13# Uri Junkyu

6.4K 765 81
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






Jadwal tidur junkyu harusnya memang bergilir setiap hari, si manis akan kembali tidur dikamarnya saat malam minggu saja tapi karena inseden kandang harimau itu, jadi junkyu baru bisa memulai lagi di malam Senin ini dan sialnya dia harus tidur dikamar si singa rese.

Kamar jaehyuk cukup nyaman untuk dipandang, nuansanya tidak seremang kamar yoshi tapi tetap saja junkyu tidak merasa betah. Setelah selesai dengan makan malam, junkyu lebih dulu pamit ke kamarnya. Si manis harus bersiap sebelum tidur dikamar jaehyuk, ingat junkyu akan selalu mentingkan dirinya.

"Ketuk dulu apa langsung masuk nih?" Junkyu berdiri didepan pintu jaehyuk, dia bingung sendiri. "Oke oke inget sopan santun kyu." Setelah selesai bergumam dia mengetuk pintu kamar yang akan ditidurinya malam ini, tapi tidak ada sahutan apapun jadi junkyu kembali mengetuk nya.

Karena sudah beberapa kali diketuk tapi tidak ada jawaban akhirnya junkyu memberanikan diri untuk membuka pintu itu, dan taraaaaa~ terlihat si pemilik kamar sedang bercumbu dengan telepon genggamnya bahkan junkyu seperti tak terlihat.

"Dih sok ngartis banget." Batin junkyu yang menatap jijik jaehyuk.

Junkyu berusaha bodo amat, lagian dia disini cuma buat menuhin peraturan yang sudah ditentukan si pemilik rumah. Karena jaehyuk sedang duduk di sofa kamarnya, junkyu langsung menuju kasur dia mau tidur aja daripada jadi nyamuk.

"Enggak ko sayang." Suara jaehyuk meninggi membuat junkyu menatap heran sosok itu.

"Gila apa? Eh lupa, emang gila sih." Oceh junkyu, pelan ko soalnya orang yang diomongin gak jauh dari dia.

Junkyu kembali asik rebahan, dia juga lebih memilih untuk menelisik seisi kamar daripada mendengarkan ucapan menjijikkan jaehyuk.

"Iya sayang, kamu besok mau kan temenin aku buat beli sepatu?"
"............."
"Hahaha iya iya, apa sih yang enggak buat kamu."
"............"
"Beneran dong sayang, kamukan segalanya buat aku."

Junkyu bergidik ngeri, bisa-bisanya pacar jaehyuk tahan kalo junkyu udah pasti bolak balik kamar mandi sih karena mual. Junkyu gabut jadi dia lagi mainin jam kecil yang ada di atas nakas, dia liat-liat aja sih.

"Oh iya sayang, kamu udah siapkan jadi nyonya Park?" Ucapan jaehyuk cukup menarik rasa penasaran junkyu, jadi dia berusaha menajamkan pendengarannya.

"Iyalah, kan aku cuma mau sama kamu."
"................."
"Aku gak gombal, ini beneran."
"................"
"Lagian mana ada yang lebih pantes dari kamu, kita terlahir untuk bersama." Junkyu ketawa sampe jaehyuk menatap nya tajam, si manis berusaha mengontrol tawanya.

"Jijik anjir, geli gue dengernya." Gumam si manis, junkyu hanya bisa bergumam pelan soalnya ini dikamar singa nyebelin itu jadi junkyu harus hati-hati.

Junkyu asik menatap plafon kamar hingga matanya memberat, samar-samar dia masih mendengar ocehan jaehyuk tapi junkyu menganggapnya sebuah dongeng pengantar tidur. Perlahan mata bulat junkyu menutup semakin rapat, helaan nafas teratur membuat suasana jadi hening.

Jaehyuk melirik jam, ternyata sudah pukul sebelas malam lebih hampir tengah malam. Dia juga sudah sangat mengantuk tapi rasa gengsinya masih gede jadi jaehyuk mutusin buat tidur di sofa kamarnya, lelaki tampan itu memaksakan mata nya terpejam dan berupaya agar tubuhnya nyaman.




Uri JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang