11# Uri Junkyu

6.4K 757 179
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡




Ini hari minggu dan hyunsuk mengusulkan untuk berkumpul diruang keluarga setelah sarapan. Tidak ada yang bisa mangkir dari kumpulan kali ini, katanya ada pembahasan penting.

Jaehyuk yang memang lebih betah menghabiskan waktu di apartemen kekasihnya maka hari ini dia harus jadi tahanan rumah dulu, begitupun yoshi yang sudah rindu untuk kembali mencumbu kertas-kertas diruang kerjanya namun harus dia tahan dulu untuk saat ini. Selebihnya nurut aja, doyoung juga ada karena sedang tidak sibuk.

"Ada apa mih? Masih jam sepuluh tapi suasananya udah serius aja." Tanya jeongwoo yang duduk disamping haruto, ingatkan, saat menghadap kedua orangtuanya maka mereka harus duduk berurutan sesuai umur.

Yoshi, jaehyuk dan doyoung duduk di satu sofa panjang sedangkan haruto sudah pasti satu tempat duduk dengan jeongwoo, dan junghwan yang memang tak suka terlalu dekat dengan semua saudara nya apalagi jeongwoo jadi dia akan duduk di kursi yang diperuntukkan satu orang saja. Disisi lainnya ada jihoon yang tengah santai disofa tunggal yang jadi pusat perhatian semua orang, sedang hyunsuk dan junkyu yang duduk disatu sofa yang sama.

"Papih kalian yang akan bicara." Ucap hyunsuk yang membuat semua atensi tertuju pada jihoon, si kepala keluarga.

"Begini, kalian menikah sudah satu bulan kan?" Park bersaudara itu mengangguk." Jadi papih rasa masa perkenalan kalian udah cukup, untuk kedepannya junkyu akan mulai tidur dikamar kalian."

"Apa pih? Aduh pih gak usahlah, lagian kita juga harus saling jaga privasi."
"Kalian sudah menikah, sudah seharusnya saling berbagi dan memenuhi kewajiban masing-masing." Jaehyuk tak lagi bersuara, tapi tangannya terkepal kuat.

Hening melanda ruang tempat kumpul itu, bahkan junkyu selalu merasa sesak nafas saat dia duduk diantara keluarga barunya ini.

"Dicoba dulu yah sayang, gimana mau deket kalo kalian aja gak pernah ngobrol pribadi? Masa cuma Hwan doang sih yang udah nerima kehadiran junkyu?"
"Yang murah pasti bakal cepet akrab sama yang murah lagi." Sarkas jeongwoo yang membuat junghwan menatapnya tajam.

"Sudah-sudah !! Pokoknya dimulai nanti malam junkyu akan tidur dikamar kalian, sesuai urutan umur jadi malam ini kyu tidurnya di kamar yoshi yah." Hyunsuk mengelus bahu sang menantu.

"Tapi mih.."
"Kyu tenang aja !! Ini cuma buat perkenalan secara pribadi ko biar kalian lebih deket lagi, masa sebulan nikah ngobrolnya cuma gitu-gitu aja." Sekali lagi kenyataan mengingtkan junkyu, bahwa dirinya tak punya hak suara di rumah ini.

Junkyu hanya bisa menunduk, dia bahkan tak sanggup menegapkan kembali bahunya. Kalo gini, junkyu lagi-lagi suka bertanya jika salah dirinya apa ? Sampe-sampe Tuhan membiarkan dia tercebur di kubangan luka yang perlahan menyayatnya.

"Gimana, kalian setuju kan?" Tanya jihoon sambil menatap keenam putra nya.

"Terserah." Hanya haruto yang bersuara, bahkan manik samurainya mengkilap seolah menunjukkan betapa tajamnya tatapan dia.

Jihoon sudah terbiasa, jadi dia tidak menghiraukan ucapan haruto.

"Kamu gimana?" Kali ini suara jihoon tertuju pada sosok yang akan menjalani pindah-pindah kamar nya saat tidur nanti, junkyu mengangkat wajahnya kemudian mengangguk lemah.

"Oke, semuanya udah setuju kan? Kalian bisa lanjut aktivitas masing-masing." Titah jihoon, kemudian kepala keluarga Park itu pergi kedalam kamarnya disusul hyunsuk.

Uri JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang