6.1# Uri Junkyu

6.9K 784 74
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






Junkyu membuka mata saat cahaya sang raja hari merangsak masuk melalui celah dari tirai kamar, dia merubah posisinya jadi menyamping lalu manik bulat itu menatap jam kecil diatas nakas. Seketika mata miliknya semakin membulat, tanpa pikir panjang dia langsung turun dari atas kasur lalu pergi keluar kamar tanpa memperdulikan rasa pening karena berdiri dengan tiba-tiba.

Junkyu sedikit berlari menuju ruang makan, dia tak melihat seorangpun selama perjalanan. Saat kakinya memasuki ruang makan, dia melihat semua orang sudah siap meninggalkan ruangan itu bahkan yoshi dan junghwan sudah tak terlihat.

"Cih, istri macam apa yang jam segini baru bangun?" Sinis jeongwoo.

Junkyu bergidik karena merasa terintimidasi oleh tatapan manik serigala itu, belum lagi haruto menatapnya datar makin membuat junkyu takut.

"Maaf aku telat bangun." Ucapnya pelan.

"Tidak apa kyu, kau pasti sangat lelahkan? Istirahalah lebih lama, biar pelayan yang mengantar makanan ke kamar mu." Ujar hyunsuk yang masih fokus membenahi dasi sang suami.

Junkyu menatap orang-orang disana dengan rasa bersalah, bisa-bisanya di hari pertama jadi seorang istri dia malah tidak menyiapkan apapun untuk para suaminya. Jangankan memasak, sarapanpun junkyu tak menemaninya. Hah~ junkyu merasa buruk untuk hari ini.

"Pih, mih. Kita berangkat." Pamit haruto.

"Hati-hati yah sayang, jangan ngebut !! Oh iya, pamitan dulu sama istri kalian !!" Ucap hyunsuk yang bersiap mengantar jihoon ke depan.

Haruto hanya memberikan tatapan mata yang tak bisa junkyu artikan sedangkan jeongwoo memperlihatkan seriangai tipis seolah tengah mengancam si manis, lalu keduanya pergi melewati junkyu begitu saja tanpa ucapan apapun. Membuat junkyu kembali menunduk, dia sadar dirinya yang salah.

"Tak mau mengantarku ke depan?" Junkyu mengangkat wajahnya, ada doyoung disana yang menatap dia dengan tatapan teduh.

Hanya tersisa doyoung, karena jaehyuk ikut pergi bersama si kembar barusan.
Junkyu mengangguk, doyoung menyerahkan tas nya tapi junkyu hanya menatap uluran tas itu bingung.

"Tolong bawakan ke depan rumah, aku harus mengeluarkan dulu mobil."
"Ah, baiklah."

Doyoung pergi lebih dulu untuk mengeluarkan mobilnya di basement rumah, junkyu berjalan sambil memeluk tas sang suami? Ah junkyu masih belum terbiasa dengan status barunya, tapi dia senang setidaknya masih ada orang sebaik doyoung dan junghwan yang bisa menerima dia? Mungkin.

"Kyu, kemana?" Tanya hyunsuk yang baru saja akan memasuki rumah kembali.

"Emm ini mau nganterin tas doyoung."
"Oh, yasudah. Mamih duluan kedalam yah." Junkyu hanya mengangguk, dia juga masih canggung dengan mertuanya.

Junkyu belum terbiasa dengan panggilan papih dan mamih, biasanya junkyu memanggil hyunsuk tanpa embel-embel mamih. Dia masih belum terbiasa, mungkin nanti akan ada waktunya untuk tidak lagi merasa canggung.

"Apa sudah melamunnya?" Suara itu membuat junkyu terlonjak, ah bisa-bisanya dia melamun.

"Ah em, maaf."
"Aku maafkan tapi jangan diulangi !! Tidak baik membuat orang menunggu." Junkyu mengangguk lucu.

Seketika tubuh junkyu membeku saat doyoung semakin mendekat, lelaki yang sekarang resmi menjadi suami junkyu itu berdiri tepat dihadapan si manis bahkan jaraknya terbilang sangat dekat. Junkyu semakin tercekat kala kepala doyoung maju menghapus jarak antara wajah mereka, jantung junkyu sudah menggila bahkan jika terdengar suaranya sudah seperti ketukan sepatu kuda atau mungkin lebih kencang dari itu.

Uri JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang