51# Uri Junkyu

3.2K 451 64
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡



"Kamu harus tahan yah, tahan sebentar oke !!"
"Kamu pasti kuat sayang, bertahan yah !!"

Hentakan kaki yang berlarian sambil mendorong ranjang pasien terdengar sangat riuh, hingga suaranya mulai memelan saat sudah didepan ruang yang dimaksud.

"Maaf tuan, silahkan tunggu diluar !!"

Setelah nya pintu kaca itu kembali tertutup, kini dua lelaki tinggi disana hanya bisa terduduk lesu.

Tap Tap Tap

"Hah~ gimana? I-ini hah~ gimana bisa gini?"
"Nafas dulu, atur yang bener !!"

Jaehyuk mengikuti instruksi dari doyoung, dia berusaha menenangkan dan meredam rasa khawatirnya.

"Udah tenang?"
"Lumayan, ceritain doy !!"
"Duduk dulu !!"
"Aduh buru deh ceritain !! Gue udah gak tenang nih, antara mau boker sama mau mati rasanya."

Doyoung hanya mengangguk, dia juga tidak kalah panik dari jaehyuk tapi bagaimanapun dirinya harus mampu untuk tenang.

"Tiba-tiba bibi Lee telepon katanya junkyu pingsan dan keluar banyak darah, terus gue suruh langsung bawa ke RS. Gue tungguin, sampe akhirnya datang junghwan yang bawa junkyu.  Cuma segitu, gue gak tahu gimana ceritanya lengkapnya."

Jaehyuk masih bingung, kenapa istrinya tiba-tiba bisa pendarahan terus pingsan. Gak mungkin kan tiba-tiba? Jadi sekarang putra kedua Park itu sedang menatap adik bungsunya, menunggu penjelasan lebih rinci.

Tapi kondisi junghwan terlihat berbeda, lelaki bongsor itu hanya diam dengan tatapan kosong.

"Junghwan." Si bungsu menatap kakak keduanya, yang sedang menatap nya penuh selidik.

Rasa sesal, lelah, marah, kecewa bahkan sedih itu bisa jaehyuk lihat jelas dimanik junghwan, hati jaehyuk sekarang jadi bimbang. Dia butuh penjelasan, tapi tak tega juga melihat wajah semberaut adiknya.

"Gimana gimana? Dimana junkyu?"

Ketiga orang...ah tidak, hanya jaehyuk dan doyoung yang menatap si penanya sedangkan junghwan kembali tenggelam dalam pikirannya.

"Masih ditangani, kita berdo'a aja semoga semuanya baik-baik." Tiga orang yang baru datang itu menghela nafas berat, mereka tak kalah semberaut.

"Bang yoshi, bukannya harus ke Jepang?" Tanya doyoung, saat dia melihat sosok yang kemarin sudah pamit untuk mengurus bisnisnya di negeri tetangga itu.

"Itu udah ada yang ngurus, jelasin kenapa sampe bisa gini !!" Pinta si sulung.

"Jad..."
"Semuanya salah gue, sorry." Junghwan memotong ucapan doyoung.

"Gimana? Jelasin yang bener wan !!" Si bungsu menatap jeongwoo, ini pertama kalinya dia melihat manik serigala itu bergetar hebat saking paniknya.

"Bibi Lee cuma cerita pas jalan-jalan sore junkyu hampir dibawa pergi sama orang, tapi gue gak tahu siapa. Akhirnya bibi Lee sama salah satu bodyguard bantu buat ngamanin junkyu sampe dia bisa pulang, pas sampe rumah dia tiba-tiba nangis histeris di kamarnya dan gue di panggil bibi Lee buat bantu bawa junkyu kesini."

"Terus gimana bisa ini jadi salah lo?" Junghwan terseyum getir, dia melirik satu-satu wajah kakanya.

"Semalem gue ngajuin surat cerai sama junkyu."
"Wh-what? Anj... Lo gila? Dia lagi hamil bangsat, gak punya otak atau gimana sih lo?" Haruto menarik jeongwoo, dia tak ingin suasana semakin buruk.

Uri JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang