Stress

5.7K 747 225
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡









Junkyu memasuki rumah dengan wajah basahnya, dia tidak peduli lagi pada pandangan tanya para pekerja dirumah itu.

"Kenapa?" Tanya jaehyuk yang mencegah laju langkah nya.

Junkyu menatap jaehyuk, matanya kembali banjir dan tanpa kata si manis langsung memburu pelukan jaehyuk. Dadanya masih sesak, tapi tubuhnya sudah tak kuat lagi menopang dia untuk berusaha tegar.

"Kenapa kyu? Bilang !!"
"Junkyu." Doyoung datang dengan nafas tersengal, saat itu juga rematan junkyu di punggung jaehyuk mengencang membuat lelaki dengan manik cantik namun setajam tatapan singa itu melirik doyoung sinis.

"Lo apain dia?" Suara datar jaehyuk mengudara, beradu dengan deru nafas doyoung yang belum teratur.

"Kyu dengerin aku dulu !!" Doyoung bahkan tidak repot-repot mendengarkan pertanyaan jaehyuk, padahal mereka berhadapan.

Jaehyuk mundur saat doyoung berusaha menggapai junkyu. "Lo yang bikin dia nangis?" Kini netra kedua dominan itu beradu, manik mereka menajam seolah siap untuk bertarung.

"Bukan urusan lo."
"Oh, kalo gitu lo juga gak punya hak buat nyentuh junkyu sekarang." Doyoung menggeram, dia tidak suka ada yang ikut andil dalam masalahnya.

"Gue suaminya."
"Gue juga suaminya tuh." Jaehyuk sepertinya sengaja memancing amarah doyoung atau memang doyoung saja yang sudah diliputin amarah.

"Kyu dengerin aku, itu gak seperti yang kamu lihat."
"Gue udah tahu semuanya doy, jadi please stop memakai topeng baik lo dihadapan gue. Harusnya lo tinggal tolak gue kayak yang lain, bukan pura-pura Nerima gue doy." Ucap junkyu yang berusaha berani menatap doyoung.

Doyoung diam, benar dia memang belum menerima junkyu tapi untuk masalah topeng itu semua harus diluruskan.

"Oho, udah kebongkar rupanya." Jaehyuk langsung menjadi pusat perhatian karena ucapanya barusan.

"Lo tahu jae?" Junkyu bertanya ditengah isakkannya, jaehyuk menghapus jejak bulir dipipi si manis sambil tersenyum hangat.

"Gue gak tahu semuanya tapi yang pasti ada sangkut pautnya sama Bang Yedam kan?" Doyoung membulatkan matanya saat mendengar nama itu, namun dengan segera dia bersikap tenang kembali.

"Lo pikir gak bakal ada yang tahu sebusuk apa kelakuan lo, setebel apapun topeng lo dirumah itu percuma aja karena gue tahu lo lebih bau dari bangkai." Ucap jaehyuk tepat didepan wajah doyoung.

Tak lama tubuh jaehyuk limbung kala doyoung menghujamkan satu pukulan di rahang tegas kakanya, jaehyuk terkekeh dan tak lama dia membalasnya dengan sebuah tendangan yang tepat diperut si lawan.

"Udah !! Jae udah jae, gue mohon udah !!" Junkyu berusaha menahan jaehyuk, namun sayang kedua orang itu sudah terkubur oleh kabut emosi hingga tak lagi bisa mengontrol pikirannya.

"Hidup geu terserah gue, lebih baik lo urus jalang lemah lo !!" Junkyu tercekat, itu adalah perkataan kasar pertama yang dia dengar dari mulut doyoung langsung.

Uri JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang