Kenneth tak membuka suaranya sama sekali karena ia masih terngiang - ngiang dengan apa yang ia lihat tadi sore. Rasanya sangat sulit sekali untuk tidak memikirkannya. Sementara itu Margaret tak berani mengajak Kenneth bicara. Sesekali ia melirik lelaki itu sembari menulis sesuatu di bukunya. Kenneth nampak kurang bersahabat saat ini dan hal tersebut menghancurkan kencan yang telah Margaret rencanakan tadi. Nyatanya mereka hanya diam dengan pikiran masing - masing. Ralat, mungkin hanya Kenneth saja yang seperti itu.
"Sudah ?" Tanyanya tiba - tiba, membuat Margaret menoleh seketika.
"Iya ?" Perempuan itu menatapnya kebingungan.
"Kau sudah menulis ? Aku ingin membaca hasil rangkumanmu."
"Sudah, Yang Mulia." Margaret menambahkan satu kata lagi kemudian menyerahkan bukunya pada Kenneth. Lelaki itu membacanya dengan cepat, Margaret tahu bahwa Kenneth sangat ahli dalam bidang seperti ini. Mengurus kerajaan adalah hal yang mudah untuknya.
"Tambahkan lagi disini mengenai kebijakan pajak. Kau tak bisa mengolah keuangan kerajaan tanpa nilai pajak yang jelas." Ia menyerahkan buku itu kembali pada Margaret.
"Maaf, aku lupa mengenai pajak. Apakah 4% terlalu banyak, Yang Mulia ?"
"Kurangi lagi, rakyatmu perlu merangkak untuk memperbaiki taraf perekonomian yang anjlok. 1% sepertinya sudah pas."
"Apakah tidak terlalu sedikit ? Aku khawatir kas kerajaan akan kurang." Margaret mengernyit.
"Kau berfokus membantu rakyatmu atau berfokus mencari kekayaan ?" Kenneth memutarbalikkan pertanyaan tersebut, membuat Margaret terdiam seketika.
"Buat saja 1%. Mayoritas pendudukmu adalah petani, Margaret. Mereka punya gandum, tapi uang mereka sedikit karena sulit untuk menjual gandum bila semua orang - orang disini juga punya lahan gandum masing - masing. Di Whitemouttier, mayoritas penduduknya adalah pekerja profesional. Itu sebabnya uang mereka banyak. Aku rasa untuk menerapkan pajak 4% itu mudah. Namun rakyatmu hanya punya hasil bumi, Margaret." Tegasnya, membuat Margaret semakin pusing memikirkan hal tersebut sehingga Kenneth cepat - cepat membuka suaranya lagi.
"Begini saja, bila kau ingin mengambil pajak berupa uang, ambil 1%. Bila kau ingin mengambilnya berupa hasil bumi, ambil 5%. Bagi mereka 5% pasti jumlah yang kecil. Dari semua petani, hasil bumi yang diserahkan ke kerajaan pasti sangat banyak. Selain memasok Whitemouttier, kau tinggal menjualnya pada kerajaan lain yang beriklim dingin dengan harga yang sedikit lebih tinggi daripada harga jual di dalam Godwhite sendiri. Kau untung banyak, kas kerajaan akan terisi dengan cepat. Kau bisa memutarnya untuk membangun fasilitas kerajaan maupun memasok kebutuhan rakyatmu sendiri."
"Benar juga !" Margaret sangat senang mendengar cetusan tersebut sehingga ia spontan memeluk Kenneth begitu saja.
"Ide bagus, Yang Mulia. Aku suka cetusanmu barusan. Cerdas sekali." Perempuan itu menulis lagi pada bukunya dengan hati yang berbunga - bunga. Senyumnya tak kunjung surut, membuat hati Kenneth tenang melihatnya.
"Whitemouttier memang kerajaan yang sangat maju. Namun kerajaan maju juga tak main - main dalam menarik pajak." Komentarnya lagi.
"Asal kau tahu, itu adalah nilai pajak tertinggi di dunia. Namun fasilitas yang diberikan Whitemouttier sepadan dengan nilai pajaknya. Ada maksud khusus mengapa nilai pajak dibuat tinggi. Itu adalah cara kami menyeleksi siapa yang dapat tinggal di Whitemouttier. Kau tahu maksudku." Kenneth mengode disana, membuat Margaret menoleh seketika.
"Itu sebabnya angka kemiskinan di Whitemouttier sangat tipis, bukan ? Karena orang yang perekonomiannya lemah tak bisa tinggal disana." Ujar Margaret penun maksud.
"Kami punya urusan yang lebih penting untuk diurus daripada harus berkutat dengan angka kemiskinan." Elak Kenneth begitu cerdas, membuat Margaret terkekeh lalu kembali fokus pada tulisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WARM DAYS - United Monarchy
Historical FictionWRITTEN IN BAHASA THIS STORY IS WRITTEN ORIGINALLY BY ME, NO PLAGIARISM ALLOWED *** #1 on Summer (Jul 3rd, 2023) #1 on Warm (Nov 7th, 2022) #2 on Historical (Jan 29th, 2023) #2 on Historical Fiction (Jan 29th, 2023) #5 on Sejarah (June 7th, 2023) #5...