa ?"

"Karena itu adalah bukti bahwa aku memperlakukanmu dengan baik disini. Itu adalah bukti bahwa aku memuliakanmu di istanaku. Kau bukan hanya sekedar permaisuri yang bertugas melahirkan pangeran. Tidak, kau lebih dari itu." Kenneth menggenggam tangannya, mengusap punggung tangan perempuan itu dengan lembut. Margaret dibuat salah tingkah olehnya, terlihat dari senyumannya yang ditahan - tahan dan tangan kanannya yang tak henti - hentinya merapikan rambutnya sendiri walaupun rambutnya tidak berantakan. Kenneth juga tersenyum disana, menyadari bahwa Margaret sedang tersipu dan ia akan membuat Margaret semakin melayang.

"Ada satu hal lagi yang ia tulis tentangmu."

"Apa ?"

"'Selama aku berkelana, ia adalah wanita paling cantik yang pernah ku lihat. Tubuhnya tinggi ramping. Bola matanya berseri cerah, pipinya bersemu merah dengan hidung yang lurus sempurna. Rambutnya yang coklat akan berubah menjadi keemasan saat ia melewati matahari. Kulitnya lembut bersinar cerah bak mahkota yang sedang ia pakai sekarang.' Selamat, kau akan menjadi semakin terkenal setelah ini."

"Yang Mulia !" Margaret tak kuasa untuk tidak tertawa sembari menutup wajahnya dengan bantal sofa. Ia benar - benar malu sekaligus tersipu berat.

"Apakah aku benar - benar secantik itu ?" Ia bahkan meraba - raba wajahnya sendiri dengan tawa yang masih meluap kemana - mana.

WARM DAYS - United MonarchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang