Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡"Kyu, ngapain?" Tanya doyoung yang kebetulan sedang libur, dia menghampiri junkyu dengan wajah lelah.
Memang sudah seminggu ini doyoung selalu mendapat jadwal full, dan baru kali ini si dokter muda itu punya kesempatan libur beberapa hari kedepan.
"Sakit perut."
"Kok bisa, emang abis makan apa?" Doyoung duduk samping junkyu yang masih meringkuk di sofa, tak lupa juga doyoung menyapa si trio yang asik dengan mainan masing-masing."Gak tahu."
"Coba sini dulu, aku coba periksa !!" Junkyu kembali duduk dan mendekati doyoung.Doyoung mulai berperan sesuai pekerjaannya, dia menyentuh tubuh junkyu dan sedikit menekan beberapa bagian. Ekspresi lelaki tampan itu sedikit mengerut, kemudian kembali normal.
"Ngapain tuh?" Tanya jeongwoo yang baru turun dari kamarnya, diikuti haruto. Mereka sedang libur, jadi dirumah aja katanya mau ngabisin waktu sama anak-anaknya.
"Lagi nyoba periksa perut junkyu."
"Emang kamu kenapa?" Tanya haruto."Sakit perut."
"Salah makan?" Junkyu menggeleng, kemudian si kembar duduk di sisi junkyu yang masing kosong."Pipihhh."
"Waduhh, tumben anak gadis pipih mau peluk-peluk gini." Jeongwoo sudah di tempeli yewon, yang berusaha memanjat pangkuannya. "Sebentar !! sebentar !! Pipih aja yang duduk dibawah, kalo naik nanti yeye jatuh.""Atuh?"(jatuh?)
"Iya jatuh, gininih uinggggg pluk keekkk kekkk." Jeongwoo memperagakan adegan jantuh yang dimana kepalanya nyungsep duluan, terus lelaki itu menggelepar dilantai kayak lagi cosplay ikan tanpa air."Heh, lo jatoh bukan kesetrum."
"Ganggu imajinasi nih ah, si tono."
"Ono, akekeek ono hahahaha." Haruto langsung menatap jeongwoo tajam saat yewon mengikuti ucapannya barusan."Lo..."
"Ampun ampun elah, kan kagak sengaja." Junkyu hanya menatap datar kelakuan suami kembarnya, dia malah makin mules."BERISIK AH, lagi sakit perut aku tuh." Jerit junkyu, membuat semua yang ada disana terkejut.
"Huwaaaaa huhuhu hiks unaaaa." Saking kagetnya eunseo sampe nangis, tapi emang yang namanya anak siapapun pelakunya tetep emak yang dicari padahal ibunyalah si pelaku itu.
"Aduh, princess ayah kaget yah? Sini sini nak, udah yah jangan nangis lagi !!" Eunseo memeluk tubuh doyoung, padahal haruto udah membuka tangannya lebar dan hal itu sukses membuat jeongwoo tergelak.
"Unaaaa huhuhu hik yayah Una?"
"Itu buna nya lagi sakit perut, jadi sama ayah aja yah !!"
"Akit eyut?"(sakit perut?)
"Iya, nih ini nya sakit. Punya eunseo sakit gak?"
"Dak."
"Mana coba ayah periksa !!" Doyoung menyentuh perut buncit si kecil. "Wah ini apa, bulet gini. Kucik-kucik." Doyoung malah menggelitik perut si kecil, hingga anak itu melupakan isakkan nya tadi.Ditengah gelakkan tawa eunseo, sayup-sayup terdengar suara isakkan lain. Doyoung berhenti menggelitik putrinya, dia kaget ternyata yang sekarang menangis adalah induknya si trio. Bahkan saking kagetnya, haruto sampe lupa kalo dia lagi memiting kepala jeongwoo.
"To, tono lepasin kali !! Mati gue kalo gini terus." Haruto langsung melepaskan jeongwoo, lalu dia bergeser ke samping junkyu.
"Hei hei, kenapa nangis?" Ucap haruto yang berusaha memindahkan junkyu ke atas pangkuannya. "Kenapa? Masih sakit perutnya?" Junkyu mengangguk di ceruk nya haruto, dia malah makin membenamkan wajahnya diperpotongan leher haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Junkyu
Fanfiction[selesai.] [Junkyu Harem] Bagaimana rasanya dijadikan pelunas hutang oleh orangtua sendiri? Penasaran? yuk ikutin cerita hidup seorang pria manis yang harus rela dijadikan bayaran untuk hutang orangtuanya, langsung baca aja yah !! Start: 05 feb 22 ...