39# Uri Junkyu

3.4K 519 91
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






"pah emna pah?"(papah mana papah?)
"Nanti yah, sama papai !!"
"Aaaah~" Eunseo malah merengek, dia masih kekeuh menanyakan papahnya.

Junkyu sudah seminggu pulang dari RS dan sedari junkyu pulang si bungsu juga tak pernah lelah buat nanya kemana papahnya, bahkan eunseo sudah beberapa kali demam dan setiap diperiksa dokter Kim hanya mengatakan jika si kecil merindukan papahnya.

Tidak ada yang bisa bertindak lebih selain hanya menenangkan si kecil dengan kata-kata bujukan, namun sekarang junkyu sudah kehabisan akal buat bikin alesan supaya putri bungsunya bisa menunggu lagi.

"Pah huhuhu pah PAH." Eunseo malah semakin histeris, junkyu memangku tubuh putri kecilnya dia juga tak tega.

Sebenarnya junkyu dilarang untuk mengangkat sesuatu atau berkegiatan yang terlalu berat dan melelahkan, si manis masih dalam pemulihan tapi untungnya karena semua proses berjalan lancar dan tidak ada komplikasi apapun junkyu hanya di haruskan beristirahat total selama enam minggu saja.

Semua bernafas lega karena setelah enam minggu junkyu sudah dinyatakan normal kembali, tidak seperti hipotesa awal doyoung yang bilang kemungkinan pemulihan bisa enam bulan sampai satu tahun. Sebenarnya tidak salah, hanya saja hal itu terjadi jika si pasien mengalami komplikasi atau gangguan lainnya tapi junkyu sangat beruntung kali ini.

"Udah dong, jangan nangis terus sayang !! Nanti demam lagi." Bujuk junkyu, tangannya membenarkan posisi kompres instan yang masih menempel di dahi kecil eunseo. "Papah nanti pulang kok, kita berdo'a aja yah semoga papah cepet pulangnya !!" Si kecil kini menyandarkan kepalanya didada junkyu, dia juga masih mempertahankan sesegukan nya.

"Unaaaa." Junkyu menatap putri sulungnya yang sedang duduk sambil menatapnya, junkyu berjongkok guna menyamakan tinggi.

"Kenapa sayang?"
"Endi yeye mu endi una."(mandi yeye mau mandi buna)

"Kan udah mandi, ini udah cantik sama harum. Kenapa mau mandi lagi?" Junkyu heran dengan sikap anak-anaknya.

"Men il." (Main air)
"Gak boleh !! Nanti sakit, nih kaya eunseo pake kompres mau?" Si kecil yewon menatap saudarinya, lalu tangan kecil dia menyentuh keningnya.

"Muuu tu mu uuunaa mu~"
"Mau apa?" Junkyu sudah lelah, anak-anaknya sangat susah ditebak.

"Cinih, mu tuh." Yewon menunjuk kompres instan dikening eunseo.

"Kenapa mau ini? Kan yeye gak sakit."
"Yeye kit, uhh icing."(yeye sakit, aduh pusing). Junkyu terkekeh gemas.

"Yeye gak sakit, gak boleh bohong !!" Si kecil itu merengut, dia menjauhi junkyu lalu memunggungi ibunya. "Sekarang yeye kenapa?" Tanya junkyu heran.

"Yaudah kalo gak mau bilang, buna pergi aja." Junkyu udah mau berdiri tapi gak jadi, yewon membalikan badannya lalu menatap junkyu dengan tatapan sedihnya. "Kenapa? Coba bilang !!"

"Yeye mu menin eunco, ita kan embar."(yeye mau nemenin eunseo, Kitakan kembar) junkyu menatap tak percaya putrinya, mereka memang banar asli darah dagingnya si kembar tidak usah diragukan lagi.

Uri JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang