2# Uri Junkyu

10.9K 1K 167
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡







Junkyu lagi asik rebahan, dia udah gak nangis tapi sekarang lapar. Saat junkyu tengah asik bergumam, tiba-tiba terdengar suara ketukan dipintu kamar. Junkyu langsung bangun terus mingkem, dia tidak mengeluarkan suara sedikitpun hingga panggilan mulai terdengar dari luar kamar.

"Tuan muda, anda sudah ditunggu untuk makan malam." Junkyu teringat pesan hyunsuk, yang mengatakan jika dia harus ikut makan malam bersama.

"Kebetulan banget si Roni, Doni sama Joni udah meraung-raung dari tadi." Ucap junkyu sambil menyebut nama-nama dari cacing diperutnya, itu nama hasil dari gabut junkyu tadi.

Junkyu sedikit merasa pusing, mungkin karena kebanyakan nangis.

"Katanya gue tidur sehari semalam, berarti gue belum makan apapun yah? Wah kurusan nih gue." Junkyu dengan cepat turun dari kasur lalu berjalan kearah cermin besar dikamar itu.

Dia mulai memutar tubuhnya di depan cermin, melebarkan mata bulatnya yang sedang sembab, menoel-noel pipi tembem nya, nyengir sambil memperhatikan gigi putih miliknya. Pokoknya, junkyu memeriksa setiap bagian tubuh yang bisa dia lihat di cermin.

"Gue baik-baik aja, gak ada yang ilang. Mata masih dua, gigi gak ada yang copot, jari tangan sama kaki masih pas, lubang idung juga masih lengkap. Apa jangan-jangan organ dalam gue yang ilang? Jahat bener deh si takdir sama si kenyataan, perasaan gue gak pernah jahatin mereka, ketemu aja belum pernah." Dia masih asik dengan cermin itu, hingga melupakan panggilan tadi.

"Tuan muda, anda harus segera keluar !! Tuan dan nyonya besar sudah menunggu." Junkyu menepuk jidat, bisa-bisanya fokus dia teralihkan sama cermin doang.

Dengan langkah cepat junkyu membuka pintu, yang dia lihat hanya satu orang perempuan dengan pakaian lengkap khas pegawai dirumah orang-orang kaya.

"Mari tuan, saya antar kan !!" Junkyu mengikuti langkah sosok didepannya, junkyu gak tahu harus manggil apa? Kalo dirumahnya dulu dia biasa manggil mbak sama ART nya.

Mata junkyu terus sibuk memperhatikan semua yang ada disekitarnya, barang-barang mahal dan mewah terpajang rapih belum lagi guci keramik dengan ukuran besar ikut menghiasi rumah ini. Junkyu menggelengkan kepalanya, ini udah beda level sama rumah mungkin bisa di sebut istana? Atau kastil? Junkyu gak paham yang dia lihat rumah ini gueeeedee banget.

Setelah beberapa saat berjalan lurus, akhirnya junkyu menemukan belokan namun langkahnya terhenti saat melihat beberapa orang yang tengah duduk sambil menatap kedatangannya.

Mata bulatnya mengerjap lucu, mulutnya ikut terbuka sedikit. Junkyu kaget, ternyata penghuni rumah ini banyak bukan hanya hyunsuk dan jihoon tadi.

"Bisa segera duduk? Aku sudah lelah menunggu." Seru seseorang yang menatap junkyu tanjam.

"Hussh, gak boleh gitu Hwan !!" Ucap hyunsuk, lalu dia menghampiri tubuh beku junkyu.

"Ayok duduk !! Kita makan malam dulu sebelum mengobrol." Junkyu hanya menurut, dia duduk di samping hyunsuk dan langsung bersitatap dengan satu orang yang terlihat acuh dengan kehadiran nya.

"Selamat makan." Suara jihoon seolah menjadi peluit tanda mulainya acara makan malam, saat yang lain tengah sibuk dengan makanannya masing-masing, junkyu masih terdiam.

"Apa dia rusak? Atau baterainya habis?" Tanya seorang lelaki dengan mata serigala nya yang mengintimidasi.

"Jangan seperti itu !! Junkyu ayok makan, kamu pasti laparkan?" Hyunsuk mengisi piring junkyu dengan berbagai hidangan yang tersedia.

Uri JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang