Kenneth telah bicara pada Viktor dan pria itu tahu apa yang harus ia lakukan. Namun sayangnya Archer memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan kedua orang tuanya sehingga sedetik saja Margaret atau Kenneth meninggalkannya, maka ia akan mencari mereka dengan wajah bingungnya, tak peduli bahwa Viktor telah berada disana untuk menjaganya. Tak jarang ia berdiri di depan pintu paviliun layaknya orang dewasa yang menunggu kedatangan seseorang. Anak itu tak menangis, tetapi terkadang ia berteriak sendiri.
"Ayah ! Ayah !" Panggilnya sembari berdiri di depan pintu paviliun. Bahkan kini anak tersebut tak mau masuk ke dalam paviliun Burrow.
"Archer sayang, kemarilah." Helena sangat lembut kepada Archer karena sejujurnya ia sangat senang berhadapan dengan anak - anak.
"Aku mau ayah. Disitu, ayah !" Archer menunjuk Kastil Witchave yang berdiri megah cukup jauh dari mereka.
"Ayahmu akan menjemputmu nanti. Kau harus tidur siang, kemarilah."
"Dimana ibu ? Ibu !" Archer berteriak disana, berharap bahwa Margaret akan mendengarnya. Namun hingga saat ini, tak ada tanda - tanda kedatangan perempuan tersebut.
"Archer..."
"Disana ! Aku tidur disana !" Anak itu mirip sekali seperti Kenneth. Menurut Viktor, mereka sama - sama tak mau didebat saat sedang menginginkan sesuatu.
"Bagaimana bila kita menidurkan dia disana ? Mintalah izin Kenneth terlebih dahulu." Sahut Helena tenang.
"Baiklah, aku akan bicara dengannya." Viktor menyerah detik itu juga.
***
Archer langsung jatuh tidur saat ia mencapai ranjangnya. Bahkan dalam tidurnya pun, ia tetap menggenggam jari Margaret, memastikan perempuan tersebut supaya tak meninggalkannya. Sementara itu Margaret terus menepuk - nepuk bokong Archer karena anak itu sangat menyukainya.
"Sepertinya Archer tak betah di paviliunku lagi. Ia terus ingin kembali kemari. Apakah aku diizinkan untuk membawanya kemari saat kau tak ada disini ?" Tanyanya hati - hati.
"Tentu saja. Berikan kenyamanan apapun yang dibutuhkan Archer selama aku dan Margaret tidak disini." Kenneth menyetujuinya dengan mudah. Viktor memberi hormat kepadanya kemudian beranjak pergi dari paviliunnya. Kenneth segera menghampiri Margaret yang sejak tadi sibuk mengusap - usap kepala Archer.
"Lihat, dia sangat lucu." Perempuan itu tertawa pelan.
"Besok akan menjadi hari yang sulit. Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan meninggalkan Archer selama beberapa minggu. Aku khawatir ia akan mencari kita, Margaret."
"Tentu saja ia akan mencari kita." Sahutnya cepat. Tiba - tiba saja Kenneth mengambil Archer dari ranjang bayi kemudian memindahkannya pada ranjangnya sendiri.
"Archer, ini ayah." Kenneth menepuk - nepuk bokongnya saat Archer mulai menangis. Namun saat mendengar suara Kenneth, anak itu kembali tenang.
"Biarkan Archer tidur dengan kita semalam saja. Aku akan sangat merindukannya nanti." Ujarnya dengan suara yang parau.
"Tentu saja. Dia akan tidur dengan kita."
Malam itu Margaret, Kenneth, dan Archer tidur bertiga dalam ranjang yang sama. Archer berada di antara mereka, menambah kedamaian yang sekarang tercipta dalam diri Kenneth. Lelaki itu tak henti - hentinya bersyukur atas pemandangan indah yang ia lihat sekarang. Margaret tidur dengan nyenyak sembari memeluk Archer dari belakang. Sesekali ia mengusap perutnya sendiri. Itu sangat manis menurut Kenneth. Lelaki itu tak kunjung bisa tidur sebelum akhirnya ia menyadari bahwa besok ia harus bangun pagi. Kenneth cepat - cepat merebahkan badannya di sebelah Archer lalu memeluk putranya sekaligus Margaret, seakan siap untuk melindungi mereka berdua dari kejahatan dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
WARM DAYS - United Monarchy
Historical FictionWRITTEN IN BAHASA THIS STORY IS WRITTEN ORIGINALLY BY ME, NO PLAGIARISM ALLOWED *** #1 on Summer (Jul 3rd, 2023) #1 on Warm (Nov 7th, 2022) #2 on Historical (Jan 29th, 2023) #2 on Historical Fiction (Jan 29th, 2023) #5 on Sejarah (June 7th, 2023) #5...