EPILOG

1.6K 96 1
                                    

Kelahiran anak kedua Sang Raja dan Ratu disambut dengan antusias oleh Istana Dakota. Pasalnya, sudah lama Whitemouttier tidak memiliki seorang putri. Selama beberapa abad terakhir, Keluarga Days takut memiliki putri karena trauma akan pemberontakan Wayland Pendant. Namun sekarang, Keluarga Days memperkenalkan putri mereka dengan bangga, putri hasil persilangan dengan keturunan terakhir Keluarga Court. Putri cantik tersebut diberi nama Mary Days oleh Sang Raja, penggalan dari nama permaisurinya sendiri.

"Mary, putri cantikku !" Helena mengambil bayi tersebut dari ranjangnya dengan hati - hati. Semenjak Mary lahir, Helena memiliki kesenangan tersendiri untuk merawatnya. Margaret masih belum terlalu kuat untuk menopang dirinya sendiri, sehingga ia mudah lelah. Terlebih lagi ia masih memiliki Archer untuk diurus. Memimpin dua kerajaan rupanya juga sangat menyita waktu sehingga ia kerepotan untuk mengurus banyak hal. Ia tak sadar bahwa Mary lebih sering bersama Helena. Terkadang wanita itu akan membawa Mary pada Margaret apabila ia menangis, pertanda ia haus.

"Ibu sepertinya memiliki kesenangan baru." Ujar Margaret sangat pelan. Mereka bertiga berkumpul di ruang kunjungan, tanpa Helena. Lebih tepatnya, mereka memperhatikan Helena yang sedang menggendong Mary dan mengajaknya bicara dalam senandung - senandung lembut.

"Helena sangat ingin memiliki anak perempuan. Tentu saja impiannya tersebut tak pernah tercapai. Kini mungkin ia sangat senang karena ia dapat merawat bayi perempuan."

"Benarkah ? Aku tidak tahu bahwa ibu suri sangat menginginkan anak perempuan." Margaret mengernyit mendengar jawaban Viktor.

"Kau tahu, ketika seseorang beranjak dewasa, ia akan memiliki dunianya sendiri. Wanita mungkin masih bisa membagi waktunya dengan orang lain, tetapi tidak dengan lelaki. Itu sebabnya memiliki anak perempuan sebenarnya sangat penting. Naluri seorang perempuan sangat kuat. Ia tak mungkin tutup mata atas keadaan orang tuanya, terutama ibunya."

"Buku mana lagi yang kau kutip ?" Sahut Kenneth penuh sarkasme, merasa tersindir karena nyatanya Helena hanya memiliki anak laki - laki dari Viktor. Dan itu adalah Kenneth sendiri.

"Tapi akui saja itu benar." Viktor mengedip cepat, membuat Kenneth semakin jengkel disana.

"Ayolah, mengapa kita justru berdebat mengenai hal ini ?" Margaret menggeleng sembari tertawa pelan melihat perseteruan mereka.

"Kau yang menanyakannya tadi."

"Tapi aku tidak tahu bahwa jawaban ayah akan seperti itu." Giliran dirinya yang berdebat dengan Kenneth.

"Baiklah, itu tentang kelebihan anak perempuan. Secara naluri mungkin mereka..." Viktor menghentikan kalimatnya dengan alis yang naik sebelah.

"Tetap saja ia milik suaminya ketika ia telah menikah. Beda halnya dengan anak laki - laki. Ia tetap akan menjadi milik orang tuanya walaupun ia sudah menikah." Ia melanjutkan kalimatnya.

"Manusia tidak bisa berpatokan dalam standart seperti itu."

"Mengapa bila aku boleh tahu ?" Viktor terdengar sangat tertarik dengan ucapan Margaret barusan.

"Setiap manusia memiliki kebebasannya masing - masing. Aku rasa kata 'kepemilikan' terlalu kasar untuk diucapkan, sekalipun itu berkaitan dengan orang tua. Kita bukan budak. Seorang ibu tidak melahirkan anak - anaknya untuk menjadi investasi."

"Bila bukan untuk suatu maksud, lalu untuk apa ?"

"Seorang ibu melahirkan anak - anaknya sebagai bentuk rasa syukur atas cinta yang diberikan Tuhan padanya. Cukup itu saja. Kita membuatnya dengan cinta, melahirkanya dengan cinta, bahkan kita membesarkannya juga dengan cinta. Secara naluri, anak juga akan memberikan cinta kepada kita. Katakan padaku bahwa cinta adalah alasan yang terlalu sederhana, maka aku akan menjawab bahwa buktinya tidak semua manusia dapat merasakan cinta. Tidak semua hal yang remeh dapat manusia dapatkan dengan mudah." Tandas Margaret lugas. Diam - diam Kenneth memandangnya dengan penuh maksud. Sejujurnya, ia sangat bangga dengan apa yang diucapkan Margaret baru saja. Secara tak langsung ia telah menunjukkan pada Viktor bahwa ia tak salah memilih permaisuri.

WARM DAYS - United MonarchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang